Park - Ji - Min ?

5.2K 641 12
                                    

Jeon Jungkook masih tak berkutik dari kegiatannya yang tengah menatap pria perawakan mungil itu dengan tatapan mengintropeksi. Keningnya berkernyit, memberikan kesan mengerikan yang sukses membuat orang dihadapannya nampak semakin ciut.

"Siapa pria tadi?" tanyanya dengan nada tegas.

"N.. nugu?"

"PRIA DI PERPUSTAKAAN TADI, SIAPA LAGI?"

Jimin sedikit terjengat karena ini kali pertama tuannya berbicara dengan nada sekeras itu. Ia hanya bisa memainkan ujung kausnya yang kebesaran sembari menahan getaran pada tubuhnya.

"Masih tidak ingat? Pria yang kau peluk dan tersenyum padamu, cih.."

"Pria tanpa kumis?" Jawabnya takut-takut.

Jungkook menghela napasnya sembari mengusap wajahnya kasar. "Siapapun itu, kau seharusnya tidak mudah terpikat dengan pria lain. Itu tidak baik! Lagi pula bukannya sudah aku katakan kalau pria yang kau sebut itu adalah pria jahat?"

Jimin mendongak memandang Jungkook dengan bibir plumnya yang sedikit terbuka. "Aniya.. dia bukan pria dengan kumis, tapi 'tanpa' kumis!"

"Lalu, apa dengan begitu dia adalah pria baik?"

"Tentu.."

"YAK !!!"

Jimin kembali merasa takut, ia menunduk dalam sembari bergumam lirih. "Dia... tidak pernah berteriak padaku, dia juga tersenyum padaku, dia pria baik"

Jungkook terdiam, kalimat Jimin barusan membuat dirinya mau tak mau membuang segala emosinya. Dengan gerakan kasar, ia mengusap wajahnya lalu kembali berkacak pinggang.

"Kenapa kau marah?" tanya Jimin naif. "Apa ada yang mengganggumu?"

"AKU MARAH KARENAMU, SIAPA LAGI?"

"Wae..?"

"Jangan membuat masalah, kau itu tanggung jawabku sekarang karena aku dengan bodohnya menerimamu di rumahku. Jika kau tak mau menurut, pergi saja ke priamu yang baik dan tak pernah marah itu"

Malaikat mungilnya, Park Jimin, hanya menunduk lemah dengan kedua telinga yang mulanya berdiri tegak kini perlahan mulai sayup. Bibirnya yang mengerucut dapat terlihat dengan jelas walaupun ia sedang menunduk.

Jeon Jungkook mendadak merutuki perbuatannya sendiri, hatinya pun menghangat bersamaan dengan helaan napasnya yang terdengar pasrah.

"Mau makan ramyun?" tawar Jungkook. Kali ini ia berbicara dengan nada yang terlampau lembut.

Jimin menggeleng perlahan, masih mengerucutkan bibirnya. Sebelum akhirnya terdengar suara gemuru hingga membuat seorang Park Jimin memerah sambil memegangi perutnya.

Jungkook berusaha menahan tawanya, ia hanya berdeham sambil mengalihkan muka. "Aku akan buat ramyun dan kimchi" ujarnya sebelum melangkah ke dapur.

#####

#####

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang