A slice of Pizza

3.6K 498 30
                                    

"Woah... Pizza nya sangat enak. Ah jadi ini yang dinamakan pizza. Bro Tata memang yang terbaik." Guman Jimin sambil mengunyah makanannya.

"Yak! Berhenti mengatakan Bro, dan berhenti bicara saat makan." Kata Jungkook dengan kening yang berkerut.

"Kau harus memakannya sebelum aku habiskan." Jimin meletakan satu potong pizza ke piring Jungkook.

Sementara itu Jungkook membola, ia diam untuk beberapa saat sambil memandang Jimin yang sedang asyik makan. "Aku? Kamu? Bro?"

"Yak! Apa saja yang kalian lakukan saat aku tidak ada?" Pekik Jungkook.

"Kami?" Jimin memiringkan kepalanya untuk berpikir sejenak. "Kami hanya mengobrol, dan aku banyak belajar darinya."

"Banyak belajar? Yak! Apa saja yang orang itu katakan padamu? Belajar apa kau darinya?" Jungkook mulai meninggikan suaranya.

"Tidak banyak, hanya tata cara hidup menjadi orang dewasa."

"Mwo?"

"Yak!"

"Yak?" Jungkook memekik.

"Maksudku, Jungkook-ah. Berhenti bicara dan cepat makan, makanan ini lebih enak dari ramyun."

Jungkook mengusap wajahnya dengan kasar, lalu mengepalkan kedua telapak tangannya di samping piringnya. "Katakan padaku, pelajaran apa yang dia katakan untuk menjadi dewasa?"

Jimin diam sejenak. "Rahasia."

"Mwo? Apa-apaan dengan rahasia?"

"Kata Bro Tata tidak ada yang boleh mengetahuinya. Itu tidak gratis, aku ini spesial maka dari itu Bro Tata mengajariku dengan percuma."

"Berhenti bilang Bro!"

"Wae?"

Jungkook mendengus kesal, ia menatap Jimin dengan penuh amarah berharap pria dihadapannya akan ketakutan lalu menangis. Namun Jimin masih mengunyah makanannya dan bersikap acuh pada Jungkook.

"Aish... Idiot itu berhutang pukulan dariku." Gumam Jungkook sambil mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Jiminie."

"Hm?"

"Apa kau tidak takut? Yang kau lakukan hari ini membuatku sangat marah, apa kau mau T-tuan kelinci ini mendiamkanmu seperti dulu?"

Jimin berhenti mengunyah, ia memandang Jungkook dengan kedua mata sayupnya yang telah kembali. Membuat Jungkook tertawa dalam diam. "Kau bukan bayi, jadi untuk apa marah kepadaku tanpa alasan?" Ujar Jimin enteng lalu kembali fokus pada pizza nya.

Seperti ada kilatan petir yang menyerang hatinya, Jungkook merasa kalah talak. Ia benar-benar dibuat kesal hari ini oleh si idiot yang bahkan tidak bicara apapun padanya. Saat Jungkook pulang dari swalayan tadi, dan mendapati Jimin melambai sambil berkata -"Oh! Jungkook-ah sudah pulang?"- saat itu ia bahkan tidak mendengar penjelasan apapun dari Kim Taehyung. Bocah itu langsung pamit pulang dengan punggung bergetar karena menahan tawanya.

"Yak! Kim Taehyung idiot, mati kau!!!" Teriak Jungkook kesal.






######






"Uhuk!"

"Tuan? Apa anda baik-baik saja?"

"M-minum.. Uhuk!"

Seorang maid segera memberikan segelas air mineral kepada si tampan yang saat ini tengah mendapat pelajar mengenai filsafat di ruangan baca pada mansion megahnya.

"Sepertinya ada yang membicarakanku. Ahh.. rasanya sakit sekali."

"Baiklah.. Hari ini cukup sampai disini, minggu depan kita lanjutkan pada bab terakhir." Ujar pria yang berusia sekitar enam puluhan dengan kumis dan rambut yang mulai memutih.

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang