L&R 14

5.5K 197 6
                                    


Req merengek!
Ia meminta sesuatu yang mengejutkan keluarganya. Menikah di usia 24tahun, Reggie dan Syaggi benar-benar shock! Apalagi Ogi, Reella hanya menggelengkan kepalanya. Req memang suka mencari sensasi maka dari itu, keluarganya tak pernah ingin menanggapi.

"Kamu mau nikah sama siapa Req? Papi mau tanya nih, kamu kerja tapi kaya pengangguran! Masuk dan kerja seenaknya begitu, gak ada rasa tanggung jawab, gimana mau menikah?" Tanya Reggie.

"Pokoknya Req mau nikah pi Titik, sama Valeria aja! Yang deket lah" ucap Req seenaknya.

"Hus! Emang Valeria mau sama anak nakal kaya kamu?" Tanya Syaggi. Syaggi tersenyum, permintaan anaknya tak ia tanggapi dengan serius.

"Mi, please! Ini Seriusan mi..." Syaggi tersenyum kembali ketika melihat wajah Req memelas.

"Udahlah, jangan aneh-aneh Req! Papi lagi pusing sama urusan kakak kamu, sekarang kamu pengen nikah juga, kenapa masalah gak pernah beres-beres ya?" Req mempertajam matanya. Memandang keluarganya yang seolah hanya mementingkan Lex saja.

"Lex enak sekali pih, tunangan hanya bawa badan dan sekarang mau nikah kalian sibuk mempersiapkannya, papi sama grandfa gak berpikir apa? Zia disana akan menderita! Dia akan menderita hidup dengan pria yang terbiasa merusak hidup seorang wanita! Grandfa kenapa ga coba jodohin Zia sama Req aja! Req suka sama dia, kami saling menyukai."

Ogi melepas nafasnya.
"Req berapa kali granfa bilang, kamu belum cukup umur untuk menikah! Kalau kamu lebih dulu menikah, Lex gak akan berubah, semua sudah terencana Req, jangan mengganggu gugat" Ogi memakan pisangnya kembali. Ia duduk di ruang tamu dan di suguhin pisang oleh Reella.

Req mulai kesal.
"Lex lagi yang di pikirkan, apa syaratnya biar Req bisa nikah sama Valeria?" Ucap Req tetap memaksa.

Syaggi memutar bola matanya,
"Req, syaratnya Valeria mau atau tidak menikah dengan kamu? Dan kamu harus mandiri, coba beli rumah buat calon istri kamu? Ga mungkin juga kamu tinggal disini kan?" Syaggi memberi syarat yang berat. Req terdiam, ia kemudian berpikir.

"Ya izinkan dulu Req menikah, Req janji akan lanjutkan jejak papi!!" Ucap Req terus memaksa.

Reggie menatap aneh pada anaknya itu. Ia menatap tajam dan berpikir ada apa dengan anaknya itu.

"Kamu nanti ke ruang kerja papi Req! Ada yang perlu papi tanyakan," Req diam membeku, ia takut jika Papinya menebak mengapa ia ingin menikah, dan ia khawatir Papinya yang maha tahu segalanya mengetahui apa yang terjadi padanya.

Reggie berjalan menuju kamarnya, di susul dengan Syaggi..
Syaggi mengatakan kesehatan Ogi kian menurun, Reggie sudah menduga bahwa Ogi mempercepat pernikahan Lex karena kesehatannya kian menurun, namun papanya itu tak memperlihatkan rasa sakitnya.

Mereka membicarakan beberapa hal mengenai Lex dan Reqza. Reqza yang tiba-tiba ingin menikah seolah iri pada Lexander yang akan menikah.

"Masa iya sih, Req iri sama pernikahan, gak mungkin lah sayangku" ucap Reggie. Syaggi terdiam.

"Lalu mengapa putra kita ingin segera menikah? Apa dia sudah tidak kiat menahan sesuatu??" Tanya Syaggi. Reggie datang mendekat kemudian memeluk Syaggi dengan mesra.

"Menahan apa sayang, aku yang menahannya Padamu" Syaggi tersenyum. Kemudian tatapan mereka menyatu.

"Kamu gak pernah tahu kalau kakak kangen sama kamu Syaggi" Syaggi terkekeh lagi.

"Kakakku menjadi suamiku" Syaggi terkekeh dengan ucapannya. Reggie mengeratkan pelukannya.

"Aku khawatir dengan papa, Dr Alen bilang papa gak akan lama lagi" Syaggi diam terpaku.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang