L&R 42

5.1K 179 6
                                    

Foto Zia menempel besar di dinding kamar Lex, Lex tengah memakai pakaiannya untuk pergi ke suatu tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto Zia menempel besar di dinding kamar Lex, Lex tengah memakai pakaiannya untuk pergi ke suatu tempat. Ia menatap foto wanita berbaju merah itu dan tersenyum.

Maaf Zia...
batin Lex pilu, Kemudian Lex bergegas membawa koper dan melangkah keluar dari rumahnya.

Ia panggil supir pribadi mommynya dan meminta untuk mengantarnya ke bandara. Lerryn menghubungi Lex melalui ponsel supirnya karena ponsel Lex tidak ia aktifkan.

"Zia menghubungi mommy malam-malam, menanyakan dimana Lex? Kau dimana Lex..?" Tanya Lerryn. Lex menatap ke jendela mobilnya.

"Lex pergi mom, itu yang memang harus Lex lakukan, Lex tak seharusnya menikahi wanita" ucap Lex. Lerryn menjadi salah arti.

"Ya Tuhan! Apakah kau sudah tak berkiblat lagi pada lawan jenismu Lex? Kau mencintai pria? Lex... sadarlah!!" Ucap Lerryn tidak menyangka. Lex memutar bola matanya. Sungguh! Mommy nya berpikiran sangat buruk, bagaimana bisa Lex bermain dengan pedang tumpul orang lain, sedangkan dia sangat menyukai lubang indah yang sangat nikmat itu.

"Mom, jauhkan pikiran itu mom! Bukan seperti itu, Lex tidak bisa membahagiakan menantu mommy, maafkan Lex mom" ucap Lex serius.

"Dia bahagia bersamamu mom, lihat pancaran matanya, tatapannya, Zia memang mencintaimu Lex,"

"Setelah tiga bulan, Lex akan berpisah. Ya mungkin harus seperti itu" ucap Lexander.

"Jangan macam-macam Lex, berapa wanita yang sudah kau patahkan hatinya?" Tanya Lerryn. Mommynya berusaha mencegah.

"Mom, sudahlah! Itu akan menjadi urusanku, titip Zia saja" Lex tak ingin cekcok dengan ibunya, dan akhirnya menutup sambungan teleponnya.

Belum selesai lerryn bertanya pada putranya mengenai kemana dia pergi, Lex sudah memutus sambungan teleponnya. Lerrryn hanya bisa bersabar, ia kemudian menghubungi suaminya dan memilih berdiskusi dengan suaminya itu. Lucas mengatakan nanti selepas jam makan siang tiba, ia akan menemui Reggie.

Pagi ini selesai sarapan Zia kembali ke kamarnya, ia mencoba menghubungi Lex namun tak ada jawaban, tak ada balasan. Dalam benaknya bertanya kemana Lex ini? Mengapa dia tak menghubunginya? Ada apa? Pertanyaan silih berganti datang, Tanpa ia tahu, kekasihnya itu hendak pergi meninggalkan semuanya.

Lex bersiap, pesawat sudah menunggunya.
Lex tak memikirkan lagi kehidupannya disini, dia pergi ntah kemana.
Maafkan Zia, maaf atas segala harapan yang aku berikan Padamu.
Lex pun pergi tanpa pamit pada siapapun.
Baginya inilah yang harus ia lakukan setelah menikah, tidak memberi harapan dengan mencintai atau dicintai Zia.

Rindu akan aku genggam, dan cinta akan aku hilangkan, untukmu wahai kekasih terindah

Vanezia mendapat telepon dari Reggie bahwa Reggie ingin menemuinya di sebuah cafe, Zia pun menyetujuinya dan segera bergegas, tak menunggu waktu yang lama mereka bertemu dan membahas mengenai Lexander. Reggie menceritakan bahwa Jelly tidak mengandung, dia hanya ingin mengganggu hubungan Lexander, dan Lex sendiri yang yang mengungkap kebohongan itu. Zia senang, dan sangat bahagia, tak ada hambatan lagi untuknya menjalani hari bahagia dengan Lexander, namun Zia berpikir kembali, mengapa Lex tak menghubunginya? Dan bukan kah berita Jelly tidak mengandung anaknya adalah berita bahagia untukku? Zia merasa tidak enak hati.

"Lex tidak menghubungiku lagi pah, Ntahlah dia kemana? Tapi aku merasa tidak enak hati" Reggie mengangguk. Ia sudah tahu dari Lucas bahwa Lex pergi ntah kemana.

"Vane, apa kau mencintai putra ku?" Tanya Reggie dengan serius. Zia mengangguk pasti.

"Jika kau mencintainya, apapun yang terjadi tunggu dia, ikuti apa yang dia mau, namun jika kau keberatan hadapi sikap Lex" lanjut Reggie dengan nada yang tegas.

"Apa Lex pergi? Meninggalkanku, tapi mengapa?" Tanya Zia heran. Reggie tersenyum, dia merasa kembali ke masa masa Reggie dahulu, pergi meninggalkan Syaggi, dan kembali untuk Syaggi.

"Kaum pria punya alasan mengapa dirinya pergi menjauh, dan kaum wanita sangat berhak menunggu atau tidak sama sekali Vane, tergantung seberapa kuat kau mencintainya" Zia tersenyum tipis. Dalam benaknya, benarkah Lex meninggalkannya? Tapi mengapa dan ada apa?

"Tapi aku perlu tahu dimana Lex, pah?" Zia menginginkan Lex, dia tak bisa di tinggal begitu saja oleh pria itu, enak saja! Tidak bertanggung jawab sekali dia! Itulah yang ada di pikiran Zia. Zia bertekad akan menemukan Lex secepatnya. Reggie tak dapat menjawab, sebab dia sendiri tak tahu dimana Lex berada, dan ada apa pula Lex tiba-tiba menghilang. Pertemuan itu berakhir dan Reggie pun kembali ke kantornya, sedangkan Zia ia akan mencari Lexander.

"Uh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uh.... suka pantainya!!!!" Teriak Valeria yang sedang bersantai dan berhoneymoon bersama Reqza. Reella memberikan tiket untuk Req dan vale bulan madu. Padahal Reella sendiri sudah pusing dengan tingkah kedua pasangan itu yang hobinya berteriak, dan berlari-lari dalam rumah.

"Suka? Ih jarang holiday ya?" Vale mengerucutkan bibirnya, terlihat sangat Lucu.

"Iya, kau tak pernah mengajakku, menyebalkan sekali kan? Aduh.... aku senang Req, sangat senang!!" Valeria berlari ke arah suaminya dan meminta di gendong, Tumben! Biasanya mereka bertengkar namun sekarang mereka lebih tenang. Req membawa Valeria berkeliling pantai, bermain air dan basah basah an.

Bahagia sekali menjadi Reqza, bahkan Valeria pun begitu. Req tak melepas tangan Valeria dan sesekali ia merangkul Valeria dengan sangat sayang. Pertemanan yang berubah menjadi sebuah pernikahan yang tak di harapkan membuahkan kebahagiaan yang sulit di artikan.

"Req... apa kau punya mantan kekasih?" Tanya Valeria.

Pertanyaan itu membuat Req terdiam,
Mantan kekasih? Hm...!

"Ntahlah, ada tidak ya?" Jawab Reqza. Valeria terkekeh.

"Bodoh sekali, masa kau tak ingat?" Tanya Valeria.

"Tidak, sepertinya tak ada!"
"Hey, sudah belum?" Tanya Reqza.

"Sudah apa?" Tanya Valeria kembali.

"Men-,"

"BELOOOOOM!!!" Teriak Valeria kemudian terkekeh.

"Vale ih, masa iya lama-lama! Grandma aja gak nunggu waktu 1bulan suka sama grandfa, masa kau lama sekali!" Valeria memeletkan lidahnya.

"Itu kan grandma, karena memang grandfa memang menarik, dan lucu, sedangkan kau? Oh tidak!!" Req cemberut.

"Kau memang penyuka Lex abadi ya?" Tanya Reqza. Valeria terkekeh lagi.

"Mengapa bawa-bawa Lex? Lex saja sudah dengan Zia!" Jawab Vale santai.

"Jadi sudah belum?" Tanya Req lagi.

"Mencintai? Ah belum ah!" Jawab Valeria menggoda suaminya.

"Bukan! Datang bulan, sudah belum? Masa Bodo dengan hal itu, pokoknya aku akan minta jatah setelah seminggu ini berpuasa Asoy-asoy!" Valeria membelalakan matanya.

"Belom juga, belom selamanya!!" Jawab Valeria. Reqza terkekeh, ia berjanji akan memperkosa Valeria setelah sampai kembali di hotel, ia akan beri Valeria minuman perangsang, Hmm.... papih memang terbaik, selalu mengerti bahwa anaknya membutuhkan barang seperti itu, kita lihat... minuman ini apakah efeknya lebih dahsyat atau biasa saja.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang