L&R 15

5.8K 207 2
                                    

Seminggu telah berlalu,
Lex terpaksa menyetujui perjodohan yang di buat Ogi. Besok adalah hari pernikahannya, hari ini Lerryn menyuruh Lex untuk tidak bekerja, namun tetap saja, Lex pergi bekerja. Bagi Lex ini adalah hari terahirnya pensiun menjadi pria bujangan.

Selesai bekerja Lex datangi kantor Jelly, Jelly menyambutnya dengan tatapan yang sedih. Memeluk Lex adalah obat utamanya, pria itu besok akan menikah! Rasanya tak bisa ikhlas dirinya melepas pria yang ia cintai, namun apa daya, semua akan kacau jika Jelly menikah dengan Lex. Crishtian akan marah besar, dia tak akan merestui Jelly dengan pria yang dia kira penyebab dirinya kehilangan seorang istri.

"Jelly, aku ingin minum" pinta Lex. Jelly malah mengeratkan lengannya yang melingkar di tubuh Lex.

"Diam Lex, aku tak mau melepaskanmu! Satu malam lagi kau akan menikmati kehidupanmu yang baru," ucap Jelly.

"Kau tak perlu ambilkan minum untukku, kau hanya perlu menghubungi pantry dan membawakan coffe untukku" Jelly semakin menempel, Lex hanya memutar bola matanya.

"Lex," panggil Jelly. Lex hanya menggeram. Jelly mengusap dada Lex perlahan.

"Kenapa kau ingin menikahiku kemarin?" Tanya Jelly. Lex mengusap puncak kepala Jelly dengan lembut.

"Kita sepaham, kita tak pernah ingin menikah, dan aku cocok
dengan wanita sepertimu" ucapan Lex membuat Jelly menghela napasnya. Jelly mengira Lex akan mengatakan bahwa dirinya mencintai Jelly, namun tidak! walaupun Lex sempat mengatakan bahwa dirinya mencintai Jelly, tetapi Jelly rasa Lex hanya berbohong padanya.

"Kau pernah mengatakan kau mencintaiku," tanya Jelly. Lex yang sedang mengusap puncak kepala Jelly berhenti dengan gerakannya.

"Benarkah? Mungkin kau salah dengar" jawab Lex. Lex tersenyum dengan pertanyaan Jelly. Setidaknya Jelly mengharap bahwa dirinya mencintai Jelly. Jelas!! Pasti pikiran Jelly seperti itu, apalagi siapa pula yang mampu menahan ketampanan dan kemapanan seorang Lexander.

Jelly mencubit perut Lex,
"Aku tidak mungkin salah dengar!"

Lex terkekeh,
"Benarkah? Aku kira kau juga tidak mendengar ketika aku memintamu untuk menjadi tunanganku" Jelly mengigit bibir bawahnya.

"Aku tidak bisa menikah," Jelly tersenyum. Lex mengangguk mengerti.

"Aku pun sama, setelah aku menikah mungkin aku hanya bisa menyakiti istriku saja," Jelly melepas pelukannya. Ia duduk di samping Lex dan menatapnya.

"Mengapa?" Tanya Jelly bingung dengan ucapan Lexander barusan.

"Aku tidak mencintainya, aku juga tak menginginkannya, bagaimana bisa aku menjalani pernikahan yang indah" Lex menjawab dengan wajah datarnya. Jelly mengerutkan dahinya bagaimana bisa dia berkata seperti itu,pikirnya.

"Seandainya kau menikah denganku apa ini yang kau katakan pada wanita lain?" Tanya Jelly. Lex menatap ke arah Jelly.

"Tidak, jika menikah denganmu" Jelly memutar bola matanya.

"Aku juga wanita yang tak kau inginkan, bukan?" Tanya Jelly. Lex mengangguk.

"Ya, sebelum aku menginginkanmu" Jelly mendelik kesal.

"Kau juga tak mencintaiku Lex, seandainya kita menikah apa yang aku dapatkan?" Tanya Jelly. Lex tersenyum, kemudian ia mendekati Jelly. Ia membelai wajah Jelly dengan perlahan dan lembut, membelainya hingga turun lembut menuju leher.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang