Lex tengah mencuci mobilnya di halaman, ia membuka pakaiannya dan bertelanjang dada, Lexa tengah bermain sepeda dan sesekali melirik ke arah Lex, lalu ia kembali mengayuh sepeda itu dan acuhkan Lexander. Lex hanya bisa tersenyum dengan sikap anak itu, Jasmine hanya bisa mengamati Lex dari jauh, hari ini Adam pulang setelah bertugas selama satu bulan di Belanda.Jasmine belum memberitahu perihal Lexander pada Adam, ia ingin Adam lihat sendiri, dan ia pun ingin menyelesaikan masalahnya dengan Lex bersama suaminya, Adam.
Lex terlihat pengamat yang baik, ia memperhatikan Lexa, hingga...
"Rem... Lexa!" Teriak Lex. Lexa merem sepedanya mendadak.
"Kau menakutiku!" Teriak Lexa keras.
"Aku memintamu berhenti Lexa, jika kau melaju terus kau akan melindas batu itu, dan pahitnya kau akan-,"
"Jatuh? Aku sudah biasa jatuh paman, lihat!" Lexa memperlihatkan luka-lukanya. Ia menjelaskan perihal luka yang ia dapatkan itu, jatuh dari sepeda, jatuh dari pohon, jatuh dari perosotan, dan, Lex menatap dahi Lexa kemudian menunggu jawabannya.
"Luka apa?" Tanya Lex.
"Luka terkena batu, aku di Lempari batu oleh-," Lexa diam, ia melirik anak lelaki yang tengah berjalan lurus.
"Dia pelakunya? Akan ku Hajar dia!" Ucap Lex. Lexa memegang tangan Lex, dan Lex teduh seketika.
"Jika kau terluka, berusahalah jangan melukai orang yang membuatmu terluka, lihat saja, sewaktu-waktu dia akan menyesali perbuatannya"
"Siapa yang mengajarimu kata-kata itu?" Tanya Lex yang sedang menggosok mobilnya.
"Siapalagi jika bukan wanita yang melahirkan ku?" Lex tersenyum.
"Siapa nama ayahmu?" Tanya Lexander.
"Willzie" jawaban Lexa membuat Lex tersedak.
"Kau sedang tidak makan paman, mengapa kau tersedak?" Tanya Lexa.
"Apakah itu namaku?" Tanya Lex, Lexa menaikan bahunya dan mendelik seraya berkata.
"Maybe... tapi janggutmu dan hidung serta tatapan matamu, ya, itu kau!"
Cukup mengejutkan, Alexa berkata demikian. Lex menghentikan aktifitasnya.
"Jika aku memang ayahmu, apa kau tak membenciku?" Tanya Lex. Lexa menggelengkan kepalanya.
"Baby, memiliki seorang ayah. Yaitu papa Adam, dan aku? Aku rasa aku tidak mirip dengannya," Lex tersenyum.
"Mirip atau tidak mirip, mereka orang tuamu Lexa, kau menyayanginya?" Lexa mengangguk.
"Sangat, aku sangat sayang papa Adam, dan mommy" Lex mengusap pipi pink milik Lexa.
"Kau lebih dominan pada ibumu Lexa, rambutmu dan pipi lucu ini" lex mencubit pipi Lexa gemas. Dan Lexa tersenyum sangat cantik.
"Jangan beritahu mommy, aku katakan hal tadi ya?" Lex mengangguk. Ia mengecup pipi Lexa dengan lembut.
"Anak manis," Lexa tersenyum kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXANDER WILLZIE
RomanceTamat! Lex seorang pria keturunan orang tampan dengan kisah cinta yang begitu berliku. Mencintai Bukanlah keahliannya namun menikmati wanita adalah keahlian sesungguhnya. Bercinta, menikmati hidup dengan kesuksesan yang sudah dalam genggaman membua...