L&R 26

5.2K 204 6
                                    

"Valeria, belajar ya untuk mencintai aku" Req mendekati istrinya itu dan hendak menciumnya. Valeria sudah mengeratkan matanya yang tertutup rapat.

"Simpan tanganmu di leherku Vale," ucap Req memberi pengarahan. Valeria menyimpan tangan lentiknya di tengkuk Req dan mereka semakin dekat.

"Ah! Req

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah! Req... aku malu!" Ucap Valeria kemudian mundur kebelakang disaat Req setetes lagi sampai pada bibir Valeria.

"Buset! Ih, Vale! Dikit lagi itu, ah sebel ah!" Jawab Req kesal.

"Req, untuk apa sih harus latihan segala? Mencium masa iya harus pakai teknik? Aneh, cium ya begini saja" Valeria mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Req sekilas. Req terkejut sedetik kemudian ia tersenyum.

"Eh, maksudku! Ya seperti itu kan?" Tanya Valeria yang malu karena telah mencium suaminya. Req tersenyum mesem-mesem ala-ala Ogi.

"Ih cium-cium, aku terkejut Vale, kau mengecupku" Valeria berubah warna menjadi merah mendengar ucapan Reqza. Ia menutup wajahnya.

"Sana!! aku malu, pergi... pergi!" Vale mendorong Reqza hingga Reqza terkapar di kasur. Reqza tertawa dengan tingkah Valeria.

"Tak usah malu Vale, aku kan suamimu, dengar! Ciuman begitu, yang kau lakukan padaku, itu ciuman kilatan petir! Menurut buku yang grandfa tulis, namun aku ingin tiap kita ciuman itu pakai jurus air sungai menuju air terjun." Jawab Reqza.

"Lha, jurus apa sih? Aneh-aneh!" Jawab Valeria. Req memutar bola matanya.

"Buku grandfa, katanya buku itu untuk mencapai cinta sejati orang ganteng" Req begitu antusias dengan buku tersebut.

"Ih, gak kreatif ah nyontek bukunya grandfa, grandfa sama grandma emang best couple sampai tua juga, kau yang lebih muda kreatif dong!" Ucapan Valeria ada benarnya, Req mengangguk mengerti.

"Jadi aku harus improvisasi ya, baiklah!" Req langsung bangkit secepat kilat dan segera melakukan improvisasi.

"Eeh, mau apa?!" Tanya Valeria terkejut.

"Improvisasi," Req tanpa basa basi ia segera melumat bibir Valeria dengan lembut, kemudian menariknya dengan keras, kemudian menjelajah bibir Valeria dengan tangan yang mulai membelai halus istrinya itu dan,

PLAAAAK!!!

"Vale! Apa-apaan!" Tanya Req yang menyentuh pipinya yang terasa pedih ini.

"Kenapa pegang itu!" Mata Valeria beralih ke arah dadanya.

"Ya ampun! Improvisasi Vale, di buku aku harus buru-buru membuka pakaianmu, ini aku improvisasi pegang kura-kura dulu!" Valeria mengernyitkan dahinya.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang