L&R 28

5.6K 187 10
                                    

-berharap malam indah-

Di kamar Reqza,
Valeria tengah mengganti pakaiannya menjadi pakaian tidur, Req menatapnya dengan wajah yang terus memasang senyuman.

"Apasih! Kau terus tersenyum, apa ada urat syaraf di wajahmu yang putus?" Tanya Valeria yang aneh dengan sikap Reqza.

"Yeee, galak! Lagi menunggumu selesai Vale! Lama sekali, hanya membersihkan make up lalu berganti pakaian, kemudian kesini dekat-dekat aku" ucap Reqza sambil menepuk bagian kasur di sebelahnya yang kosong melompong.

Valeria mendapat kilatan aneh!
Perasaannya menjadi tidak enak, senyuman Req cukup membuat ia berprasangka buruk.
"Aku tidur di kamar tamu saja ah Req, ntah mengapa aku takut dengan wajahmu seperti itu" Reqza kemudian merubah wajahnya.

"Lho, ya jangan dong! Kita kan suami istri, masa iya bobo pisah pisah gitu, ih gak boleh lho sayang, nanti yang nemenin han-han" ucap Reqza tiba-tiba.

"Han-han siapa?" Tanya Valeria.

"Han-han, sesuatu yang menyeramkan!" Jawab Reqza yang kemudian bangkit dan berjalan menuju meja rias.

"Hantu maksudnya? Ih kau sih Selalu seenaknya jika mengganti nama," Req tersenyum. Ia sudah berada di belakang tubuh Vale.

Req menyentuh pundaknya Valeria, dan memijat nya.
"Pegal-pegal gak?" Tanya Reqza yang mulai modus.

"Kok tahu sih, ah peka banget" jawab Valeria bahagia karena Req benar-benar peka, padahal ada udang di balik batu dengan sikap Req yang seperti itu.

Hehe, peka dong! Emang ampuh tuh alesan pijat pijat, tenang Req! Ntar kau bisa memijat bagian manapun yang kau suka! Euh! Aku tak sabar grandfa...
Req memijat perlahan bahu Valeria.

"Aku pegal harus berdiri Vale, kita pindah ke tempat tidur ya, agar relaks." Valeria mengangguk setuju. Valeria pun berjalan menuju tempat tidur dan membaringkan tubuhnya dengan telungkup di kasur.

Req menatap wajahnya di cermin, ia naikan alisnya satu dan berkata.
"Tukang pijatnya ganteng banget dah!" Ia mengedipkan matanya pada bayangannya di cermin.

Req menuju ke arah Valeria,
"Jangan tidur ya? Kau harus berkomentar nanti bagaimana pijatan ku"

"Iya, ayo cepat!" Pinta Valeria.

"Sebentar, bagian mana yang ingin aku pijat?" Tanya Req menjebak Valeria.

"Semuanya, aku pegal sekali Req"

TING!
Lampun di sebelah kepala Req bercahaya, seakan ia mendapat lampu hijau untuk menjamah bagian bagian Valeria.
Wajahnya di ubah menjadi mode mesum, melihat Valeria ntah mengapa kini ia mulai panas dingin.

Req memulai memijat pundak dan punggung istrinya itu, gerakan yang halus membuat Valeria menjadi aneh rasanya di pijat oleh suaminya.

"Kok aneh ya, pijet nya?" Tanya vale.

"Ini punggung kan, kenapa ada yang aneh emang?" Tanya Req.

"Eh, udah ah! Jadi geli..." tolak Valeria. Valeria berbalik dan menatap Req yang ada di atas tubuhnya.

"Sudah Req, terima kasih! Ayo tidur..." ajak Valeria.
Req mulai gemetar, harus bagaimana memulainya.

"Vale,," panggil Reqza. Req mulai berbaring di sebelah istrinya itu dan saling bertatapan.

"Terima kasih untuk tadi malam, sudah mengajakku berjalan-jalan dan berbelanja.." Req mengangguk. Req membelai wajah Valeria. Valeria menikmati Belaian tangan Req di wajahnya.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang