L&R 50

11.3K 246 13
                                    


Sepulang Zia dan Lex kembali, keluarga mendapat kabar mengejutkan bukan kabar bahagia namun sebuah kabar yang sungguh membuat semua keluarga termasuk Reqza dan Valeria terkejut. Keterkejutan di rasa dobble karena ada Alexa yang ikut dengan Lexander. Zia Pergi dan Lex membawa Alexa. Lerryn, Lucas dan Lauren bahagia, karena kenyataan atas adanya Alexa di kehidupan Lex, namun sebuah kenyataan bahwa Lex akan mengurusi perceraian dengan Vanezia cukup membuatnya kecewa pasalnya ia tahu betul Zia mencintai putranya itu.

Lex mengurusi sendiri berkasnya. Reella merasa sakit, sangat sakit dengan keadaan cucunya itu, seandainya ada Ogi, mungkin semua masalah beres, jujur Reella pernah dalam posisi kesakitan seperti Zia namun Ogi tak membiarkan dirinya lama-lama berlarut, kenapa? Kenapa dengan Lex yang mudah berubah, dia mudah berubah menjadi baik hati kemudian kini ia kejam kembali. Seolah ia tak punya akal kala dengan emosi ia menjatuhkan talaknya pada Zia. Bahkan Zia sampai di seret keluar oleh Lex karena berkali-kali Lex meminta Zia kembali, namun Zia tetap tidak mau dia menolak keras. Hingga akhirnya Lex gelap mata dan menyeret Zia keluar dari rumah Ogi.

"Kupastikan kau menyesal dengan keputusan ini Zia!" Ucap Lex dengan keras dan lantang.

"Kau yang akan menyesal!" Jawab Zia dengan tatapan penuh kebencian. Lex menatap tajam ke arah istrinya itu.

"Detik ini pun aku sudah menyesalinya!"
"Pergilah..." ucap Lex, Reella datang dan menampar cucunya merasakan geram yang teramat sangat dahsyat.

"Kau tak seharusnya memperlakukan istrimu seperti itu, Lex!" Ucap Reella. Lex masih merasakan rasa panas di pipinya karena tangan Reella yang mendarat di sana.

Req yang berada di sana spontan memegang pipinya, dan Valeria memeluk bahu suaminya itu. Req mengecup puncak kepala Vale kemudian berbisik.
"Jadilah istri yang menurut ya?" Ucap reqza, Vale mengangguk. Syaggi yang melihat Reqza dan Valeria hanya bisa tersenyum tipis sekali, bahkan Reggie merasakan sakit hatinya namun itu pantas untuk Lex.

"Dia bukan lagi istriku, setelah ia membangkang keinginanku untuk mencintainya, memilikinya, dan bertahan dengan terpaan pernikahan ini, kurang puas kau buat aku bertekuk lutut di depan keluargaku sendiri untuk memintamu kembali, Zia?" Tanya Lex. Zia menatap ke arah manik mata Lex yang hitam, kemudian membuang pandangannnya.

"Kalian sedang emosi, itu tak seharusnya di bahas saat panas begini, Lex!" Ucap Reella mencoba melerai.

"Panas? Emang ada matahari Mih? Perasaan di luar hujan," Reggie melirik tajam ke arah suara. Reqza sang pemilik suara tersenyum dengan deretan giginya.

"Perasaan mereka sedang panas, Req!" Ucap Syaggi lembut. Reqza mengangguk, ia menatapi nasib kakaknya itu, pasti Lex akan di kerumuni wanita-wanita lagi setelah bercerai! Dan status ganteng ganteng macho kembali lagi di sandangnya. Batin sang adik meradang.

"Zia, menetaplah! Hari kian gelap, angin pun begitu kencang" ucap Reella mengajak Zia kembali masuk. Zia melepas genggaman tangan Reella, ia masih bisa tersenyum walau terpaan Lex begitu dahsyat.

"Tidak, grandma... Zia pulang saja" ucap Zia kemudian memeluk grandma Reella. Lex pergi dari hadapan Zia, dia tak ingin melihat kepergian kekasihnya itu. Lex berjalan ke arah Reqza yang tengah duduk rapat dengan Valeria. Lex melemparkan kunci mobilnya ke arah Reqza dan berkata
"Antarkan dia, Valeria kau ikutlah!" Ucap Lex kemudian pergi menuju kamarnya. Reqza menatap kunci mobil dan,

"Mobil Lexander terbaru!" Reqza merasakan hatinya bahagia. Ia sangat ingin mobil itu namun Lex malah membelinya, dan Reqza? Dia belum cukup umur untuk membelinya, itu menurut Lex, dalam artian belum cukup mapan untuk bisa membeli cash mobil ratusan juta itu.

Reella menitipkan Zia pada Reqza dan Valeria, Valeria memeluk Zia walau sebelumnya Valeria anti dekat-dekat dengan Zia karena ia selalu meras Reqza masih cinta pada Zia, namun setelah tahu bahwa Zia mencintai Lex, Valeria merasa Zia bukan ancaman.

Reqza mengantar Zia dengan Valeria. Di tengah perjalanan Vanezia tak bisa memungkiri bahwa dirinya sangat sedih.
"Sudah Zia, jangan menangis" Valeria menyentuh tangan Zia, Zia menggenggamnya.

"Ini terlalu sakit Vale, sangat sakit Req! Lex benar-benar menyakitiku" ucap Zia bersedih.

"Mengapa kau tak mau kembali Zia? Lex membutuhkanmu." Ucap Reqza. Zia menggelengkan kepalanya, tangisnya tak berhenti sepanjang jalan. Tanpa memberitahu mengapa Zia tak ingin kembali pada Lex.

Kepergian Zia cukup membuat luka menganga, setelah dengan Jelly gagal! Dengan istrinya pun gagal! Anggaplah ini sebuah kutukan, namun Lex tak ambil pusing, Lex lebih memilih mengurus Alexa.

Kau yang datang,
mungkin sebagai pengganti yang pergi
Kau yang resmi miliku
Mungkin sebagai pengganti yang hendak jadi miliku
Aku akan menjagamu Lexa,
merawat penuh cinta walau tak seutuh yang kau rasakan sebelumnya dengan mommymu.
Biar mommy mu berjuang dan focus pada adik kecil, dan aku focus pada kehidupan kita Lexa.
Kita akan saling melengkapi.

Lex tak serta merta melepas Zia begitu saja, ia tetap mengikat Zia dengan caranya sendiri.

3bulan telah berlalu, kehidupan Lex tidak terlalu hampa, ia jalani dengan Lexa, bersenang-senang, bermain dan bekerja. Lexa sangat senang walau tak ia pungkiri, rumah yang kini di tempati dengan Lex terlalu luas untuknya. Lexa sering ke rumah Zia, untuk bertemu dengan nenek dan kakeknya jika Lex tengah bekerja. Seperti hari ini Zia hendak ke luar rumah dan tanpa sengaja mobil Lex melesat di halaman rumahnya. Mereka berpapasan, Lexa langsung saja berlari ke rumahnya untuk menemui neneknya, dan Lex masih saling tatap penuh kebencian ke arah Zia. Begitupun dengan Zia.

"Kau masih punya urusan denganku!" Ucap Lex dengan nada beratnya. Zia mendelik kesal.

"Memang, setelah sidang terahir nanti urusanmu selesai denganku!" Ucap Zia. Wanita itu terlihat kejam, dan Lex kembali memacu adrenalinnya. Dalam hati Lex gemas sendiri dengan sikap Zia seperti itu, ia bisa saja menarik Zia ke semak-semak dan merobek baju yang ia pakai itu, agar Zia tahu rasa! Batin Lex mulai liar kembali.

"Di luar rumah tangga! Kau masih jadi sekretarisku, perlu aku ingatkan? Kau memiliki kontrak kerja denganku selama 3 tahun! Dan ini masih jauh dari kata 3tahun! Setahun saja belum! Jadi kau masih harus bekerja denganku!" Ucap Lex.

"Oh begitu? Jadi saya karyawan Anda tuan Lex? Baiklah! Detik ini saya mengundurkan diri" ucap Zia. Lex tersenyum dengan kilatan kejam. Zia hendak pergi dan Lex menarik tangannya kasar hingga Zia jatuh ke pelukan Lex, mereka saling menatap namun Lex mundur kebelakang hingga Zia hampir terjatuh. Untunglah Zia seimbang.

"Tak mudah resign begitu saja dari ku Zia, kau bisa lepas hubungan ini, tapi ku pastikan kau tak akan bisa lepas dariku" ucap Lex berbisik tepat di telinga Zia. Zia merinding, perasaan aneh beberapa waktu lalu hinggap di benaknya, bayangan bercinta dengan Lex merasuki dirinya, keindahan, kenikmatan, sentuhan-sentuhan Lex menjalar ke tubuhnya kali ini. Zia mematung ketika Lex berjalan pemain memutar di belakangnya, kemudian menyentuh bahunya dan meremas nya perlahan dan cukup erotis Lex berbisik dengan lembut.
"Kau tetap miliku" Zia tersadar kembali. Ia berbalik dan Lex sudah jauh pergi meninggalkannya. Hatinya merasa di peras oleh perasaannya, dan Zia menatap kepergian Lex dengan tangis yang mulai jatuh dari pelupuk matanya.
"Lexander Willzie" batin Zia.
Lexa menatap kepergian daddynya di jendela  dan princes? Tidak dia lebih senang di panggil Zia saja! Itu katanya. Sungguh adik mommynya itu sangat egois.

Zia masuk kembali ke rumah, dan bertemu dengan Lexa, lexa menatap Zia dengan tatapan yang datar, Zia menatapnya tajam dan kemudian pergi ke kamarnya.
Lexa menghitung, dan
"LEX!!! Biadab.....!" Umpat Zia dalam kamarnya dengan berteriak.

"Lagi-lagi meneriaki orang yang tak ada!" Lexa mendelik dan memutar bola matanya. Lexa tentu nanti akan melapor pada daddy nya apa yang di lakukan tante Zia selama di rumah, baginya Lexa adalah CCTV terbaik.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang