Lex berjalan Cepat, dan ia raih bahu seorang pria kemudian menghajarnya dengan sangat keras. Membogem Pipinya hingga sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah. Sang wanita yang terkejut mencoba melerai."Beraninya kau merebut kekasihku, ini alasanmu tidak menghubungiku Jelly? Dengan pria ini kau menjauhi aku?" Tanya Lex dengan keras.
Sang pria yang di tuduh merebut Jelly hanya tersenyum tipis.
"Apa tidak salah dengar Lex? Siapa yang merebut sebenarnya? Itu kau Lex kau!!" Tuduh Cristian. Lex mengerutkan dahinya, apa yang di maksud oleh Cristian, ia benar benar tidak mengerti."Apa maksudmu Hah?!! Apa?" Lex meraih kerah kemeja Cristian dan hendak memukulnya lagi. Jelly kembali melerai.
"Lex, hentikan!! Dia bukan kekasihku, dia kakakku!!" Ucap Jelly dengan jelas. Lex diam, dia membeku.
"Dia kakakmu?" Tanya Lex, Jelly mengangguk.
"Dia kakakku Lex, Cristian kakakku" Jelly menatap Lexander menantang.
Lex diam,
"Tidak mungkin, kau tidak ada saat dia menikah! Aku tahu jelas itu Jelly, jangan membohongiku" Lex mencengkram kuat lengan Jelly hingga Jelly meringis."Lepaskan adikku! Kau tidak berhak menyentuhnya!" Tangan Lex terlepas, pandangannya terarah pada Jelly, mereka di pisah kembali Jelly berjalan semakin jauh dengan Cristian.
Jelly....
Batin Lex. Pandangan Lex hanya terarah pada wanita yang di genggam erat tangannya oleh kakaknya, wanita itu sesekali berbalik melihat Lexander dengan tatapan yang sulit di artikan.Lex sampai gelisah di rumah Devano. Devano yang menyambut cucu terbaiknya itu tidak dapat sapaan hangat dari jagoannya. Hanya kegelisahan yang nampak di wajah tampannya itu.
"Lex, Ada apa sayang?" Tanya Lerryn. Lex menggelengkan kepalanya. Lex melihat ke sekitar dan datanglah pelayan yang sedang memberikan teh hangat untuk Devano.
"Sekalian susu coklat hangat ya," perintah Lex. Pelayan itu mengangguk mengerti.
"Mom, kemarilah! Aku ingin bercerita banyak" pinta Lex manja pada Lerryn. Lex terkadang sering bermanja-manja tapi tidak terlalu sering. Lerryn pun datang dan duduk di sebelah Lex, Lex merubah posisi duduknya ia tiduran di pangkuan Lerryn.
"Ada apa nak?" Tanya Lerryn sambil mengusap rambut anak lelakinya itu.
"Lex bingung mom, grandfa tetap memaksa menikahi wanita itu, dan mommy tahu? Wanita itu sekretaris Lex, dia bekerja di kantor Lex, lalu yang lebih parah dia wanita yang Req sukai, sedangkan Lex, Lex mulai terbiasa dengan Jelly" Lex terlihat murung, Steffi melihat kegundahan cucunya itu. Sedangkan Devano hanya mendengarkan cerita cucunya, Devano mendukung Ogi karena Lex memang sudah seperti Ogi saat dahulu kala ketika Steffi masih berada di tangan Ogi.
"Ogi memang begitu cucuku, tapi selalu Ada kebaikan di dalam rencananya," ucap Devano. Lex menatap Devano.
"Kakek memang sekongkol dengan si tua Bangka itu, apa untungnya untuk kalian? Aku menikah tanpa cinta, kalian tak akan mendapat apa-apa selain melihat penderitaan wanita itu" Steffi menarik napasnya, begitupun dengan Lerryn.
"Lex, kau tak boleh berkata begitu, kami ingin yang terbaik untukmu" Lex memejamkan matanya Merasa tertekan dengan posisinya saat ini.
"Mengapa keluarga William tidak membiarkan ku menentukan Jalanku sendiri? Aku tidak mau di akui sebagai keluarga aneh itu! Aku berusaha keras agar tidak berhubungan dengan mereka, tetapi tetap saja mom! Aku seakan terjebak." Lex merasa jengah dengan hidupnya.
"Lex, kau tak bisa menghindar! Kau adalah darahnya, Ogi dan Reg mengakuimu sebagai keluarga, tak bisakah kau melunak Lex?" Pinta Lerryn.
Lex bangkit dan pergi menuju kamar tamu,
"Aku sudah berusaha melunak,menerima tapi mereka mengganggu hidupku mommy," teriak Lex kemudian masuk ke dalam kamar. Pelayan datang dengan membawa susu coklat, Lerryn segera memerintahkan untuk di simpan ke kmar tamu dimana Lex berada. Lex mencoba memejamkan matanya untuk sekedar beristirahat sejenak meluruskan apa yang harus ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXANDER WILLZIE
RomanceTamat! Lex seorang pria keturunan orang tampan dengan kisah cinta yang begitu berliku. Mencintai Bukanlah keahliannya namun menikmati wanita adalah keahlian sesungguhnya. Bercinta, menikmati hidup dengan kesuksesan yang sudah dalam genggaman membua...