L&R 47

6.1K 192 20
                                    

Hai....?
Setelah libur 2hari gak update sekarang update nih! Untuk nemenin libur minggunya 1chapter yah awet awet ampe besok! Hihihi...
Lex ama Zia
kemudian lanjut
Req dan Vale
happy reading

Dua bulan sudah Lex berada jauh dari Zia, pagi ini ia tengah menyeduh coffe, dan pintu rumahnya di ketuk seseorang.
Lex menyimpan coffe nya dan melangkah menuju pintu rumahnya, dan yang ia lihat ketika membuka pintu adalah,

"Kau,,,?"
Sebuah tamparan keras hinggap di pipi Lexander, sarapan pagi yang cukup sehat bagi jantungnya, mungkin!
Lex menyentuh rahangnya yang pedih akibat tamparan itu.

"Aku tak bisa diam, menunggu hingga tiga bulan, dan kau akan kirim aku surat gugatan! Tanpa pelurusan masalah, kau pergi, kau anggap aku apa Lex?" Zia menerjang tubuh Lex, ia benar-benar marah.

"Zia, jangan berteriak" ucap Lex kemudian meraih tangan Zia dan membawanya masuk. Zia sudah dilanda kesal bertubi-tubi, tanpa kejelasan dia di tinggal begitu saja, dua kali sudah Lex seperti ini dan kali ini, ia meninggalkan cinta yang membekas di hati Zia.

"Apa salahku Lex? Kau buat aku jatuh cinta Padamu, namun kau jatuhkan aku ke dasar bumi, kau buat aku percaya Padamu, namun kau khianati kepercayaan itu? Apa maksudmu Lex?" Tanya Zia dengan amarah besarnya.

"Aku tak bisa membahagiakanmu Zia, aku tak bisa,," Balas Lex dengan lembut.

"Kita bisa bahagia Lex, asalkan kita bersama, aku percaya itu... kau adalah kebahagiaanku Lex, tapi kau menghindari aku, apa salahku?" Tanya Zia yang kemudian menangis.

"Aku sudah mencintaimu Zia, beban berat yang selama ini aku sembunyikan adalah menyangkut kebahagian, aku mencintaimu namun aku tak bisa membahagiakanmu, secara keseluruhan" ucap Lex yang kini terduduk di sofa dengan wajah yang pilu. Ia sangat sedih dengan kenyataannya.

"Kebahagiaan apa yang kau maksud Lex?" Tanya Zia.

"Aku tidak bisa membangun keluarga," jawab Lex dengan perasaan yang runtuh.

"Kita akan bangun bersama-sama, kita akan jalani itu..." ucap Zia.

"Bukan tidak bisa, tapi... Zia ini rumit" jawab Lex kembali.

"Ada apa?" Tanya Zia dengan penasaran.

"Aku tak bisa memberikanmu kebahagian, kehangatan dalam rumah tangga kita, Zia... aku,,," ucapan lex terpotong. Zia begitu bernafsu ingin segera selesaikan masalahnya.

"Kenapa Lex? Kehangatan apa maksudnya?" Tanya Zia yang meminta penjelasan lebih banyak lagi.

"Aku tidak bisa memberikanmu seorang anak, aku-," Lex runtuh! Jiwa Lex melesak jatuh ke dasar samudra, ia tangguhkan kekuatannya untuk hadapi kenyataan pahit ini.

"Lex, aku tak akan mudah percaya dengan ucapan manusia, kita perlu berusaha... Ku mohon! Jangan begini" ucap Zia mendekat. Lex memeluk tubuh Zia dan menangis di depannya.

"Ya, aku tahu, ucapan manusia tidak bisa di percaya hingga, saat itu aku menjauh darimu, Zia. Aku merasa tak pantas untukmu, aku, aku merasa tak bisa membahagiakanmu namun, Kenyataan yang membahagiakan datang di masalalu, sekaligus rahasia besar di keluargaku, Alexa, menjadi bukti bahwa aku tidak mandulita, aku bahagia Zia, bahagia. namun kembali aku pasrahkan diri dan ku serahkan Padamu" ucap Lex melepas pelukannya.

"Siapa Alexa?" Tanya Zia.

Lex mengumpulkan keberaniannya, jikalau Zia lebih memilih pergi dan tidak menerima kehadiran Alexa di kehidupan Lex, tak mengapa! Lex akan hidup hanya berdua dengan gadisnya itu. Menjadi duda tampan rupawan yang belum pernah terjadi di keluarganya.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang