L&R 31

5.8K 204 4
                                    

"Haih! Malas sekali bekerja, mengapa papi dan si Lex itu suka bekerja?" Req menggerutu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haih! Malas sekali bekerja, mengapa papi dan si Lex itu suka bekerja?" Req menggerutu. Ia tengah melamun di jam makan siang,

"Mana vale, lama sekali!" Ucapnya tidak sabaran. Req tengah menunggu istrinya untuk makan siang bersama namun lama sekali Valeria tidak datang.

Menunggu 30menit akhirnya Valeria datang dengan senyuman sumringah, setelah kejadian malam permen karet itu, Vale lebih memperlakukan Req seperti suaminya ketimbang teman yang biasanya terjadi.

"Lama ah! Aku kesal menunggu,"
Ucap Req yang terkesan manja dengan memajukan bibirnya. Valeria tersenyum dan Mengusap wajah Req lembut.

"Jangan seperti itu, aku kan sudah datang! Tadi macet, mengertilah!" Ucap Valeria begitu lembut.

"Baiklah, ayo pesan makanan! Aku sudah sangat lapar, apa kau mau aku makan hemm?" Tanya Reqza

"Baiklah, ayo pesan makanan! Aku sudah sangat lapar, apa kau mau aku makan hemm?" Tanya Reqza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan!" Valeria menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang manis.
Req menatap istrinya yang cantik dan lucu itu. Valeria tengah memesan makanan, dan Req hanya menatapnya.

Kau memang cantik Vale, aku baru sadar setelah sekian lama kita bersama menjadi sahabat baik, dan kini kau jadi istriku, istri yang bawel dan! Tuhan... dia mulai ketagihan dengan yang namanya seks! Apa reaksi obatnya sampai seminggu? Tak apa selama stamina ku terjaga.

"Apa? Kau terus menatapku?" Tanya Valeria.

"Aku baru saja tersadar! Bahwa kau ternyata cantik! Hehehe" Req menggaruk tengkuknya.

"Kemana saja kau ini?" Tanya Valeria. Req tersenyum.

"Kalau Menurutmu aku bagaimana?" Tanya Req pada Valeria.

"Kau? Emmmh.. kau menyebalkan!" Jawab Valeria dengan santai. Req memutar bola matanya.

"Nanti malam aku tak akan memberikanmu ulatku!" Ucap Reqza. Valeria tersenyum.

"Siapa juga yang mau!" Valeria memeletkan lidahnya.

"Benar kau tak mau?" Tanya Reqza lagi. Valeria mengangguk pasti.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang