Jelly berada jauh dari Lex, walau pedih rasanya namun ia tetap harus menjalaninya. Ucapan Ogi di pesta sungguh menusuk hatinya, setidaknya memang benar, Jelly tak pantas untuk Lexander."Terserah, kau sudah melakukannya atau tidak dengan cucuku, yang jelas kau tak pantas untuk keluarga kami Jelly." Jelly merasa terpukul dengan ucapan Ogi. Ia hanya terdiam, tidak melawan sama sekali.
"Kau tahu jelas sifat Lex, dia tak akan pernah bisa mencintai seorang wanita selain Fransiska, dan kau sendiri, kau bukan Fransiska..." Jelly menarik napasnya dalam-dalam.
"aku memang bukan Fransiska, aku bukan wanita baik-baik, tapi berdoalah agar semua ucapan Anda benar, perihal Lex yang tak mencintai saya tuan William, bahkan berdoalah semoga apa yang kami lakukan tidak menjadi buah cinta" Jelly pun memilih pergi dan menghindari Ogi. ucapan Jelly cukup mengagetkan Ogi. Bagaimana tidak, Ogi tidak memikirkan hal itu, jika Lex melakukan hubungan apakah cucunya itu melakukan hal yang aman atau tidak aman? Bisa-bisa kejadian Lerryn?! Oh jangan! Ogi menepis kuat-kuat pikiran buruknya saat itu juga.
Jelly tak lagi tinggal satu kota dengan Lex, ia pergi sementara waktu untuk menjauhi pria yang ia cintai itu. Ia berpikir ulang untuk dirinya sendiri, Pantaskah dia mencintai pria yang sudah beristri, Pantaskah dia mengharapkan pria yang sudah beristri? Pantaskah dirinya mempertahankan cintanya untuk Lex, sungguh! Itu begitu menyiksa Jelly.
Dirumah sakit....
Kesedihan menyelimuti keluarga Ogi. Kritis itulah yang di katakan dokter, Ogi begitu lemah, semakin tak berdaya. Reella masih tetap tangisnya dekat dengan pelupuk matanya. Syaggi selalu menggenggam tangan mamanya itu.Reqza pergi sementara waktu, Valeria berada di rumah sakit bersama yang lainnya. Zia terlihat khawatir, dan Lex, dia bersikap datar-datar saja.
Dokter keluar dari ruangan Ogi, kini kondisi Ogi mulai stabil, Reella masuk segera untuk menyentuh tangan suaminya itu, tangisnya memecah ketika Ogi berusaha membuka matanya, ia tersenyum walau terlihat jelas, senyumannya seakan menahan rasa sakit.
"Jangan tinggalin mama, pa! Mama mohon, aku mohon Ogi, aku mohon sama kamu bertahan" Reella menggenggam erat tangan Ogi. Ogi membalasnya walau tak seerat dulu.
"Maaf kalau selama ini papa Nyebelin ya ma?" Reella menggelengkan kepalanya. Ia mengusap air matanya.
"Papa pernah bilang sama kalian, gak udah nangis kalau papa gak ada, kalian mau papa di tahan pas mau masuk ke pintu surga?" Reella tetap menangis. Anak cucu mereka menggelengkan kepalanya.
"Req mana?" Tanya Ogi lemas.
"Reg pergi pah!" Jawab Reggie.
"Apa dia gak mau liat papa terahir kalinya?" Tanya Ogi lagi.
"Papa jangan ngomong gitu dong pa, papa kuatkan?" Tanya Reella. Ogi tersenyum. Ia melirik ke arah si gondrong cucunya.
"Sudah terjadi Lex? Bagaimana? Yang hallal lebih berbedakan?" Tanya Ogi pada Lexander. Lex mengangguk dan terdiam. Zia datang dan memeluk Ogi.
"Bertahan untuk kami," ucapnya. Ogi kembali tersenyum dan tiba-tiba Req datang membawa seseorang.
"Grandfa,..." Reqza datang dan menyentuh tangan Zia yang tengah menggenggam erat tangan Ogi.
"Kami disini, grandfa" mata Ogi melirik ke arah tangannya.
"Dikit aja grandfa, pelit amat!" Ogi menyipitkan matanya. Reggie menggelengkan kepalanya, dan Valeria membuang napasnya kesal.
"Itu siapa?" Tanya Ogi. Si pria yang di bawa Req tersenyum dan mengangguk.
"Saya-,"
"Penghulu, Req culik dia! Valeria, sini... ayo pak mulai" pinta Req tiba-tiba mengangetkan semua orang di rumah sakit. Ogi ingin tertawa namun ia menahannya.
"Mana orang tua mempelai wanita?" Tanya penghulu.
"Req, apa-apaan? Asli, kita nikah ini?" Tanya Valeria terkejut.
"Selamat siang," datanglah kedua orang tua Valeria. Valeria kembali terkejut. Reggie menggelengkan kepalanya tingkah anaknya itu sungguh sulit di pahami.
"Lengkap sudah, ayo pak! Grandfa sudah nunggu!" Ogi tersenyum.
Valeria mendekat, dan menikah di rumah sakit tanpa hingar bingar seperti Lexander! Reqza menikah Valeria di depan Vanezia.
"Mas kawinnya mana?" Tanya Syaggi.
"Emang harus pake? Kan nanti kalau udah nikah baru Req jadi mas mas!" Syaggi memutar Bola matanya.
"Req, serius! Jangan main-main" ucap Reggie.
"Vale, apapun yang aku punya adalah milikmu, mas kawinnya nyusul bisa gak pak?" Tanya Reqza.
"Ih kamu mah gak mempersiapkan!" Ucap Valeria.
"Dadakan Vale, ntar aku bikin Lebih mewah dari Lex!" Ucap Reqza. Lex menarik napasnya.
"Apa yang kamu punya, semisal uang atau apa, tapi harus dari saku kamu sendiri" ucap pak penghulu.
"Yaelah! Dompet gak Req bawa, cuma kunci mobil, ini pun kunci mobil punya papi," Req merogoh sakunya dan,
"Ada ini!" Ucap Reqza bahagia. Semua orang tersenyum dan kembali muram setelah Req mengeluarkan Koin 500 perak berwarna kuning, dan brosur rumah mewah.
"Ini aja, dengar Valeria! Jangan sedih ya, ini 500 perak sama brosur rumah cuma simbol, tar aku bikinin rumah kaya gitu dan 500 perak juga simbol, sisanya sebuah kotak di kamar aku," ucap Reqza. Valeria mengangguk pasrah.
"Romantis, pake di kotakin segala, kotak indomie ya?" Tanya Ogi. Reella membelai wajah Ogi.
"Segera lakukan pak," ucap Ogi. Semua harap-harap cemas. Req datang menemui Ogi dan menatapnya sungguh-sungguh.
"Jika ini akhir grandfa, Req akan tabah! Kita dekat, kita pria sejati, maka sebelum grandfa pergi, Req ingin grandfa lihat! Lex menikah, dengan Valeria, sesuai ucapan grandfa." Ogi menatap kesungguhan cucunya itu. Ogi mengangguk lemah.
Req mengucap janji sucinya.
"Dengan mas kawin 500 perak dengan selembar brosur rumah yang akan jadi milik rumah sendiri, saya Reqza William ingin menikahi Valeria dengan sah di depan orang tua saya dan kakek tercinta saya,"Semua hening... ruangan menjadi mencekam, Lex menatap adiknya tak peduli, sedangkan Zia terdiam. Valeria ntah apa yang dia inginkan dan kedua orang tua Req, tersenyum melihat kesungguhan anaknya itu.
"SAH" semua mengucap syukur. Walaupun menikah di rumah sakit, di kamar ICCU yang di buat VVIP untuk Ogi semua tersenyum bahagia. Reella menatap suaminya tersenyum.
"Yes!" Batin Ogi senang.
Reqza bahagia, ia memeluk Valeria. Valeria hanya diam dalam pikirannya.
"Hidup rukun lah kalian, kalian luar biasa" Reella kembali cemas.
Detak jantung Ogi kembali melemah,
"Jangan menangis sayang, tersenyumlah... aku tunggu di jannah, Reella istriku doakan aku selalu" semua orang kembali cemas dan khawatir. Lex mendekat, ia berada di belakang Reella."Cucuku yang gagah, aku akan senang melihat cicit dari atas sana" ucap Ogi, Lex bersedih.
"Jangan pergi grandfa, Kumohon." Semua mulai mendekat dan dengan hembusan napas terahir Ogi pergi di ambil Tuhannya.
Reella menangis histeris, ia tak mau ditinggal kekasihnya.Lex memeluk neneknya yang tengah dalam kesedihannya.
"Dia pergi bahagia grandma, percaya padaku" ucap Lex. Reella memeluk cucunya itu. Pelukannya hangat dan tegas seperti pelukan suaminya.*****
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXANDER WILLZIE
RomanceTamat! Lex seorang pria keturunan orang tampan dengan kisah cinta yang begitu berliku. Mencintai Bukanlah keahliannya namun menikmati wanita adalah keahlian sesungguhnya. Bercinta, menikmati hidup dengan kesuksesan yang sudah dalam genggaman membua...