"Jasmine..?""Tuan Lexander?"
Sebuah tatapan yang cukup mengejutkan! Keduanya terkejut, saling menatap! Dan bingung harus berkata apa.
"Umm,, Aku butuh bantuan, tuan. Apa kau bisa membantuku?" Tanya Jasmine gugup. Lex tersenyum tipis, dan ia mengangguk.
"Tunggu, aku akan berpakaian lebih dulu," Jasmine mengangguk, ia tak sangka akan bertemu dengan mantan tuannya itu. Empat tahun sudah Jasmine tak bertemu dengan Lexander dan dia tetap sama, hanya saja rambutnya yang di biarkan memanjang.
"Aku sudah siap, apa yang perlu aku bantu?" Tanya Lex santai. Jasmine terdiam, ia menunduk malu, dan kemudian mengajaknya ke rumahnya. Rumah yang berada tepat di depan rumah yang Lex tempati.
Jasmine berjalan lebih dulu, dan Lex memperhatikannya. Mata nakal Lex mulai kembali liar.
Tak ku sangka bertemu dengan mantan boneka ku! Haih, rasanya aneh!
Batin Lex. Ia segera menepis pikiran kotornya! Kadang ia umpat sendiri pikiran yang terkadang kotor, dan kadang juga waras, apakah ini turunan dari grandfa nya yang genit nya sampai ke tulang itu? Lex selalu menyesali campur darah itu."Begini tuan, lampu di kamar A, Anakku mati, jadi aku harus menggantinya namun terlalu tinggi jika aku yang-,"
"Sudah, tak perlu kau jelaskan aku mengerti. Dimana kamarnya?" Tanya Lexander santai.
Jasmine mengarahkan Lex, dan di kamar bernuansa pink itu ada seorang anak berambut pirang, dan berpipi layaknya cherry.
"Hello... siapa disana?" Tanya Lexander. Gadis kecil itu tersenyum, ia sangat manis, dan melambaikan tangannya.
"Lexa, namaku Alexandra" Lex tersenyum.
"Wah... apa kita berjodoh? Namaku Lexander," goda Lex pada gadis kecil itu. Lexa berekspresi terkejut, ia membuka mulutnya dan kemudian tersenyum.
"Aku tidak suka pria berjambang, jadi ku kira kita tidak berjodoh" Lex terkekeh dengan anak gadis kecil itu.
"Wooh, jika aku pangkas habis jambangku, kau akan selalu jatuh cinta padaku Lexa," Lexa tersenyum menutup mulutnya.
"Kau terlalu tua," Lex terkekeh kembali. Jasmine tersenyum, ia menatap Alexa dan Lex dengan tatapan aneh.
"Lexa, kau bisa diam nak? Paman Lex akan membantu memasangkan lampu kamarmu, sayang," Lexa terdiam dan mengangguk.
Lex memasang lampu dengan mudahnya,
"Coba nyalakan," pinta Lex pada Jasmine. Jasmine dengan cekatan mendekat ke arah saklar dan lampu menyala. Lexa berteriak, 'hore' dan Lex merasa bahagia mendengar anak kecil cantik berteriak bahagia."Oke baiklah, Lexa...paman akan pamit, sampai jumpa di lain waktu" Lexa mengangguk dan tersenyum.
Jasmine mengantar Lex hingga pintu rumah, dan berterima kasih,
"Senang bisa bertemu kembali, tuan Lex"
Lex tersenyum, ia menatap Jasmine dengan lekat."Dia anakmu?" Tanya Lex.
"Ya, Alexandra anakku." Jawab Jasmine dengan bangga.
"Berapa usianya?" Tanya Lex mulai penasaran.
"Lexa masih berusia 3 tahun" Lex mengangguk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXANDER WILLZIE
RomanceTamat! Lex seorang pria keturunan orang tampan dengan kisah cinta yang begitu berliku. Mencintai Bukanlah keahliannya namun menikmati wanita adalah keahlian sesungguhnya. Bercinta, menikmati hidup dengan kesuksesan yang sudah dalam genggaman membua...