L&R 24

4.5K 191 0
                                    

Kemana Lexander?

Lerryn ingin berkunjung ke apartement anaknya, namun setengah jam berada di pintu apartement, tak ada yang membuka juga. Lerryn berpikiran mungkin Lex dan Vanezia sedang berbulan madu, tapi Lex tak mengatakan apapun padanya. Ia menghubungi Reggie, namun alangkah kagetnya ketika Reggie berkata Lex sudah satu minggu pergi ke Roma, katanya ada urusan pekerjaan. Lerryn merasa tidak enak hati. Kemudian ia menemui Zia di kantor Lex, ia harus menemui menantunya itu.

Lerryn datang, ia menangis menanyakan anaknya pada menantunya, kini Zia yang mengurusi kantor Lexander.

"Tidak ada apa apa mom, Lex berada di sana baik-baik saja, kami sering berkomunikasi," ucap Zia berbohong. Lerryn terlihat ketakutan.

"Benarkah? Mommy takut sayang, mommy takut dia pergi jauh" Zia tersenyum, ia mengusap pundak mertuanya.

"Kami baik-baik saja, Lex masih mengirim uang untuk kebutuhanku mom, dia masih menghubungi aku," jawab Zia. Lerryn mulai tenang. Zia harus berbohong, ia tahu Lex memang pergi meninggalkannya, dengan wanita yang ia pilih, Zia sudah pasrah! Namun ia tak ada niatan untuk bercerai.

"Kamu tinggal di rumah mommy ya sayang?" Tawar Lerryn. Zia tersenyum.

"Nanti Zia mampir, sesekali Zia menginap, tapi Zia juga baru pulang dari rumah papa Reg, Zia belum sempat beres-beres rumah" jawab Zia menolak dengan halus.
Lerryn mengangguk.

"Mommy akan menunggu kamu nak," Zia tersenyum, mereka pun saling memeluk. Setelah Zia mengantar mommy Lex sampai lobby, Zia kembali bekerja.

Ia membuka data-data Lex dan memang Lex pergi ke Roma untuk pertemuan dengan clientnya yang bernama Jelly. Client sekaligus kekasih Lex. Persetujuan pembangunan kerjasama sudah hampir selesai melihat status dalam data perusahaan, namun Lex tak kunjung kembali. Kemana dia? Haruskan Zia mencarinya ke Roma? Malas sekali rasanya.

Zia lebih baik menunggu Lex sampai dia benar-benar kembali.
Pintu ruangan Zia di ketuk, seseorang masuk ke ruangannya.

"Ada apa adik ipar?" Tanya Zia. Reqza tersenyum.

"Selamat siang kakak ipar," Req datang menemui Zia, ntah ada apa namun Zia tidak peduli.

"Maafkan sikap Valeria kemarin, kau pergi dari rumah bukan karena sikap Valeria yang seperti anak kecil itu kan?" Tanya Reqza.

"Aku pergi karena aku ingin menunggu suamiku di rumah, tidak apa-apa mengenai Valeria aku mengerti," jawab Zia.

Kemarin Valeria mengamuk karena ada bunga untuk Vanezia, padahal bunga itu untuk Valeria, hanya saja tukang bunga salah menulis nama, bukan salah tukang bunga juga, salah tangan Req, yang menulis Valeria jadi Vanezia. Dan ada kata dimana Req menuliskan sesuatu.

Untukmu kekasihku
Valeria langsung marah besar di kamar, semua ia banting! Termasuk foto Reqza yang sedang konser.

"Maaf, Valeria dia memang begitu!" Jawab Reqza.

Zia tersenyum,
"Dia mencintai mu Req, pasti dia begitu!" Req menggaruk tengkuknya, walaupun tidak gatal atau bentol-bentol.

-Valeria marah-

PERMISI ...!!
Suara teriakan kurir bunga menggelegar, karena rumah yang ia datangi besar, jadinya kurir itu berteriak teriak dengan kekuatan jiwanya.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang