L&R 33

5.4K 192 11
                                    

Bukannya lamgsung pulang ke rumah dan bertemu keluarga, Lex malah mengajak Zia ke suatu tempat! Tempat yang ramai dan banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya lamgsung pulang ke rumah dan bertemu keluarga, Lex malah mengajak Zia ke suatu tempat! Tempat yang ramai dan banyak orang.

Lex memutuskan tidak dulu pulang, ia masih ingin berdua bersama Zia, dan ia putuskan untuk datang ke sebuah restoran dengan banyak teman-teman Lex yang menyambutnya, semua begitu wellcome dengan adanya Zia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lex memutuskan tidak dulu pulang, ia masih ingin berdua bersama Zia, dan ia putuskan untuk datang ke sebuah restoran dengan banyak teman-teman Lex yang menyambutnya, semua begitu wellcome dengan adanya Zia. Sesekali mereka bercanda dan Zia sudah beberapa kali tertawa dengan tingkah teman-teman Lex. Lex datang dengan membawa segelas cola untuknya, sedangkan Zia ia memilih Thai tea.

"Maafkan sikap gila teman-temanku, sayang" Zia terkekeh.

"Benarkah kau lupa pakai celana saat sedang akan olah raga sekolah? Oh Lex! Apa yang kau pikirkan?" Lex terkekeh.

"Zia, aku malu jangan bahas itu! Fujiama terus mengajakku berbicara, hingga saat ganti pakaian aku lupa memakai celana dan segera berlari karena guru olahraga sudah memanggil agar segera ke lapangan" Zia terkekeh kembali.

"Lex, kau kan orang yang paling kejam! Bagaimana bisa kau menahan semua orang untuk tertawa?" Lex tersenyum. Ia meraih tangan Zia,

"Biarkan saja mereka tertawa, lagi pula aku memakai celana dalam, dan yang mereka lihat cukup membuat mereka meringis!"

"Apa yang membuat mereka meringis?" Tanya Zia dengan alis mata mengira-ngira.

"Kau akan tahu jika kau siap! Bahkan kau bukan meringis sayang! Kau akan berteriak,,, Lex lakukan lagi!! Lakukan lagi!" Bisik Lex yang memelankan suaranya dan berekspresi seperti wanita yang tengah memohon.

Zia tekekeh kembali.
"Lex, ya Tuhan! Pikiranmu kotor.." Zia terkekeh kembali. Ia membelai wajah Lexander, dan Lex menikmati sentuhan istrinya itu. Tiba-tiba ia menatap Zia dan mengecup telapak tangan istrinya itu.

"Aku menantikan penyatuan kita Zia, aku tak akan mengecewakanmu, dalam sebuah ikatan, kau sudah menjadi milikku, dan dalam jiwa, kau sudah merasuki aku, aku akan bersabar, sabar, dan sabar, menanti saat kau menyerahkan dirimu sepenuhnya" Zia merasakan getaran jiwa dari setiap kata dan tatapan serta sentuhan Lex, pria tegas dan yang terlihat kejam ini nyatanya begitu lembut. Zia memajukan wajahnya dan mengecup suaminya dengan lembut.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang