Reella kini berada di apartement Lexander, apartement yang memang mewah, lebih mewah dari apartement, apartement Ogi dulu. Zia senang kedatangan Reella, sosok yang memang ia kagumi jika Reella dan Ogi datang ke kantor Lex, wanita tua yang anggun serta paras yang tetap cantik, sayang pendampingnya kini pergi jauh."Lex, kapan kau memikirkan untuk memiliki hunian?" Tanya Reella.
"Ntahlah, aku belum sempat memikirkannya, Zia lebih suka tinggal disini, benar begitu?" Tanya Lex pada Zia. Zia tersenyum kemudian mengangguk.
"Iya, aku belum siap di tinggal oleh Lex di rumah yang pastinya akan sangat besar dari pada apartement ini," Zia tersenyum. Reella mengangguk dan tersenyum melihat keduanya. Lex tak bersikap kejam, dan dingin! Ia cukup hangat, walaupun tatapan cinta sangat jauh dari pandangan Reella. Mereka menjalani hubungan layaknya teman, sesekali Lex tersenyum pada Zia, tidak nampak Lex tidak peduli pada Zia. Selesai makan malam pun Lex membersihkan piring, dan Zia membersihkan meja makan, mereka nampak serasi, seperti Reella dan Ogi dulu hanya saja mereka kurang mesra.
"Lex, bagaimana Zia Menurutmu?" Pertanyaan Reella membuat Lex terdiam. Lex menghentikan aktifitas mengerjakan pekerjaannya dan menatap ke arah Zia yang kini menunduk.
"Dia baik, perhatian dan mungkin terbaik bagiku, yang di pilih oleh grandfa," Reella tersenyum.
"Grandfa tak pernah salah memilih," ucap Reella. Lex mengangguk.
"Aku percaya, grandfa tidak pernah salah memilih wanita ya, contohnya saja grandma, wanita tegar, dan anggun! Dia mencintaimu sepenuh hatinya," Reella tersenyum.
"Dia memang pecinta sejati" ucap Reella lagi. Zia memeluk Reella,
"Aku merindukan grandfa, dia sangat Menyayangimu Lex" Zia mengalihkan pandangannya pada Lex, kemudian Lex menatap istrinya itu.
"Aku lebih tahu darimu," ucap Lex kemudian sebuah senyuman tergaris di wajahnya.
Di rumah, Reggie tengah menonton televisi, tiba-tiba Req datang dan berteriak mencari Reella.
"Pih, grandma mana? Req cari di kamarnya tidak ada," ucap Req. Reggie menggelengkan kepalanya.
"Grandma menginap beberapa hari di rumah Lex," Reqza melotot.
"Ih, kenapa di izinkan? Sepi pih, di rumah sepi gak ada grandma,"
"Grandma sedang mencari suasana baru Req, jadi biarkan saja," Req mengangguk dan diam.
"Sepi,," ucap Req menggerutu. Reggie menatap heran dengan sikap anaknya itu.
Req duduk di sebelah Reggie, kemudian ia membuka ponselnya dan bermain games. Reggie benar-benar gemas dengan sikap anaknya itu, bukannya bekerja ia malah bersantai-santai saja.
"Req, kamu sudah beristri, kamu tak berkeinginan untuk bekerja?" Tanya Reggie pada anaknya itu.
"Ingin, tapi nanti ah! Req belum mood," Reggie menarik napasnya panjang sekali.
"Kapan kamu moodnya? Req, pria itu di hargai karena kerja kerasnya, papi juga dulu gak mau kerja, tapi kakek kamu mengarahkan papi, dan papi juga sudah arahkan kamu, kamunya aja susah banget!" Req tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXANDER WILLZIE
RomansaTamat! Lex seorang pria keturunan orang tampan dengan kisah cinta yang begitu berliku. Mencintai Bukanlah keahliannya namun menikmati wanita adalah keahlian sesungguhnya. Bercinta, menikmati hidup dengan kesuksesan yang sudah dalam genggaman membua...