L&R 30

6K 212 8
                                    

Pagi hari di kamar Reqza,
Reqza tertidur pulas sedangkan Valeria ia bersandar di headboard tempat tidurnya. Ia menagis hingga membuat suaminya terbangun. Valeria masih tanpa pakaian dan hanya tertutup selimut yang menutupi tubuh mulusnya.

"Hei, kenapa kau menangis sayang? Apa ada yang sakit?" Tanya Reqza yang bangun tiba-tiba dan mengecup rambut Valeria. Valeria menggelengkan kepalanya dan memeluk Reqza erat.

"Kenapa sayang, Ayolah cerita padaku" ucap Reqza khawatir, takutnya Valeria trauma karena kemarin memang pertempuran hingga tetes sperma penghabisan.

"Aku ingin lagi...." ucap Valeria dengan tangisnya yang pecah.

"Hah? Ingin apa?" Tanya Reqza.

"Ingin ini, ingin itu banyak sekali, Req!" Ucap Valeria dengan tangisnya. Reqza terkekeh.

"Apa tidak lelah Valeria? Kemarin kau terus meminta ini itu padaku seperti nobita saja!" Ucap Req menggoda istrinya.

"Enak.... itu ku gatal,, Req Ayolah aku mohon! Beri aku sesuatu," Reqza terkekeh.

"Aku bilang apa, enak kan? Jangan menolak nanti jika aku mengajakmu ke angkasa raya" ucap Reqza. Valeria menggelengkan kepalanya.

"Tidak akan, aku tidak akan menolak Req? Ayolah!!" Ucap Valeria memohon. Reqza terkekeh,

"Kita sambil mandi yuk?" Tawar Reqza. Valeria mengangguk. Req bangkit, dan menarik tangan Valeria.

"Aku ingin ini itu banyak sekali.... semua, semua, semua,,, dapat di kabulkan,, dapat di kabulkan dengan REQZA ajaib, aku ingin terbang bebas di angkasa,,,,"

"Hai,, tongkat Reqza!" Reqza terkekeh dan Valeria ikut terkekeh.

"Kau ini menyebalkan! Tapi aku ingin Req Ayolah,," Reqza terkekeh, mereka melakukan kembali di kamar mandi seraya mandi bersama dan dengan saling menyabuni.

Sedangkan di kamar Lex,

Lex mengabadikan Zia yang tengah terlelap, cantik tampa make up, Lex membuka tirai yang berada dekat dengan tempat tidur Zia hingga Zia menggerakan tangannya menutupi cahaya matahari yang silau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lex mengabadikan Zia yang tengah terlelap, cantik tampa make up, Lex membuka tirai yang berada dekat dengan tempat tidur Zia hingga Zia menggerakan tangannya menutupi cahaya matahari yang silau. Setelah memfoto Zia, Lex kembali menutup tirai kamarnya itu, ia Merasa bersalah sudah membukanya, padahal Zia masih terlelap. Zia kemudian bergerak dan menggenggam Tangan Lex.

"Pagi, aku kesiangan ya?" Tanya Zia yang perlahan membuka matanya.

"Aku yang mengganggu tidurmu dengan membuka tirainya, maaf ya?" Zia membuka matanya lebar, ia bangkit dan duduk mengumpulkan nyawanya.

"Mmmh, kau merendah sekali Lex? Meminta maaf padaku? Padahal dulu kau selalu usil, usil membuka tirai hingga aku terbangun..." Zia tersenyum. Lex duduk di samping Zia.

"Kau mengingatnya yah, aku ingin merubah diriku, baiklah aku mengaku kalah dengan sikap keras ku, tapi jika di hadapkan dengan kau, wanita yang maha lembut aku harus lembut juga kan?" Zia terkekeh.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang