L&R 10

7.3K 202 4
                                    


Batin Reqza dengan Tatapan mengarah ke arah kakaknya itu.
jangan berani bilang iya,atau bersedia nikahin wanita itu, dia punyaku Lex!

Batin Lex dengan Tatapan mengarah ke Reqza.
Jelly, aku memilihmu! Lihat, Req seperti ingin membunuhku saja.. padahal dia sendiri yang berkata menurut saja pada grandfa. Dan mengapa harus dia? Ah vane, apakah tidak ada wanita lain saja? Keluargaku saja seakan ingin mengadu domba ku bagaimana ini?

Tatapan Venezia!
Tuan Lex? Kenapa harus dia,
Dan aku kira, Mr William itu Reqza ternyata Lexander pun William juga? Aku kira Willzie! Aku benar-benar tidak mengerti.
Dan apa yang harus aku lakukan?

Mereka terdiam dalam pikirannya masing-masing, hingga suara Lex memulai pembicaraan.

"Aku harus menolak perjodohan ini, bagaimana bisa aku menikahi sekretarisku sendiri?" Ucap Lex dengan nada penolakan yang kental.

"Tidak ada penolakan Lex, kau sudah sepakat!" Ogi menatap cucunya tajam.

"Kau tau grandfa, Vane sedang dekat dengan Reqza! Apa kau mau hancurkan hati cucumu kesayanganmu itu?" Tanya Lex dengan tatapan yang tajam. Reqza hanya diam ia tak bisa berkomentar apapun ini kenyataan yang cukup pedih baginya.

"Req, Ayolah katakan sesuatu!" Ucap Lexander. Namun Req diam membisu pandangannya lurus pada meja yang datar.

"Lex, tenanglah duduk dulu" ucap Reggie dengan sangat halus.

"Jika hanya perkenalan aku sudah mengenal Vane," jawab Lex kemudian duduk kembali di samping Syaggi. Syaggi mengusap lembut pundak Lexander.

Jika benar begitu, ntah mami harus membela siapa Req, kau diam karena kau tahu jelas, rencana grandfa atas perjodohan ini...
Syaggi tersenyum walau hatinya pilu.

Semua kembali ke semula, tuan Tonny dan Ogi tetap pada pendiriannya, Ogi tidak menghiraukan perasaan Req yang seketika diam, dan Lex benar-benar gemas dengan sikap anak itu.

"Jika harus di lanjutkan, kenapa grandfa tidak bertanya pada Vane, mereka sudah sering jalan berdua! Benar begitu kan Vane?" Tanya Lex dengan tatapan yang tajam.

Vane menatap tatapan itu, kemudian ia menunduk.
Dengan suara pelan dia menjawab, semua orang menantikan kebenaran dari Lex itu.

"Ya, kami memang dekat! Tapi sebatas teman saja" jawab Vane.

Lex bagai di sambar petir bahkan Reqza pun sama, memang tidak ada hubungan apapun antara Reqza dan Vanezia namun Reqza selalu berkata bahwa dirinya menyukai wanita yang kini ada di depan matanya itu.

"Kalian kenapa? Aku disini membela kau Req! Tapi kau seakan pasrah saja dengan perjodohan ini, kau mau menjatuhkan aku hemm? Kalian sama saja, bisanya menghancurkan hidupku!" Lex pergi dengan amarah besarnya.

Vanezia terdiam.
Hanya itu yang harus ia lakukan, ia harus menurut pada orang tuanya, sebab hanya dia yang bisa membantu ayah Vanezia.

Req diam seribu bahasa, mengaktifkan mode silent tanpa getaran.

"Maaf atas kelancangan putra kami," ucap Reggie.
Orang tua Vanezia memaklumi, karena memang eksistensi Lexander Willzie sudah di akui sebagai pria tanpa komitmen, dan sekarang ia harus menurut dan membuat sebuah pilihan dalam hidupnya, jika bisa menolak Lexander akan menolak keras, namun ini menyangkut keluarganya di satu sisi ia sudah menghormati perjodohan yang di rencanakan Ogi, di satu sisi lagi jodohnya adalah Vanezia, dan Disisi-sisi yang lain ada Reqza dan Jelly. Lexander di landa gusar berkepanjangan.

Reella menatap ke arah cucunya prihatin, bahkan Req sendiri tak sanggup menolak atau protes dengan masalah yang kini ada di depannya.

Ogi bisakah kita batalkan? Req terlihat membatin, cucuku maafkan aku tak bisa berbuat apa-apa.

LEXANDER WILLZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang