2.Marah

7.6K 152 1
                                    

Memaafkan tak segampang meminta maaf

🍃

Mereka berjalan menyusuri koridor menuju kantin, sepanjang jalan mereka sesekali bercanda sambil tertawa lepas membuat orang-orang yang dilewatinya kagum dengan persahabatan mereka, atau mungkin karena mereka takjub dengan kecantikan mereka, apalagi ketika mereka tertawa lepas membuat kecantikannya bertambah.

Sesampainya di kantin, mereka duduk di bangku paling pojok karena memang disana tempat yang kosong satu satunya, mau tidak mau mereka harus duduk di sana.

"Mau pada makan apa? gue yang pesen." Tanya Farah.

"Samain aja," ucap Tania dan Nasya kompak.

"Oke, tunggu sini." Farah pergi meninggalkan Nasya dan Tania untuk memesan makanan mereka bertiga.

Tak butuh waktu lama, pesanan mereka datang, dengan sigap mereka langsung menyambar makanan mereka dan memakannya, ya mereka memesan mie ayam dengan es teh manis kesukaan mereka bertiga.

Brakkkk

"Uhukk uhukkk..."

Nasya tersedak makanannya sendiri akibat seseorang yang dengan seenak jidatnya menggebrak meja yang sedang mereka tempati, sedangkan kedua sahabat Nasya hanya bersikap biasa biasa saja, tidak seperti Nasya.

Nasya segera mendongakkan kepalanya melihat siapa yang mengganggu nya,dan ternyata, dia adalah cowok nyebelin yang selalu mengganggu hidup Nasya dengan kedua temannya, David dan Rino yang selalu stay bersamanya.

"Lo!?" kesal Nasya.

"Apa? kaget?" jawab Nauvin dengan tampang watadosnya.

Nauvin dkk langsung duduk bersama mereka tanpa seizin Nasya, Farah dan Tania.

"Siapa yang nyuruh lo pada duduk sini hah?!" teriak Nasya.

"Nggak ada yang nyuruh." Dengan santai Nauvin menjawab pertanyaan Nasya membuat gadis itu menggeram kesal.

"Udah kali, Nas. Biarin aja mereka disini, lagian nggak ada meja yang kosong juga," sahut Farah.

"Tuh dengerin, Farah aja ngizinin ya nggak Rah?" ucap David sambil menaik turunkan alisnya berniat menggoda Farah.

"Ada faedahnya juga kan?? biar lo sama Nauvin nggak berantem terus? bosen gue dengernya," timpal Rino.

"Bener tuh," sambung Tania.

"Serah deh Serah." Nasya sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi kalau keadaan sudah begini.

Mereka kembali menikmati makanannya.
Selesai makan, mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Farah yang mengobrol dengan David. Tania yang juga  mengobrol dengan Rino. Dan Nasya yang sibuk memainkan ponsel kesayangannya.

"Woi, sibuk hp mulu lo." Nauvin menarik ponsel Nasya membuatnya kesal dengan kelakuan Nauvin.

"Balikin hp gue, main ambil aja!" Nasya berusaha mengambil ponsel miliknya yang berada di tangan Nauvin. Mencoba meraihnya, namun tidak bisa karena tinggi Nasya juga hanya sebatas bahu Nauvin.

"Ambil kalo bisa."

"Isshhh, tau lah bodoamat."

Nasya melipat kedua tangannya di depan dada sambil bersandar di tembok kantin. Ya, mereka masih berada di kantin karena bel masuk masih 5 menit lagi.

Sahabat Nauvin dan Nasya asik mengobrol, sehingga mereka tidak memperdulikan Nasya dan Nauvin yang sudah bertengkar bak anak kecil.

~~~

Kini, mereka berada di kelas mereka, karena bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun guru yang seharusnya mengajar belum datang.

"Woi, Nas!" sapa Nauvin.

Nasya tak menghiraukan Nauvin yang memanggilnya. Yah, Nasya masih marah dengan Nauvin gara-gara pas di kantin ponsel miliknya diambil begitu saja oleh Nauvin.

M

erasa tidak ada jawaban dari Nasya, Nauvin terus memanggilnya sampai Nasya menoleh kearahnya. Tapi nihil, Nasya sama sekali tidak menoleh kearahnya.

"Udah kali marahnya, toh hp nya juga udah gue kembaliin kan?" ucap Nauvin yang sekarang duduk di samping Nasya.

Farah? Ya, Farah malah asik ngobrol dengan David. Sedangkan Tania?? entahlah pergi kemana, sepertinya jika dilihat, Tania pergi bersana Rino karena memang hanya mereka berdua yang tidak terlihat batang hidungnya di sini.

"Hmm." Nasya membalas dengan deheman saja.

"Maaf dehh."

"Hmm."

"Lo kenapa sih? PMS? marah-marah mulu lo."

"Nggak."

Nauvin menghembuskan nafas kasar, toh Nasya masih marah dengannya.

"Perasaan lo berdua nggak pernah akur deh," ucap Tania lantang yang entah datang dari mana membuat David dan Farah kembali mendekat ke arah Nasya. Alhasil, mereka berkumpul di bangku Nasya.

"Awas loh, ntar jadi cinta tau rasa lo berdua," ujar Tania.

"Cih, gue cinta sama ni orang? Nggak mungkin," jawab Nasya dan Nauvin berbarengan.

"Mungkin mungkin aja kan ya?" ucap Tania yang diangguki oleh Rino, David dan Farah.

TBC!!!
NauNa

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang