42.Lemah

3.4K 69 0
                                    

Biarkan aku tetap ada di sampingmu.
~Nauvin~

***

Nauvin berjalan bersama sang mamah di koridor rumah sakit.

Sesampainya di ruangan dimana Nasya dirawat, Nauvin langsung membuka pintu dan disana ada orang tua Nasya.

"Nauvin?"

Nauvin dan Sari pun berjalan lebih dalam lagi.

"Tari, saya minta maaf atas kelakuan kita yang selama ini udah nggak percaya sama kalian. Kita emang egois. Kita minta maaf," lirih Sari.

"Udah gapapa. Ga ada yang salah disini. Kita lupain aja masalah yang udah berlalu ya," ujar Tari yang berakhir dengan adegan pelukan.

"Hai Nas. Gue kesini lagi. Masa lo nggak bangun sih? Nggak kangen ya sama gue?hehe," kekeh Nauvin sambil menggenggam tangan Nasya erat.

Para orang tua yang mengerti akan keadaan pun pergi meninggalkan ruangan nasya, tinggalah Nauvin yang menemani Nasya.

"Vin, tolong jagain nasya yah, kita keluar dulu."

"Nas. Disana ada siapa sih, ada orang yang lebih ganteng dari gue ya maka nya lo nggak mau bangun? hehe. Ada siapa sih disana, Nas?"

"Nas. Lo tau nggak? di sekolah tadi semua temen temen pada nanyain lo kemana? lo nggak kangen sekolah? lo nggak kangen sama kita semua? di sini kita kangen sama lo," ujar Nauvin yang mulai menangis. Biarlah Nauvin menangis kali ini.

"Ini gue nangis loh Nas. Lo masa nggak mau ngusap air mata gue sih? masa lo tega biarin gue nangis? bangun dong? gue kangen nih sama lo."

"Lo tau nggak Nas? gue tadi udah mutusin cewe itu. Karena gue sadar Nas. Dia bukan cewe baik baik."

Hingga malam tiba, Nauvin masih enggan untuk pulang, dari tadi mamahnya ngajak pulang pun dia tetap bersikeras ada disini. Jadilah Sari pulang diantar David tadi yang kebetulan datang.

"Vin, masa lo lemah banget sih? kalo Nasya tau lo kaya gini gimana?" ujar Rino yang tidak di respon Nauvin.

"Vin. Lo udah makan belum? kalo belum lo makan dulu gih ke kantin. Biar nasya kita yang jaga," ujar Farah yang dibalas gelengan oleh Nauvin.

"Gue nggak laper."balas Nauvin tanpa mengalihkan pandangannya dari Nasya.

Hingga malam semakin larut, teman teman Nauvin pun pulang ke rumah masing masing.

Ceklek

"Nak Nauvin istirahat aja sana. Capek kan pasti? biar kita yang jagain Nasya, tidur gih di sofa." titah Tari.

"Nggak, Tan. Nauvin mau disini aja nemenin Nasya."

Akhirnya Tari pun mengalah.

"Vin, Om titip nasya bentar ya, om mau nganter istri om pulang dulu biar dia istirahat di rumah. Gapapa kan kita tinggal?"

"Gapapa om."

Tinggalah mereka berdua disini, dengan si cewe yang masih terpejam.

Rasa ngantuk mulai menyerang nauvin. perlahan lahan pun Nauvin tertidur dengan posisi tangan menggenggam erat tangan Nasya.

***

1 bulan Nasya koma dan itu membuat penampilan Nauvin berubah. Dia pun tidak sekolah selama Nasya koma, dia bertekad akan menjaga Nasya di rumah sakit walau banyak yang membujuknya untuk sekolah tapi dia tetap kekeh dalam pendiriannya. Lihat saja, rambut acak acakan, jarang mandi, baju kusut.

"Vin. Kamu pulang dulu yah, sekolah dulu. kamu pasti capek banget."

"Ga om, Nauvin ga mau sekolah."

"Tapi sekolah itu penting Vin."

"Tapi Nasya lebih penting om."

Dani sudah lelah membujuk Nauvin setiap hari, hasilnya tetap sama. Tapi dia juga merasa senang ada yang benar benar setia dengan anaknya.

Dani pun keluar menuju kantin untuk sarapan pagi.

"Nas. Bangun please? gue mohon. Lo minta apapun gue kasih asal lo bangun. Jangan bikin gue lemah kaya gini Nas. Gue ga sanggup. Please bangun gue mohon," ucap Nauvin di sela sela tangisnya.

"Katanya lo sayang sama gue, cinta sama gue. Bangun dong. Katanya lo mau kita bareng bareng? gimana kita mau bareng bareng kalo lo nya aja nggak mau bangun. kita semua kangen sama lo. Please bangun," lirih Nauvin sambil menenggelamkan wajahnya di lipatan tanganya.

Lemah. Itu yang Nauvin rasakan sekarang. Melihat orang yang ua sayang terbaring lemah di brangkar rumah sakit.

Nauvin yang melihat ada pergerakan dari jari Nasya pun langsung memencet tombol darurat dekat brangkar.

Dan dokter pun masuk ke ruangan Nasya untuk memeriksa keadaan Nasya.

"Silahkan tunggu di luar biarkan kami melaksanakan tugas kami."

Nauvin pun keluar ruangan.

"Ada apa ini, Vin. Nasya kenapa?" panik Dani.

"Tadi jarinya gerak om. Semoga ini pertanda kalo nasya sadar."

"Semoga saja."

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang