27.Balikan?

2.8K 70 1
                                    

"Nas?" panggil Erlan.

Nasya yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke sumber suara, Nasya tersentak kaget melihat Erlan tepat berada di belakangnya.

"Bang elan nakal, kaka tantik kaget."

"Iya deh iya, kamu sana gih tidur dulu," ujar Erlan yang dibalas gelengan dari Aliya.

"Aku maunya tidul baleng kaka tantik."

"Tapi kan-"

"Udah gapapa, gue tidurin dulu ade lo baru kita latihan," ujar Nasya memotong pembicaraan Erlan.

"Holeeeee, Aliya tidul baleng kaka tantik!" girang Aliya.

"Yaudah gue ke kamar Aliya dulu."

Nasya melenggang pergi meninggalkan Erlan dengan menggendong Aliya yang kegirangan.

"Aliya tidur yah," ujar Nasya menidurkan Aliya di atas kasurnya.

"Kaka disini dulu temenin Aliya tidul," rengek Aliya.

"Naik sini kaka tantik." sambung Aliya menepuk kasur disampingnya. Nasya menurut dan mengusap kepala Aliya lembut hingga terdengar nafas Aliya yang mulai teratur.

"Have a nice dream, cantik." Nasya mencium kening Aliya lalu beranjak dari kamarnya. Nasya menuruni satu demi satu anak tangga.

"Kita latihan sekarang?" tanya Erlan saat Nasya berada di sampingnya.

"Ayo."

"Kita mau lagu apa?" tanya Erlan.a

"Bagaimana kalo lagu Dive-ed sheeran?" usul Nasya

"Oke setuju.a"

Mereka mulai latihan, Nasya sebagai vokalis dan Erlan sebagai gitaris, mereka berlatih di taman belakang rumah Erlan hingga petikan terakhir gitar Erlan mengakhiri latihan mereka.

"Suara lo indah juga yah," puji Erlan pada Nasya.

"Biasa aja kali."

Mereka tertawa bersama sampai tiba tiba Ibu Erlan datang menghampiri mereka membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk mereka.

"Jadi ngrepotin nih,Tan." ujar Nasya hati hati.

"Biasa juga lo ngrepotin," ujar Erlan yang mendapat tatapan tajam dari Nasya. Ibu Erlan terkekeh melihat mereka berdua.

"Tante masuk dulu."

"Iya tan."

"Diminum tuh, kasian mamah gue udah cape cape bikin."

Erlan mengambil dua cangkir yang satunya diberikan pada Nasya.

"Nih minum." Erlan menyodorkan secangkir teh pasa Nasya, Nasya pun menerima dan langsung meneguknya hingga setengah.

"Makan dulu, jangan kaya bocah yang harus dibilangin dulu baru makan."

"Iya iya."

Nasya mengambil camilan yang tadi dibawakan oleh ibunya Erlan.

Drrt drttr

"Siapa?"

"Mamah."

"Halo mah?"

(...)

"Nasya di rumah Erlan, ada latihan nyanyi mah."

(...)

"Oke mah, bentar lagi Nasya pulang."

Tut tut

"Kenapa?" tanya Erlan.

"Mamah gue nanya gue pulang jam berapa, ya gue jawab bentar lagi."

"Yaudah makan dulu gih."

Mereka memakan cemilan itu hingga habis dengan hikmat.

"Lan, gue pulang yah?" pamit Nasya ketika makanannya sudah habis tak tersisa.

"Gue anter," ujar Erlan, Nasya mengangguk.

"Mah, Erlan anterin Nasya pulang dulu ya mah!" teriak Erlan.

"Iyah, hati hati dijalan!" jawab Ibu Erlan ikut teriak.

***

Nasya kini tengah duduk di sofa ruang tengah bersama kedua orang tuanya menikmati film yang mereka tonton hingga suara notif chat dari ponsel Nasya berhasil mengalihkan pandangannya ke ponsel.

Nauvin?-batin Nasya.

Seketika Nasya tegang, dia teringat dimana Nauvin mengatakan putus padanya, matanya kembali memanas menampung butiran butiran bening yang siap meluncur.

"Dari siapa sayang?" tanya Tari tanpa memandang putrinya.

"Eh emm..Na-Nauvin mah," ujar Nasya,Tari mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti.

Nauvin
Maaf

Nauvin
Gue minta maaf

Nauvin
Gue tau gue egois, gue salah maaf gue nyesel ngomong putus sama lo

Nauvin
Gue minta maaf sama lo, lo mau kan balikan lagi sama gue?

Ya, gue maafin tapi maaf, gue ga mau ngerasain lagi yang namanya sakit hati. Dan jangan sampai lo nyakitin cewe lain seperti lo nyakitin gue

Yaudah gue ga maksa lo buat balikan lagi sama gue, tapi asal lo tau gue sayang banget sama lo
(Read)

Gue juga sayang sama lo, banget. batin Nasya.

Tanpa Nasya sadari, butiran butiran bening itu turun membasahi pipinya.

Ko gue nangis sih? batin Nasya sambil menghapus air matanya kasar.

Gue kangen lo, Vin. Gue kangenn. Kangen bangettt .batin Nasya.

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang