26.Rumah Erlan

2.8K 67 0
                                    

Nasya berlari menuju rooftop, hampir setiap orang yang dilalunya ditabrak begitu saja.

Sesampainya di rooftop, Nasya terduduk di lantai dengan memeluk kedua kakinya.

"Hiks hiks."

Erlan menghampiri Nasya, yah sedari tadi Erlan memperhatikan Nasya dengan teman temannya di kelas, sampai Nasya pergi keluar kelas pun Erlan membututinya hingga ke rooftop.

Erlan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Nasya, mata Erlan tertuju pada sosok perempuan yang sedang duduk memeluk kedua kakinya, bahunya bergetar, perempuan itu menangis.

Erlan berjalan menghampiri Nasya, kemudian berjongkok menyamai tingginya dengan Nasya. Erlan menepuk pelan bahu Nasya, Nasya mendongakkan kepalanya dan menemukan sosok Erlan di depannya.

"Hei, kenapa nangis?" Erlan menghapus air mata Nasya, Nasya menggeleng. Erlan melihat raut kesedihan di wajah Nasya, Erlan paham bahwa Nasya masih mencintai Nauvin.

"Lo jelek tau nggak?" kekeh Erlan.

"Bodo amat."

Erlan langsung menarik Nasya kedalam dekapannya.

"Jangan nangis lagi ya?" ujar Erlan masih meneluk Nasya. Nasya mengangguk, Nasya membalas pelukan Erlan. Erlan melerai pelukannya.

"Sekarang kita turun yah?" Nasya mengangguk.

***

Rino, David, Tania dan Farah berjalan menuju kantin. Saat di ambang pintu kantin, Farah yang melihat Nauvin bersama Yonna di dalam pun menyenggol lengan sahabatnya.

"Apaan?" tanya Tania.

"Noh." tunjuk Farah.

Tania bersama pasangan mereka pun mengikuti arah telunjuk Farah. Di sana Nauvin sedang mengacak acak rambut Yonna sambil sesekali tersenyum dan tertawa. Mereka, Rino dkk tersenyum miris.

"Kalo Nasya liat ini, pasti sakit banget," lirih Tania.

***

Kringgggg.

Bel pulang berbunyi nyaring seantero sekolah.

"Nas, gue mau ngomong sama lo," ujar Nauvin.

"Maaf, gue nggak bisa, gue ada latihan nyanyi sama Erlan." dingin Nasya.

"Tapi gue mau min-"

"Ayo, Lan kita pulang sekarang," ujar Nasya memotong pembicaraan Nauvin, dan langsung menarik lengan Erlan keluar kelas.

Nauvin tersenyum miris menatap punggung Nasya yang mulai menjauhinya.

Gue minta maaf, gue emang salah-batin Nauvin.

"Ayo Vin kita pulang," ujar Yonna dengan bergelayut manja di lengan Nauvin yang dijawab dengan deheman dari Nauvin.

Gue ga akan biarin lo balikan sama Nasya-batin Yonna.

***

"Nas gue tau lo masih sayang kan sama Nauvin?" tanya Erlan berhati hati. Nasya menggeleng, dia tidak mau berlarut larut dalam kesedihan.

"Kita pulang sekarang?" tanya Erlan yang dibalas anggukan kecil dari Nasya.

Erlan menghidupkan mesin motornya, Nasya pun menaiki jok belakang motor Erlan.

Tanpa mereka sadari ada dua orang yang melihat mereka dibalik tembok, si cowo menatapnya dengan sendu sedangkan si cewe menatap dengan senyum smirk nya.

Gue rela lo sama dia asal lo bahagia-batin si cowok.

Bagus, dengan lo sama dia gue bisa deketin Nauvin-batin si cewek.

Motor Erlan sudah melaju meninggalkan halaman sekolah.

"Kita mau latihan dimana?!" teriak Erlan agar bisa terdengar oleh Nasya karena jalanan yang ramai kendaraan.

"Di rumah lo aja!" jawab Nasya teriak.

"Oke!"

Mereka kembali hening, sampai akhirnya mereka sampai di pekarangan rumah Erlan.

Mereka memasuki rumah Erlan yang disambut oleh orang tua Erlan.

"Asslamu'alaikum." ucap mereka kompak.

"Waalaikum salam, eh ada tamu," ujar mamah Erlan.

"Erlan ke kamar dulu mah, dan lo tunggu disini," ujar Erlan pada mamahnya dan Nasya. Nasya mengangguk mengiyakan.

"Kaka tantik, kaka tantik temennya bang elan yah?" ucap Aliya, adik Erlan.

"Iyah," jawab Nasya gemas.

"Mamah tinggal ke dapur dulu yah." pamit Ibu Erlan.

"Kaka tantik namanya siapa?"

"Nasya."

"Kaka tantik." puji Aliya pada kecantikan Nasya. Nasya yang gemas pun langsung mencubit pipinya pelan.

"Makasih."

"Kaka tantik, kita main di taman yuk?"

"Ayo!"

"Gendong?" rengek Aliya merentangkan kedua tangannya.

Nasya terkekeh melihatnya, Nasya langsung membawa aliya ke gendongannya, mereka berjalan melewati dapur untuk sampai ke taman belakang.

"Mah, Nasya mana mah?!" teriak Erlan menghampiri ibunya di dapur.

"Di taman belakang sama Aliya."

Erlan segera berjalan menghampiri Nasya dan adik perempuannya itu ke taman belakang, Erlan mengedarkan pandangannya sampai akhirnya mata Erlan tertuju pada sosok gadis yang sedang menggendong adik perempuannya. Erlan menghampiri keduannya.

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang