49.Hari Bahagia (End)

5.8K 98 3
                                    

Kita tidak bisa memilih siapa yang akan kita pilih,tapi hati tau,siapa yang terbaik untuk kita.

💕

***

Kini, tiba hari pernikahan Nasya dan Nauvin. Hari yang dinantikan oleh keduanya.

Kini, Nasya tengah dirias oleh perias di kamarnya.

Sedangkan Nauvin sudah berada dibawah menggunakan jas warna putih dengan celana panjangnya yang juga berwarna putih yang sangat pas di tubuhnya.

Akad nikah akan dilaksanakan sebentar lagi, teman teman mereka pun sudah berdatangan.

"Hoi, nggak usah tegang kali," ujar David.

"Siapa juga yang tegang," jawab Nauvin.

"Jagain sahabat gue, jangan sampai lo sakitin dia," ujar Tania.

"Tolong bikin dia bahagia," sambung Farah.

"Iyah tenang aja, gue bakal bahagiain Nasya selagi gue masih mampu."

Nasya pun menuruni tangga dengan digandeng oleh mamahnya.

"Vin Vin. Calon bini lo noh," ujar Rino menepuk bahu Nauvin berkali kali.

Nauvin pun mengikuti arah pandang Rino dan mata mereka bertemu.

Nasya menuruni tangga dengan anggun menggunakan kebaya putih.

"Cantik banget gila!" heboh Tania.

"Pangling gue," ujar Farah.

"Woi, natapnya biasa aja kali," ujar David mengagetkan nauvin.

Akad nikah pun dilaksanakan.

"Saya terima nikahnya Nasya Amalia Hamdani dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 100 gram dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi? sah?" ujar penghulu.

"Sah."

Doa pun dilaksanakan. Usai doa, Nasya mencium tangan Nauvin, Nauvin pun mencium kening istrinya itu.

Nasya menitikkan air matanya, ia menangis. Yah menangis bahagia karena dirinya sudah resmi menjadi istri seorang Nauvin.

Nauvin pun mengusap air mata Nasya.

"Vin, titip Nasya ya," ujar Tari.

"Papah percaya sama kamu," ujar Dani.

"Kamu juga, sekarang udah jadi istri. Jaga sikap, kamu harus jadi istri yang baik buat suami," titah Tari pada Nasya.

"Iya mah."

"Cieeee udah sah cieee," goda Tania.

"Apaan sih," ujar nasya dengan pipi yang sudah merah bak udang rebus.

"Cieee Nasya blushing cieee," goda Tania lagi.

"Lo udah nikah jangan lupain kita semua," ujar Farah sembari memeluk Nasya begitu juga dengan Tania.

"Iya gue ga bakal nglupain lo pada," ujar Nasya masih memeluk kedua sahabatnya.

"Bro. Selamat bro," ujar David memeluk Nauvin ala laki laki.

"Selamat juga bro. Akhirnya lo nikah juga," kekeh Rino lalu memeluk Nauvin seperti yang dilakukan David.

"Gue sama Nasya udah, kalian kapan?" tanya Nauvin pada semuanya.

"Tunggu hari baik aja," ujar mereka kompak.

Acara pun selesai, tamu tamu mulai berkurang. Kini teman teman pasutri (pasangan suami istri) yang baru menikah pun pamit pulang.

"Bro. Kita pulang dulu. Ditunggu kabar baiknya," ujar David.

"Doain aja. Makasih ya udah dateng ke pernikahan kita," ujar Nauvin yang di angguki semuanya.

Acara pun selesai. Kini Nauvin dan Nasya berada di kamar.

"Mm, Vin. Aku mandi dulu ya," kikuk Nasya.

"Yaudah."

Nasya pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sesudah mandi, Nasya pun ikut merebahkan dirinya di samping Nauvin.

"Kamu mandi dulu gih," ujar Nasya pada suaminya itu.

"Oke. Aku mandi dulu."

Sepeninggal Nauvin. Nasya merebahkan dirinya di kasur. Lelah, itu yang dirasakan Nasya sekarang. Tapi rasa lelahnya tak begiti besar bila dibandingkan rasa bahagianya.

Nasya pun memejamkan matanya.

Nauvin yang sudah selesai mandi pun menghampiri istrinya yang memejamkan mata.

"Sayang, tidur yah?" tanya Nauvin.

Nasya pun membuka matanya dan melihat wajah suaminya sangat dekat dengan wajahnya.

Nauvin pun langsung menjauhkan wajahnya itu.

"Vin. Aku bahagia banget sekarang. Aku masih nggak nyangka kalo kita menikah sekarang," ujar Nasya sembari menitikkan air mata bahagianya.

"Aku juga bahagia kalo kamu bahagia," ujar Nauvin tersenyum seraya mengusap air mata istrinya.

Nasya pun memeluk Nauvin dengan erat, seperti enggan untuk melepaskannya.

"Alhamdulillah kita masih dipertemukan hingga menjadi suami istri kaya gini," ujar Nauvin.

"Aku beruntung punya suami seperti kamu."

"Aku yang beruntung bisa memiliki istri sehebat kamu. Kamu yang sabar menghadapi sikapku yang egois. Makasih," ujar Nauvin mengecup pucuk kepala istrinya.

Itulah mereka. Yang dikelilingi oleh berbagai masalah yang menyebabkan mereka berpisah. Tapi mau bagaimana lagi, Jodoh sudah diatur oleh yang kuasa. Hingga akhirnya mereka dipersatukan dalam sebuah ikatan yang sah. Yaitu pernikahan.

End

Akhirnya ending juga :D
Makasih yang udah setia baca dari awal sampai akhir. Makasih juga yang udah ngasih vommentnya.

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang