NauNa [Completed]

18.Pengkhianatan

Terkadang dalam hidup kita tidak bisa membedakan mana kawan dan mana lawan

💦

Saat ini,Nasya dkk sedang berada di tengah kantin sambil menikmati makanan yang mereka pesan.

"Eh, gue ke toilet dulu ya?"

"Butuh dianterin nggak?" tawar Tania.

"Ga usah, kalian disini aja." tolak Nasya.

Nasya bangkit dan berjalan menuju toilet.

Yonna dan Amanda yang melihat Nasya pergi pun mengkuti kemana arah Nasya pergi dan kebetulan sekali Nasya pergi ke arah toilet dan itu jadi kesempatan besar bagi Yonna dan Amanda yang akan memulai aksinya.

Nasya masuk ke dalam kamar mandi, setelah selesai melakukan panggilan alamnya.

Nasya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, tiba tiba ada yang menarik rambutnya kuat, dia melihat orang yang menarik rambutnya adalah yonna dan Amanda. Yonna? padahal dia sahabat Nasya.

"Yon ... Yonna?"

"APA?! kaget?" jawab Yonna dengan senyum miring.

"Ini balasan buat lo kalo lo berani deket deket sama Nauvin."

"Tapi kan-

"Iya gue tau, lo itu pacarnya, dan itu nggak bakal lama lagi," ujar Yonna masih dalam posisi menarik rambut Nasya.

"Kenapa?" tanya Nasya yang sudah mulai menangis.

"gue suka sama dia, gue bakal lakuin apa aja biar Nauvin jadi milik gue."

Nasya meringis kesakitan saat Yonna menarik rambutnya lebih kuat lagi, mereka pun menertawakan Nasya yang meringis kesakitan.

"Kenapa? Sakit?"

"Uluh uluhh kasian aku tuh liatnya," ujar Amanda dengan nada yang menjijikan.

"Makannya lo jauhin Nauvin dan biarin gue deket sama dia."

Yonna menghempaskan rambut Nasya kasar membuat Nasya tersungkur ke lantai, untung saja disini tidak ada orang hanya ada mereka bertiga jadi Yonna lebih leluasa melakukan apapun pada Nasya.

Mata Nasya sudah berkaca kaca, Nasya tidak sanggup menahan air matanya. Buliran bening pun jatuh membasahi pipi mulus Nasya, lagi.

"Cabut yok." ajak Yonna.

Yonna dan Amanda pergi meninggalkan Nasya yang menangis di lantai kamar mandi.

Bagaimana bisa? sahabat yang dia percaya suka sama pacarnya, dan apa kata dia tadi?dia ingin menghancurkan hubunganya dengan Nauvin? keterlaluan, Nasya tidak bisa melakukan apa apa, Nasya takut Yonna bakal nglakukin sesuatu sama Nauvin.

"Kenapa yon? kenapa?! kenapa lo lakuin itu sama gue? kenapa lo ngkhianatin gue!KENAPA!! hiks hiks." teriak Nasya di depan cermin.

Tanpa Nasya sadari, Ada seorang perempuan yang sepertinya adik kelas mendengar semua kerjadian yang menimpa Nasya.

"Kasian kak Nasya, pasti sedih banget deh," gumam adik kelas itu.

***

"Nasya ke kamar mandi ko lama banget ya?" Tanya Nauvin.

"Lagi boker kali," ujar Rino.

"Gue susulin ya?" usul Farah. Nauvin mengangguk setuju.

"Gue ikut," ujar Tania.

"Yaudah ayo."

Tania dan Farah bangkit menyusul Nasya di kamar mandi.

Farah dan Tania berjalan menuju toilet khusus perempuan, mereka terkejut melihat Nasya yang berantakan.

"Nas?"

Nasya langsung mengusap air mata yang mengalir, dia tidak mau sahabatnya itu khawatir.

"Eh, kalian?" jawab Nasya tersenyum, tentu saja senyum yang ditunjukkan Nasya adalah FAKE SMILE.

"Lama amat sih, yang lain nungguin dari tadi noh."

"Maaf deh lama."

"Eh eh, lo abis nangis ya?" ujar Tania heboh saat menyadari mata Nasya yang sembab akibat menangis terlalu berlebihan, Farah yang mendengarnya langsung melihat ke arah mata Nasya dan benar saja mata Nasya sedikit sembab.

"Kenapa lo nangis?" tanya Farah dan Tania.

"Ngga ko."

"Terus ini kenapa baju lo kotor? berantakan juga kenapa? cerita sama kita apa yang terjadi sama lo," ujar Farah dan Tania bergantian.

"Gapapa, tadi gue cuma jatoh aja." alibi Nasya.

"Yaelah, mangkanya hati hati dong."

Nasya terkekeh mendengarnya.

"Yok ah kembali ke kantin," ajak Tania.

"Eh, kayaknya gue nggak ke kantin lagi deh, gue mau pulang aja."

"Kenapa?"

"Gue ga mungkin balik ke kantin dengan keadaan gue yang kaya gini, ntar gue ijin ke guru piket dan lo berdua nanti ijinin gue ke guru yang ngajar ya?"

"Tapi kalo Nauvin nanya gimana?"

"Bilang aja kalo gue pengen pulang."

"Oke deh, hati hati ya."

TBC!!
NauNa