Melihat orang yang kita sayang tertawa bahagia membuat kita merasa senang
❤
Nasya duduk di kursi yang tersedia disana menunggu Nauvin yang sedang mengantri membeli tiket. Nasya malas jika harus berhimpit himpitan dengan orang orang.
"Yuk Nas masuk, bentar lagi film nya mulai," ujar Nauvin.
"Kita nonton film apa?" Nasya tidak tau film yang dipilih Nauvin adalah film horor.
"Nanti kamu tau sendiri," jawab Nauvin dengan senyum jahilnya.
Mereka duduk bersebelahan, Nauvin sebelah kanan dan Nasya sebelah kiri.
Lampu sudah dimatikan pertanda film akan dimulai.
"Aaaaaaaaa!" Nasya menjerit dan reflek memeluk Nauvin dari samping.
"Nauvin itu hantunya nyereminn," ujar Nasya disela sela pelukannya. Nauvin terkekeh. Laki-laki itu sudah menduga Nasya akan ketakutan seperti ini.
"Kamu takut?"
Nasya menggeleng pelan.
"Kalo nggak takut kenapa meluk aku, hm?" kekeh Nauvin.
"Biarin aja." Nasya semakin mempererat pelukannya.
Lampu bioskop sudah menyala, film sudah berakhir. Nasya tidak sadar kalo filmnya sudah berakhir.
"Nas?"
Nasya melerai pelukannya dengan Nauvin, Nasya baru sadar jika film sudah berakhir.
"Masih pengen meluk sini peluk lagi." goda Nauvin.
"Paan sih, ayolah keluar."
Mereka keluar bioskop dengan Nauvin yang merangkul pundak Nasya.
"Vin, makan dulu ya? aku laper," ujar Nasya seperti anak kecil.
"Iya iya sayangg." Nauvin mengacak acak rambut Nasya.
"Nauvinnnn!! jadi berantakan kan?" Nasya memanyunkan bibirnya.
"Pacarnya Nauvin lucu banget sih, sini aku rapihin lagi." Nauvin merapihkan rambut Nasya yang berantakan karena ulahnya.
Mereka kembali berjalan menuju restoran yang berada di mall itu. Di tengah tengah perjalanan, Nauvin menghentikan langkahnya membuat Nasya yang berada di sampingnya mengernyit kebingungan.
"Kenapa berhenti?" tanya Nasya.
"Ada sesuatu di kepala kamu "
"Ha?! mana mana!" Nasya berusaha meraih sesuatu yang berada di kepalanya.
"Sini biar aku aja yang ngambil."
Cup
Nauvin mengecup puncak kepala Nasya membuat pipi Nasya merah, kedua pipinya sudah merah merona.
"Nggak ada apa apa di kepala kamu."
"Jadi kamu bohongin aku supaya bisa nyium kepala aku gitu?"
"Tuh tau." Nauvin tertawa puas.
Mereka kembali berjalan menuju restoran. Sesampainya di restoran mereka duduk di tempat yang cukup strategis.
"Kamu mau makan apa?"
"Apa aja deh, asalkan kenyang," kekeh Nasya.
"Oke, kamu tunggu disini dulu."
Nasya mengangguk, Nauvin segera memesan makanan untuk dirinya dan juga Nasya.Setelah memesan makanan, Nauvin kembali ke tempat duduknya tadi dan menunggu pesanan mereka datang, tak butuh waktu lama, pesanan mereka datang, Nauvin memesan dua porsi nasi goreng plus chocolate milkshake dan vanila milkshake.
"Sayang, aku mau bilang sesuatu."
"A-"
Ucapan Nasya terpotong karena Nauvin menyuapi Nasya secara tiba tiba.
"Ihhh, ngeselin banget sih!" kesel Nasya.
"Katanya mau bilang." sambung Nasya.
"Aku cuma mau bilang kalo aku sayang sama kamu."
"Udah tau." Nasya menjulurkan lidahnya.
Mereka kembali menikmati makanan mereka dengan hikmat, Nauvin melihat ada noda makanan yang menempel dibibir Nasya, Nauvin mengambil tissue yang tersedia di depannya.
"Nas, diem."
"Hah?"
Nauvin segera membersihkan noda makanan tersebut membuat Nasya cengo.
Makanan mereka sudah habis, mereka terdiam sejenak.
"Vin, Pulang yuk, udah sore ntar dicariin mamah."
"Yaudah ayo."
~~~
"Mahhh, Nasya pulanggg!" teriak Nasya.
"Kamu ini, pulang pulang bukannya ngucap salam malah teriak teriak ga jelas."
"Hehe, maaf. Assalamu'alaikum mamah yang cantikkk."
"Waalaikum salam."
"Loh, calon mantu mama mana?"
"Hah?"
"Itu loh si Nauvin, dia pacar kamu kan?"
"Ko mamah tau? dari siapa?"
"Tau lah, nggak usah kepo."
Yah, Tari sudah mengetahui mereka jadian.
Flashback on
Nauvin keluar dari kamar Nasya dan menghampiri Tari yang sedang duduk santai di sofa ruang tamu.
"Tante."
"Eh iya nak Nauvin, sini duduk."
Nauvin menuruti perkataan Tari, Nauvin pun duduk di sebelah Tari."Oh ya, tante perhatiin ko keliatannya kalian itu deket banget yah?"
"Masa tante?"
"Kalian pacaran?"
"Hah??i..i..iya tante."
"Kalian boleh pacaran tapi jangan melampaui batas yah," ujar Tari memperingatkan.
"Nauvin tau tante, Karena jika mencintai seorang perempuan, kita harus menjaganya bukan merusaknya."
"Bagus kalo kamu ngerti, tante dukung."
"Makasih tante."
"Sama sama sayang."
Obrolan mereka berhenti karena Nasya sudah ada di hadapan mereka.
Flashback off
TBC!!
NauNa

KAMU SEDANG MEMBACA
NauNa [Completed]
Teen FictionPertemuan adalah hal yang wajar dalam kehidupan, semua orang mengalami itu. Namun apakah wajar jika pertemuan itu nyatanya hanya memberikan goresan luka? Entah bagaimana bisa mereka dipertemukan. Gadis itu nyatanya seolah bertahan walau nyatanya men...