43.Bahagia

3.3K 74 0
                                    

Ceklek

"Gimana dok anak saya?"

"Gimana dok teman saya?"

Tanya Dani dan Nauvin berbarengan. Mereka yang melihat senyum yang terukir di wajah dokter pun mengernyit bingung.

"Anak anda sudah sadar sekarang. Dia sudah membaik," ujar sang dokter lalu melangkah pergi meninggalkan mereka.

Dani pun langsung menghampiri Nasya di dalam sedangkan Nauvin ingin memberikan kabar baik ini kepada teman temannya.

To : David
Nasya udah sadar sekarang. Bilang ke yang lain.

Selesai mengirim pesan, Nauvin masuk ke dalam dan dilihatnya Nasya yang sedang ngobrol dengan papahnya.

Keduanya pun menoleh ke arah pintu.

"Nauvin?" panggil Nasya dengan lemah.

Nauvin pun tersenyum ke arah Nasya. Dan Dani yang mengerti pun langsung pergi meninggalkan mereka untuk berdua.

"Papah keluar dulu ya? mau kasih tau mamah." pamit Dani yang diangguki Nasya.

"Hai? gimana keadaan lo?" tanya Nauvin lembut.

"Masih sakit sih, dikit tapi."

"Nas, gue minta maaf sama lo. Gue udah nggak percaya sama lo dan lebih percaya sama omongan cewek itu."

"Cewek itu? maksudnya?" tanya Nasya.

"Yonna. Tenang aja dia udah aku putusin."

Entah kenapa, mendengar bahwa Nauvin dan Yonna sudah tidak mempunyai hubungan apa apa lagi alias lebih tepat dibilang putus itu pun tersenyum. Ada rasa bahagia di hatinya. Nauvin yang melihat Nasya tersenyum pun ikut tersenyum.

"Vin. Boleh minta tolong ambilin minum nggak? gue pengen minum."

Nauvin pun mengangguk dan mengambil minum yang ada di nakas dekat brankar Nasya dan meminumkannya pada Nasya.

"Lo tau nggak Nas? gue seneng banget lo udah sadar." girang Nauvin.

Nasya yang melihat itu pun tersenyum senang. Dia masih mencintai Nauvin.

"I miss you," lirih Nasya kemudian memeluk Nauvin erat hingga Nauvin yang mendapat perlakuan seperti itu pun membalas pelukan Nasya.

"I miss you too." balas Nauvin.

Merasa bajunya basah, Nauvin pun menangkup wajah Nasya dengan telapak tangannya.

"Lo kenapa nangis?" tanya Nauvin lembut.

Nasya hanya menggelengkan kepalanya dan memeluk Nauvin lagi, dia rindu Nauvin. Nauvin juga rindu Nasya. Mereka sama sama rindu.

Tari dan Dani yang melihat itu dari luar pun tersenyum.

"Mah, gimana kalo kita jodohin aja mereka?" saran Dani.

"Hmm ... kalo mamah sih setuju aja, kita tanya aja sama Sari setuju apa nggak."

"Oke."

***

Bel sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Kini mereka berempat sedang berjalan melewati koridor menuju parkiran untuk kerumah sakit.

Mereka bahagia sekarang. Sahabatnya sudah sadar dari komanya. Terlebih lagi Farah dan Tania yang sudah sangat dekat dengan Nasya.

Akhirnya mereka pun sampai di parkiran dan langsung menuju runah sakit dengan menaiki mobil David.

Sesampainya di rumah sakit, mereka bergegas menuju ruangan dimana terdapat Nasya di dalamnya.

Ceklek

"My bebeb kuhhhh!" teriak Tania langsung berhambur kepelukan Nasya begitu juga dengan Farah yang memeluk Nasya dari samping.

"Kita kangen banget sama lo tau nggak." Nasya pun terkekeh mendengar ucapan yang di lontarkan Tania.

"Oh ya, Nas gue minta maaf yah," ujar Rino.

"Gue juga, Nas. Gue minta maaf udah nggak percaya sama lo," ujar David.

"Iya gapapa. kalian nggak salah."

"Eh, Nas. Bonyok lo mana?" tanya Farah mengalihkan pembicaraan.

"Pulang ke rumah." balas Nasya sedangkan yang lain hanya ber-oh ria.

"Nas. Lo tau nggak? semenjak lo koma, nauvin nggak mau sekolah dan lebih memilih nemenin lo tau," goda Tania sambil terkikik.

"Paan sih lo." sergah Nauvin.

"Cieeeee ... Nasya blushing cieee," goda Tania.

"Siapa juga yang blushing." balas Nasya sambil membalikkan tubuhnya membelakangi mereka semua.

"Nas?" panggil Nauvin lembut.

"Hm."

"Nas?"

"Hm."

"Nas?"

"Ap-

Cup

"Woi, mata gue ga suci lagi woi."

"Woi ada orang disini."

"Woi jangan mesra mesraan disini dong."

"Elahhh ... gue ngiri."

Nasya blushing dengan apa yang ia dapat barusan. Nauvin mencium keningnya. Oh tidakkk.

"Gue saranin. Kalo pake blush on jangan tebel tebel," bisik Nauvin ke telinga Nasya yang membuat Nasya malu bukan main.

"Nauvin apaan sih lo," ujar Nasya.

Nauvin tertawa terbahak bahak karena berhasil membuat Nasya blushing.

Gue bahagia banget liat lo bahagia, Nas. Gue harap lo terus bahagia kek gini-batin Nauvin sambil menatap mata hazel milik Nasya.

"Woi, udah kali tatap tatapannya!" tegur David yang akhiri oleh kekehan dari lainnya.

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang