7.Sakit

4.5K 129 0
                                    

"Kamu mau kemana sayang?" Tanya Tari yang melihat anaknya menuruni tangga.

"Nasya mau jalan jalan mah sama Farah sama Tania, bolehkan?"

"Boleh, pulangnya jangan sore-sore."

"Siap mah, nanti bilangin papah ya mah."

Tin tin..

"Mah,Nasya pergi dulu yah, tuh Farah sama Tania udah nyampe."

"Iyah, hati-hati sayang."

Nasya mencium punggung tangan Tari dan bergegas keluar rumah menuju mobil Tania.

"Udah siap?" Tanya Tania.

"Siap!" Jawab Farah dan Nasya kompak.

Sepanjang jalan, mereka bernyanyi tidak jelas mengikuti alunan musik yang diputar di dalam mobil Tania.

Sesampainya di mall, Tania memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah disediakan di halaman Mall.

"Kita mau kemana dulu nih?" Tanya Farah.

"Ke bookstore dulu aja gimana?gue mau nyari novel yang baru," usul Nasya.

Farah dan Tania mengangguk menyetujui pendapat Nasya.

Mereka memasuki bookstore dan memilih beberapa novel yang ingin mereka beli. setelah dirasa sudah  cukup, mereka berjalan menuju kasir untuk membayarnya.

"Kita kemana lagi?" tanya Farah.

"Kita makan aja gimana?" usul Tania.

"Oke, setuju, ayok!" girang Nasya.

Mereka akhirnya memilih restoran yang berada di dalam mall dan memesan makanan kesukaan mereka masing-masing.

Setelah dirasa sudah cukup dan waktu sudah menunjukkan pukul 16.30. Mereka bergegas untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

~~~

"ASSALAMU'ALAIKUM, NASYA PULANGGG, YUHUUU."

"Waalaikum salam," jawab Tari dan Dani kompak.

"Kamu ini kebiasan banget kalo pulang teriak teriak," ujar Tari.

"Anak siapa kamu?" Canda Dani.

"Anak papah Dani sama mamah Tari." kekeh Nasya.

"Yaudah Nasya ke kamar dulu ya." lanjut Nasya.

Sesampainya di kamar, Nasya bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi. Nasya merebahkan dirinya di atas kasur Kingsize nya,Nasya membuka ponselnya siapa tau ada notif pesan, lama berkutat dengan ponselnya, hingga tak terasa jam menujukkan pukul 17.50 menit.

Adzan sudah berkumandang.
Nasya berlari mengambil air wudhu dan segera menunaikan ibadah sholatnya.

Setelah selesai sholat. Nasya membuka laptopnya sebentar hingga mamahnya memanggil mengintrupsikan Nasya untuk makan malam, Nasya bergegas menuruni tangga dengan menggunakan piyama, toh memang udah malam.

"Besok papah yang nganter Nasya ya ya ya?" pinta Nasya pada papahnya.

"Iya iya."

"Horeeeeee!"

"Udah besar tapi kelakuan masih kaya bocah," ujar Tari.

"Kamu juga dulu gitu, mah." ujar Dani yang membuat mereka bertiga terkekeh.

"Mah, pah, Nasya ke kamar dulu ya."

"Ya sudah," jawab Tari.

"Good night mah, pah." ujar Nasya sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Good night dear/Good night sayang." ucap Tari dan Dani bersamaan.

Nasya hendak memejamkan mata, namun lagi lagi gagal karena ada sebuah notif pesan yang masuk ke dalam ponsel miliknya.

Nauvin💩
Besok berangkat sama siapa?

Sama papah

Yahhh...yaudah deh,tapi pulang bareng gue ya?

Iya iya,udah kan?gue mau tidur

Yaudah sana tidur,mimpi indah dan selamat malam

Makasih

Gue gaada diucapin gitu?

Perlu ya!!

Idih idih ga usah galak galak.yaudah sana tidur
(Read)

"Ck,dasar."

Akhirnya Nasya terlelap dalam mimpinya.

Kringggggg

Alarm berbunyi, Nasya berusaha bangkit, namun kepalanya terasa sangat sakit.

"Enghh." Nasya mengerang sambil memegangi kepalanya.

Nasya bukan cewe lemah, Nasya berusaha bangkit dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan melaksanakan sholat subuh.

06.00

"Nasya sarapan dulu!" teriak Tari dari lantai bawah.

"Iya mah!" jawab Nasya serak.

Nasya menuruni tangga menuju ruang makan untuk sarapan pagi.

"Kamu kenapa sayang? muka kamu pucet, kamu sakit?" Tari mengecek suhu badan Nasya dan yah badan Nasya panas.

"Kalo sakit mending nggak usah berangkat dulu aja," ujar Dani.

"Nasya tetep berangkat sekolah." jawab Nasya.

"Tapi badan kamu panas, muka kamu pucet." Tari khawatir dengan kondisi anaknya itu.

"Nggak apa apa mah." Nasya berusaha meyakinkan Tari agar tidak khawatir pada dirinya.

Bagaimana seorang ibu tidak khawatir jika anaknya sakit? Tidak ada seorang ibu yang tega melihat anaknya sakit.

Setelah selesai sarapan, Nasya segera berangkat sekolah.

"Ayo pah berangkat sekolah."

"Yakin mau berangkat?"

"Yakin pah, udah ayo nanti telat."

"Yaudah ayo."

TBC!!
NauNa

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang