8.Pingsan

4.3K 119 0
                                    

Setiap orang pasti tidak ingin orang yang dia sayang jatuh sakit

💕

Hari ini di sekolah Nasya mengadakan upacara bendera, toh hari ini emang hari senin. Upacara bendera sedang berlangsung, Nasya merasakan sakit di kepalanya, sehingga membuat tubuhnya gontai tak seimbang.

"Nas, lo gak papa?" Tanya Farah khawatir.

Tania yang mendengarnya ikut menoleh ke arah Nasya dan mendapati wajah pucat Nasya.

Nasya mengangguk seraya tersenyum berusaha meyakinkan kepada sahabatnya itu bahwa dirinya baik baik saja.

Nasya tidak bisa menahan sakit di kepalanya lagi, penglihatannya pun sudah mulai samar samar, dan berubah menjadi gelap, Nasya pingsan.

Farah, Tania panik bukan main melihat sahabatnya pingsan.

"Aduhhh gimana dong?!" panik Tania.

"Aduhh gue juga nggak tau," ucap Farah yang ikut panik.

Nauvin yang melihat kejadian itu pun ikut panik dan langsung membawa tubuh mungil Nasya ke UKS ala bridalstyle.

Dengan hati hati, Nauvin membaringkan tubuh lemah Nasya di atas kasur yang tersedia di UKS. Dokter datang dengan petugas PMR di belakangnya.

"dia hanya demam tinggi," ujar dokter.

"Terima kasih dok," ujar Nauvin.

"Sis, tolong ambilkan obat dan air putih, letakkan di atas nakas," ujar dokter menyuruh petugas PMR yang berjaga hari ini yang diketahui namanya, Siska.

Dokter pergi meninggalkan Nauvin yang tengah menemani Nasya.

"Ini obat dan air putih, nanti kalo dia udah sadar suruh diminum obatnya," ujar siska.

Siska melenggang keluar UKS meninggalkan mereka berdua.

"Lo kalo lagi tidur makin cantik," gumam Nauvin.

"Gue harap, lo sama gue bisa bareng bareng terus, selamanya."

Nauvin meraih tangan kanan Nasya lalu mencium punggung tangannya.

"Gue cinta sama lo, gue sayang sama lo," ujar Nauvin lalu mengecup kening Nasya.

Tanpa Nauvin sadari, Nasya mendengar semua apa yang diucapkan dan dilakukan Nauvin terhadapnya.

Yah, Nasya sudah sadar dari tadi, namun ia urungkan untuk membuka mata ketika Nauvin hendak mengatakan sesuatu, betapa terkejutnya Nasya ketika Nauvin mengatakan kalo dia cinta dan sayang terhadap dirinya.

Rasanya Nasya ingin menangis saat itu juga.

Gue juga sayang dan cinta sama lo, Vin. batin Nasya.

Setelah dirasa Nauvin tidak lagi mengeluarkan suara, Nasya membuka matanya dan mendapati Nauvin tengah menatap dirinya. Nasya terpaku melihatnya.

"Nauvin."

Nauvin membantu Nasya duduk.

"Masih sakit?" tanya Nauvin.

"Sedikit."

"Yaudah nih tadi obat dari petugas PMR suruh diminum."

Nasya menerima obat dari Nauvin dan langsung meminumnya.

"Vin, gue mau ke kelas."

"Tapi lo masih sakit, Nas."

"Please, gue mohon." Nasya memohon dengan puppy eyes nya. Nauvin yang tidak tega melihat Nasya seperti itu pun mengangguk menyetujui permintaan Nasya.

Nauvin memapah Nasya sampai ke kelasnya. Sesampainya di kelas, mereka disambut oleh pertanyaan pertanyaan dari teman-teman mereka.

Gimana keadaan lo?

Masih sakit?

Udah baikan?

Masih pusing?

Kiranya seperti itu pertanyaan pertanyaan yang ditujukan kepada Nasya, Nasya memegangi kepalanya, pertanyaan-pertanyaan itu membuat Kepala Nasya semakin sakit.

"Nanya nya nanti aja bisa nggak sih? orang lagi sakit dikasih pertanyaan bertubi tubi kayak gitu." Ujar Nauvin.

"Yaudah yaudah kita minta maaf," ujar David yang dianggukan oleh teman temannya.

~~~

Bel pulang berbunyi nyaring, menandakan pelajaran hari ini sudah berakhir.

Rino, Tania, David dan Farah sudah pulang terlebih dahulu.

Kini tinggal mereka berdua yang masih berada di kelas.

"Nas, ayo pulang." ajak Nauvin.

"Hmm, ayo."

Mereka berdua berjalan melewati koridor menuju parkiran motor.

Sesampainya di parkiran, Nasya duduk di jok belakang Nauvin.

Nasya menyenderkan kepalanya di punggung Nauvin, Nauvin yang menyadari itu, merasa senang dengan apa yang dilakukan Nasya.

Nauvin melajukan motornya menuju rumah Nasya.

Motor Nauvin sampai di pekarangan rumah Nasya. Dengan sigap, Nauvin memapah tubuh Nasya masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum," ucap Nasya dan Nauvin bergantian.

"Waalaikum salam, loh, nak Nauvin, Nasya kenapa?" ujar Tari.

"Gapapa mah," jawab Nasya serak.

"Yaudah, Nauvin tolong anter Nasya ke kamarnya ya?"

"Mah, aku bisa sendiri."

"Udah nurut sama mamah."

Nasya pasrah dengan apa yang dikatakan mamahnya.

TBC!!!
NauNa

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang