48.Promnight

3.3K 65 0
                                    

Kini kelas XII sudah freeclass alias jamkos. Udah ujian juga.

Dan nanti malam adalah acara terakhir mereka di sekolah yaitu acara promnight.

"Eh, nanti malem kalian ikut kan?" Tanya tania pada Nauvin dan Nasya.

"Ikut dong." jawab mereka kompak.

"Bagus deh."

"Eh, makan yuk," ajak David.

"Lo pikirannya makan terus ga ada yang lain apa?" tanya Nasya pada David.

"Mmm ada kok," jawab David.

"Apa?" tanya Nasya.

"Pikiran gue selain makan kan juga mikirin Farah. Iya kan?" balas David yang sukses membuat Farah malu.

Lainnya pun tertawa terbahak bahak.

"Farah blushing haha." tawa Tania.

"Udah udah. Jangan ketawa mulu. Perut sakit lo pada, buru ah kantin." lerai Nasya.

Akhirnya mereka semua pun ke kantin untuk makan.

"Eh eh, emang bener ya? hari ini bakal pulang cepet?" tanya Tania di sela sela makannya.

"Katanya sih iya, khusus anak kelas 12 buat persiapan ntar malem," ujar Farah.

"Yes, bisa tidur gue!" girang Nasya.

"Eh bentar bentar, kalian tampil kan ngewakilin kelas kita diacara ntar malem?" tanya Tania pada Nasya dan Nauvin.

"Iyah, kita duet ntar malem," ujar Nauvin.

'PEMBERITAHUAN KHUSUS ANAK KELAS 12 UNTUK PULANG TERLEBIH DAHULU UNTUK MEMPERSIAPKAN ACARA MALAM NANTI. TERIMA KASIH.'

Pengumuman dari speaker menggema di antero sekolah membuat anak kelas 12 berhamburan keluar masuk kelas sedangkan para adik kelas mendengus kesal melihat kakak kelasnya bisa pulang cepat.

Nasya pulang dengan Nauvin.

Sesampainya di rumah Nasya, Ia pun turun dari motor Nauvin dan mengucapkan terima kasih.

"Makasih yah, oh yah, nggak mampir dulu?" ujar Nasya.

"Iya sama sama. Mampirnya nanti aja lain kali. Oh ya, nanti malem aku jemput kamu."

"Oke."

"Masuk gih, istirahat yang cukup. Kita tampil nanti malem."

"Oke, aku masuk dulu. Kamu hati hati pulangnya. Jangan ngebut."

Nasya pun masuk ke dalam rumahnya sedangkan Nauvin sudah tancap gas meninggalkan pekarangan rumah Nasya.

***

"Mah, aku berangkat dulu ya mah?" pamit Nauvin menyalami tangan Sari.

"Loh. Baru juga jam segini?"

"Biasa mah. Mau ke rumah calon istri," kekeh Nauvin.

"Kamu ini. Yaudah sana."

Di tempat lain...

Seorang gadis tengah memperhatikan penampilan dirinya di depan cermin. Ia hanya memoles dirinya dengan bedak dan lipstik.

Sederhana memang, tapi mau gimana lagi?orang cantik mah diapain juga tetep cantik.

Nasya menuruni tangga dan disana terdapat sosok yang sangat ia kenal sedang duduk di sofa ruang tamu bersama mamahnya.

"Mah?"

Keduanya menoleh, Nauvin menatap dirinya intens.

Cantik-puji Nauvin dalam hati.

"Ngliatinnya serius amat," kekeh Tari menyadarkan nauvin dari lamunannya.

"Yaudah yuk kita berangkat sekarang."

Sesampainya di sekolah, banyak orang orang yang membicarakannya.

'Eh eh itu Nauvin sama Nasya'

'Wah, cantik sama ganteng, cocok dah'

'Pengen deh kaya mereka'

'Longlast kakak'

Dan masih banyak lagi yang orang orang bicarakan tentang mereka.

Kini acara pun dimulai, kepala sekolah kini sedang menaiki podium untuk menyampaikan sesuatu.

"Baiklah anak anak, sekarang adalah hari kelulusan kalian, dan semuanya lulus 100%"

Seketika semuanya riuh mendengar bahwa semuanya lulus.

"Dengan peringkat tertinggi dengan nilai rata rata 98,99 atas nama ... " ujar kepala sekolah menggantung kalimatnya membuat semua orang menegang berharap bahwa dirinya yang mendapat peringkat pertama itu.

"NASYA AMALIA HAMDANI."

Sorak sorak terdengar di halaman sekolah.

"A-aku?" ujar Nasya tak percaya.

"Silahkan untuk ananda Nasya Amalia Hamdani untuk maju ke depan."

Nasya pun maju ke depan menghampiri kepala sekolah.

"Selamat atas prestasimu," ujar kepala sekolah tersenyum menyerahkan piala kepada Nasya.

Nasya pun menerima piala dengan senang hati.

Acara pun kembali belanjut dengan penampilan masing masing perwakilan kelas dan kini giliran kelas Nasya yang tampil.

Nasya dan Nauvin pun maju ke atas panggung dan mulai menyanyi.

Acara demi acara sudah mereka lalui. Kini Nauvin mengantar Nasya ke rumahnya menggunakan mobil.

Sesampainya di rumah, Nasya langsung merebahkan dirinya di kasur.

Dia tidak sabar menanti hari lusa, hari yang ia tunggu tunggu. Hari pernikahannya dengan nauvin.

Bolehkah ia teriak karena bahagia sekarang? jika boleh, maka Nasya sudah melakukannya sekarang.

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang