12.Jalan

4K 97 0
                                    

Nauvin merangkul Nasya dan berjalan keluar rooftop untuk menuju kelasnya.
Nasya tidak keberatan jika Nauvin merangkulnya. Toh dia juga kekasihnya sekarang.

Saat hampir sampai ke kelasnya, Nauvin masih sama dengan posisinya yaitu merangkul Nasya.

"Vin, lepasin." Nasya berusaha melepaskan tangan Nauvin dari bahunya, tapi nihil, tenaga Nasya tak sebanding dengan tenaga milik Nauvin.

"Biar gini dulu."

"Kalo mereka penasaran gimana?"

"Biarin aja."

"Tapi kalo mereka tau gimana?"

"Yah gapapa lah, mereka kan temen kita juga."

Sesampainya di kelas, sahabat mereka sudah menunggunya dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ekhemm. Kayanya ada bau bau baru jadian deh." sindir tania.

"Siapa?" Farah pura pura tidak tau.

"Itu tuh temen kita."

"Oalahhhh ... cie cieee."

"Selamat bro," ujar Rino sambil berpelukan ala laki laki dilanjutkan dengan David.

"Pokoknya besok traktir kita dikantin." pinta Farah.

"Oke siap!" jawab Nauvin melirik sejenak ke arah Nasya yang juga sedang tersenyum ke arahnya, Nauvin pun membalas senyuman Nasya dengan senyuman semanis mungkin.

~~~

Saat ini Nasya tengah berada di balkon kamarnya, menikmati hembusan angin malam yang dingin, membiarkan angin menerpa wajahnya.

Nasya masih mengingat kejadian tadi siang saat di rooftop bersama Nauvin.

Drrttt drtttt...

Nauvin❤ is calling

"Hallo, Vin, ada apa?"

'Lagi ngapain?'

"Berdiri."

'Ko berdiri? emang lagi dimana?'

"Di balkon."

'Sama siapa?'

"Sendirian."

'Aduhhh butuh temen ga?'

"Ga sih, bentar lagi juga tidur."

'Oh ya, besok ada acara ga?'

"Ga ada sih emang kenapa?"

'Besok gue jemput ya jam 8'

"Emang mau kemana?"

'Ada dehhh'

"Hoaaaammmm."

'Hehe,ngantuk ya?'

"Hehe iya nih"

'Yaudah kamu tidur dulu sana, udah malem, good night and have a nice dream'

"Makasih ya, yaudah aku tidur dulu, dahhh"

Nasya memutuskan sambungan telfonnya, lalu bergegas masuk ke dalam kamar.

Tak butuh waktu lama, Nasya sudah terlelap dalam tidurnya.

~~~

"Assalamu'alaikum." Nauvin masuk ke dalam rumah Nasya dan menghampiri Tari yang sedang memasak di dapur, Nauvin juga mencium punggung tangan Tari.

"Waalaikum salam, ehh nak Nauvin. cari Nasya yah?"

"Hehe iya tante. Nasya nya ada kan, Tan?" tanya Nauvin.

"Nasya nya belum bangun, kamu langsung aja ke kamarnya gih."

"Yaudah, Nauvin bangunin Nasya dulu tante."

Nauvin menaiki satu per satu anak tangga menuju kamar Nasya.
Sesampainya di depan pintu kamar Nasya, Nauvin langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Nasya.

Dan ya benar dugaan Nauvin, Nasya masih asik dengan dunia mimpinya. Nauvin emang sengaja datang jam 7 karna ia yakin Nasya pasti belum bangun, toh ini emang hari libur.

"Lucu banget sih kalo tidur," gumam Nauvin.

Nauvin mengelus kepala Nasya lembut membuat Nasya menggeliat karena terganggu.

"Nanti aja mah bangunin nya, Nasya masih ngantuk."

Nasya menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Hehe, aku bukan mamah kamu."

Nasya yang mendengar suara yang sangat familiar di telinganya membulatkan matanya dan segera membuka selimutnya.

"Nauvin? ko lo ... eh kamu bisa disini?"

"Kenapa? kaget, hm?"

"Kenapa kamu disini?"

"Yah karna aku kira kamu bakal bangun siang, eh ternyata bener dugaan aku." Nasya meringis.

"Udah sana sekarang kamu mandi gih, bau tau." canda Nauvin menutupi hidungnya.

"Wangi tau."

"Yaudah sana mandi, aku tunggu di bawah."

Nauvin menutup pintu kamar Nasya dan turun ke bawah sedangkan Nasya bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan ritualnya alias mandi.

Nasya siap dengan penampilannya. Celana jeans selutut, kaos putih polos dan jaketnya, sepatu hitam dan tas selempang berwarna abu abu.

"Ayo, berangkat."

Nauvin mengangguk.

"Tante, Nauvin pinjem Nasya dulu ya tan."

"Iyah, jangan pulang sore sore!"

~~~

Mereka berdua berada di mall yang biasa mereka kunjungi.

"Kita mau kemana dulu?" tanya Nauvin.

"Kita nonton dulu gimana?" usul Nasya.

"Yaudah ayo." Nauvin menggenggam erat tangan Nasya.

TBC!!
NauNa

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang