40.Sadar

3.6K 75 5
                                    

Percayalah, hanya karena sebuah keegoisan seseorang bisa mencelakakan orang lain.

🐾

**

Jam 7 malam...

"Kalian mau ngomong apaan?" ujar Nauvin sedikit ketus.

"Kalian dengerin sendiri," ujar Farah menyerahkan handphone nya yang sudah ada sebuah rekaman yang sengaja dia minta dari Iren ke arah mereka bertiga.

Mata mereka melebar setelah melihat video rekaman yang dari Farah.

"Jadi-

"Yah, Nasya gak salah, Yonna dalang di balik semua ini. Sekarang apa kalian masih gak percaya lagi setelah liat tuh video hah?!" bentak Farah.

"Jadi Nasya gak salah, Yonna yang Arrgghhh!"

"Kita semua salah. Maaf ga percaya sama kalian," ujar David lirih.

"Gue harus minta maaf sama Nasya," ujar Nauvin.

Farah yang mendengar semua itu tersenyum dan mengajaknya menuju rumah sakit.

"Ikut gue." titah Farah sedangkan mereka bertiga hanya mengangguk.

Sesampainya di rumah sakit mereka semua mengernyit bingung. Rumah sakit? untuk apa mereka kesini? pikir ketiga cowok.

"Rumah sakit? kenapa kita kesini?" tanya Rino.

"Katanya mau minta maaf sama Nasya? ya kerumah sakit lah."

"Nasya sa-

"Dia koma," lirih Farah langsung memotong ucapan Nauvin.

Deggg

"Gue yang salah, gue harusnya dengerin dia dulu bukannya langsung pergi," ujar Nauvin sambil menunduk.

"Udah. Kita ke ruangan Nasya sekarang."

Akhirnya mereka sampai di ruangan dimana Nasya di rawat.

"Sekarang lo masuk, di dalem ada Tania," ujar Farah.

Ceklek

Tania menoleh ke arah pintu disana ada tiga sosok laki laki, siapa lagi kalo bukan Nauvin, Rino dan David?

Mereka kesini? ada apa? apa mereka udah percaya kalo Yonna dalang di balik semua ini? pikir Tania.

"Kalian udah per-

"Kita percaya kalo Nasya ga salah," ujar Nauvin memotong ucapan Tania tanpa mengalihkan pandangannya dari Nasya yang saat ini berbaring lemah di brankar rumah sakit.

"Yaudah, kalo gitu gue keluar dulu," ujar Tania bangkit dari duduknya.

"Oh ya. Vin, gue mohon bantu Nasya buat semangat bangun dari komanya, karena kata dokter dia bisa bangun tergantung kemauan Nasya sendiri mau bangun apa ngga, gue percaya sama lo." sambung Tania lalu keluar dari ruangan.

Nauvin berjalan menghampiri brankar Nasya dan duduk di kursi sebelah brankar.

"Nas gue Nauvin. Gue minta maaf udah ga percaya sama lo," ujar Nauvin.

"Kalo gue ga pergi waktu itu dan dengerin lo pasti lo ga bakal di rumah sakit kaya gini Nas. Gue ga becus banget ya jadi cowo. Dulu gue yang janji sama lo ga bakal ninggalin lo tapi gue malah ninggalin lo dan milih cewe itu," ujar Nauvin sembari menitikkan air mata. Nauvin menangis? yah dia menangis saat ini.

David dan Rino pun pergi meninggalkan Nauvin berdua dengan Nasya.

"Gue udah tau Nas. Lo ga salah. Yonna yang salah. Oh ya, katanya Yonna juga neror lo ya? hehe pasti lo takut ya waktu di teror?harusnya gue waktu itu ada di samping lo. Meluk lo, nenangin lo pas lo takut. Tapi gue malah ga ada disamping lo."

"Lo bangun yah demi gue, demi bonyok lo, demi sahabat sahabat lo. Please? gue nyesel ninggalin lo. Gue emang brengsek jadi cowo. Gue sayang lo. Gue cinta lo. Lo bangun yah. Kali ini gue janji gue tulus ko. Lo bangun yah. Kita nikah nanti." Nauvin terkekeh.

"Gue berasa kaya orang gila tau ga Nas. ngomong sendiri ga ada yang jawab. Lo denger gue kan? Lo bangun yah."

"Hehe. Yaudah gue keluar dulu ya nyamperin yang lain. Lo harus bangun. Lo ga kangen apa sama gue? bangun yah, Nas please?"

Cupp

Nauvin berjalan keluar dari ruang inap Nasya, disana sudah ada orang tua Nasya dan juga teman temannya yang sedang duduk di depan kamar inap Nasya.

"Om, Tante. Nauvin minta maaf selama ini Nauvin ga percaya sama sekali sama kalian semua. Semua ini Nauvin yang nyebabin Nasya kecelakaan. Kalo Nauvin dengerin Nasya pasti dia baik baik aja sama kita sekarang," lirih Nauvin berlutut kepada kedua orang tua Nasya.

"Bangun, Nak." titah Dani yang langsung dituruti Nauvin.

"Semua ini bukan salah kamu, Nasya kecelakaan itu dah takdir. Om bersyukur kamu udah percaya sama kita. Om ga nyalahin kamu atas kecelakaannya Nasya." Sambung Dani tersenyum yang dibalas senyuman dari Nauvin.

"Makasih Om, Tante," ujar Nauvin lega yang diangguki kedua orang tua Nasya.

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang