41.Takut

3.4K 66 0
                                    

"Darimana kamu, Vin. Pergi malem pulangnya pagi?" tanya Sari.

"Rumah sakit, mah. Oh ya Nauvin mau ngomong sama mamah," ujar Nauvin mengahampiri mamahnya di sofa ruang tengah.

"Apa?"

"Nih mamah coba liat ini," ujar Nauvin menyerahkan benda pipih yang di dalamnya terdapat video kiriman dari Farah tadi.

"I-ini," ujar Sari dengan mata yang berkaca kaca.

"Besok anterin mamah ke rumah Tari. Mamah mau minta maaf. Dan satu lagi, mamah mau kamu putusin Yonna. Mamah ga suka sama dia!" tegas Sari dengan air mata yang masih mengalir.

"Tapi mah, Nasya nggak di rumah."

"Lalu dia dimana?"

"Rumah sakit."

"Siapa yang sakit? Nasya sakit?"

"Dia kecelakaan. Dia koma," lirih Nauvin.

"Yaudah pulang sekolah anterin mamah ke sana."

"Iya mah. Nauvin ke kamar dulu."

Nauvin pun mandi dan bergegas turun untuk sarapan bersama mamahnya. Dia sudah mulai terbiasa makan tanpa adanya sosok ayah. Tapi terkadang dia merasa rindu. Mamahnya tidak berniat untuk menikah lagi, karena menurutnya hanya Dani lah suaminya walau kini sudah tiada meninggalkannya dan Nauvin.

"Nauvin berangkat dulu mah. Assalamu'alaikum."

"Waalaikum salam. Hati hati di jalan."

Sesampainya di sekolah, Nauvin memarkirkan motornya diparkiran lalu dia berjalan menyusuri koridor sekolah.

Tiba tiba ada lengan yang bergelayut manja di lengan kekar Nauvin.

"Pagi sayang," sapa Yonna.

"Hm." Nauvin hanya membalas dengan deheman saja. Itu pun tanpa menoleh ke arah Yonna.

"Kamu kenapa sih, ko berubah gini?"

"Lepasin!" Nauvin berusaha melepaskan tangan Yonna darinya.

"Gak."

"Lepas gak!"

"Gak mau."

"Lepasin gue Kayonna!!" bentak Nauvin.

"Kamu kok gitu sih."

Nauvin tak menghiraukan Yonna yang memanggil namanya sedari tadi.

Sesampainya di kelas.

"Hai bro." sapa David.

"Hm."

"Sayang! Kenapa tinggalin aku sih?" ujar Yonna dengan gaya centilnya.

Teman teman Nauvin hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan Yonna yang semakin hari semakin Arrgghhh, menjengkelkan.

"Pergi lo dari sini!" usir Nauvin.

"Kamu ko ngusir aku sih?"

"Kita putus," ujar Nauvin santai.

Yonna yang mendengarnya pun terkejut.

"Apa kamu bilang?"

"Kita P.U.T.U.S" ujar Nauvin penuh penekanan.

"Kamu kenapa sih?! Nggak bisa gitu dong main putus aja!" tegas Yonna tidak terima ucapan Nauvin.

"LO KAN YANG SENGAJA NYABOTASE MOBIL NASYA?! DAN LO BUAT KITA PERCAYA SEOLAH OLAH LO NGGAK NGLAKUIN APA APA?! LO JUGA KAN YANG UDAH NEROR NASYA SAMPE DIA KETAKUTAN. DAN GARA GARA LO, DIA KOMA DI RUMAH SAKIT TAU NGGAK?!" ujar Nauvin yang sudah tersulut emosi.

"Bagus lah kalo Nasya koma. Biar mati sekalian," gumam Yonna yang masih bisa di dengar oleh Nauvin.

Plakkk

"Sekali lo ngomong gitu, lo berurusan sama gue."

"Tapi bukan gue, Vin."

"Ck. Liat ini." Nauvin pun menyerahkan handphone nya ke Yonna dan memutarkan rekaman video kemarin.

"Kalo sampe terjadi apa apa sama Nasya, siap siap aja lo idup di balik jeruji besi."

Yonna sudah bergetar ketakutan sekarang. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Kabur? tidak, teman teman Nauvin sudah berada di belakang, depan dan sampingnya.

Kringgggg

Bel masuk sudah berbunyi, semuanya bubar dan duduk di tempat masing masing.

Selama pelajaran, Nauvin tidak fokus mendengar penjelasan materi dari guru.

"Nauvin. Fokus ke pelajaran. Nglamun aja kamu!" tegur seorang guru.

"Iya, Bu."

Mereka semua pun menlanjutkan belajarnya. Nauvin sama sekali tidak menerima apa yang guru itu ajarkan hari ini. Dia masih kepikiran tentang Nasya. Orang yang sebenarnya masih ia sayang sekarang tengah terbarung di rumah sakit. Ini salahnya, pikir Nauvin.

Pelajaran demi pelajaran sudah ia ikuti walaupun tidak ada yang ia terima selama sehari ini dan akhirnya suara bel bergema di seluruh antero sekolah.

"Vin. Gimana keadaan Nasya?" tanya Rino.

Nauvin hanya menggelengkan kepala tanda bahwa keadaan nasya masih sama seperti kemarin.

"Lo jangan sedih. Lo terus semangatin nasya biar dia semangat buat bangun. Karena gue tau, dia masih sayang sama lo," ujar Farah.

"Pasti gue bantu." balas nauvin.

"Lo mau ke rumah sakit?" tanya David yang di balas anggukan Nauvin.

"Yaudah, kita pulang dulu. Kita ntar malem ke rumah sakit."

"Ya."

Mereka semua pun pergi meninggalkan Nauvin yang masih mengemasi barangnya.

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang