1.Pertengkaran

18.4K 238 3
                                    

"Nasya? bangun, Nak," ucap Tari seraya mengusap kepala Nasya.

"Ha? iya mah," jawab Nasya sambil mengucek-ngucek matanya.

"Mandi, abis itu sarapan, mamah sama papah tunggu di ruang makan." Tari mengecup puncak kepala Nasya kemudian bangkit dan menutup pintu kamar putrinya.

Nasya bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.

Setelah semuanya sudah siap, Nasya turun ke bawah untuk menemui orang tuanya di ruang makan. Ketika sampai di ruang makan, Nasya mengambil segelas susu yang sudah disiapkan oleh mamahnya dan langsung meminumya hingga tak tersisa.

"Mah, Nasya berangkat sekolah dulu ya," ucap Nasya sambil mencium punggung tangan Tari dan Dani, Ayah Nasya.

"Sarapan dulu sayang," ucap Tari pada putri semata wayangnya itu.

"Udah siang mah, nanti telat," jawab Nasya.

"Ya sudah hati-hati di jalan sayang," jawab Tari setengah berteriak saat Nasya sudah berada di ambang pintu rumahnya.

Nasya berangkat menuju sekolah menggunakan mobil bersama papahnya.
"Nasya turun dulu ya papah Dani yang guantengg," pamit Nasya sambil terkekeh, Dani hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya itu.

Nasya berjalan menyusuri koridor untuk sampai ke kelasnya. Hampir saja sampai ke kelasnya, seseorang yang tengah berlari menabrak Nasya dari belakang, yah orang itu adalah Nauvin, teman sekelas Nasya. Patnernya untuk berantem.

"Lo tuh nggak usah lari bisa nggak?!" Ketus Nasya kesal.

"Nggak bisa, emang kenapa? masalah?terserah gue lah mau lari apa nggak," jawab Nauvin santai.

"Iyah masalah! lo tuh udah nabrak gue tau nggak! untung aja ngga sampai jatuh." Nasya mengepalkan kedua tangannya di depan wajah laki-laki di hadapannya itu.

"Lo tuh ngga ada henti-hentinya ya bikin gue kesel terus, hah?!" lanjut Nasya.

"Lah? Siapa suruh lo kesel sama gue," jawab Nauvin santai sambil menjulurkan lidahnya lalu melenggang pergi meninggalkan Nasya yang sedang mendengus kesal.

~~~

Selama pelajaran dimulai, Nasya benar-benar fokus mendengarkan Pak Gatot selaku guru bahasa Indonesia yang sedang menjelaskan materi di depan.
"Baiklah, ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Pak Gatot.

"Jika tidak ada silahkan kerjakan halaman 26-27." Sambungnya.

Ketika Nasya sedang fokus mengerjakan, tiba-tiba saja sesuatu jatuh mengenai kepala gadis itu.

Nauvin melempar gulungan kertas dengan kode untuk meminta jawaban kepada Nasya.

"Paan?!" tanya Nasya.

"Minta jawaban lo," jawab Nauvin.

"Enak aja!"

"Pelit amat sih lo!"

"Ye, sabodo gue mah sama lo."

"Yang dibelakang ada apa? disuruh ngerjain malah sibuk ngobrol sendiri!" Tegur Pak Gatot kepada keduanya. Mereka sama-sama menunduk karena kesalahannnya. Tidak, kesalahan Nauvin yang terus mengganggunya.

"Eh, nggak Pak, maaf," ucap Nasya halus. Pak Gatot menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak didiknya itu.

"Ssssst sssstttt." kode Nauvin.

Nasya yang posisinya berada di depan meja yang diduduki Nauvin pun menoleh ke belakang.

"Paan sih?! ganggu aja."

"Nyontek dong, lo kan pinter." rayu nya.

"Yeee lo mah pinternya nyalin jawaban temen, berusaha sendiri sono."

"Lo pelit amat sih?!"

"Lahh ... apa urusannya sama gue?"

"Tinggal bagi jawaban doang elahhh lama amat," ujar Nauvin yang sudah mulai kesal.

"Kalo gue gak mau gimana?"

"Harus mau, buruan sini!"

"Kagak mau."

"Ssssttt, Nas, noh Pak Gatot ngliatin ke sini." kali ini bukan Nasya maupun Nauvin yang berbicara melainkan Farah, teman sebangku Nasya yang menyenggol lengan Nasya.

Nasya pun berbalik sambil berpura-pura sedang mengerjakan soal yang diberikan gurunya itu.

Nasya kembali fokus ke soal-soal, membiarkan Nauvin yang terus saja mengganggunya.

~~~

Bel pertanda istirahat berbunyi membuat semua murid berhamburan keluar kelas menuju surga sekolah atau kantin. Hehe

Mereka bertiga, Nasya, Tania, Farah, masih berada di dalam kelas mereka. Mereka memang sudah bersahabat sejak duduk di bangku SMP.

"Kantin yok," ajak Tania dengan suara cemprengnya.

"Ampun dah, suara lo bisa kecilin dikit nggak sih berasa kek toa tau nggak?" keluh Nasya.

"Tau nih, Tania mah gitu," sambung Farah.

"Kalian mah nggak asik." cemberut Tania sambil mengerucutkan bibirnya.

Nasya dan Farah tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan sahabat mereka.

"Ayok ah kantin," ajak Nasya yang diangguki keduanya.

TBC!!
NauNa

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang