47.Taman

3.2K 68 0
                                    

6 bulan tak terasa bagi mereka...
Itu artinya, Nauvin dan Nasya akan menikah beberapa minggu lagi.
Dan sekarang mereka duduk di kelas XII yang sebentar lagi akan lulus.

"Nas?" panggil Nauvin yang berada di taman belakang rumah Nasya.

Yah, kini mereka tengah berada di rumah Nasya.

"Iya?" jawab Nasya menoleh ke arah Nauvin.

"Bentar lagi kan kita lulus tuh, kurang lebih 2 minggu lagi."

"Iyah emang kenapa?"

"Kamu ga terpaksa kan nikah sama aku?"

"Terpaksa gimana? ya ngga lah. Kamu ini ada ada aja." jawab Nasya terkekeh.

"Makasih, oh ya nanti setelah lulus, aku disuruh ngurus perusahaan papah, kamu gapapa kan? nanti kan aku sering keluar kota buat meeting atau apa lah itu."

"Gapapa lah, kamu kan harus tanggung jawab nyari nafkah," jawab Nasya sambil senyum terpaksa.

Terpaksa? dalam hati dia juga tidak sanggup bila harus LDR an dengan suaminya nanti.

Nauvin yang mendengar jawaban Nasya pun langsung menarik tubuh mungil Nasya ke dalam dekapannya. Nasya pun membalasnya.

"Vin?" panggil Nasya.

"Kenapa?"

"Bosen," ujar Nasya mendengus kesal.

"Jalan jalan mau nggak?" tawar Nauvin.

"Mauuu!" girang Nasya.

"Hehe. Yaudah sana kamu ganti baju, aku tunggu disini,".ujar Nauvin lalu mengacak rambut Nasya.

Nasya pun berlari kecil menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

"Kita bakal sama sama, Nas." batin Nauvin sambil tersenyum.

"Kenapa senyum senyum sendiri?" tanya Nasya membuat Nauvin terlonjak kaget.

"Eh, udah kan? yaudah yuk jalan," ujar Nauvin mengalihkan pembicaraan.

"Mah, Nauvin sama Nasya ijin keluar sebentar boleh kan?" tanya Nauvin pada Tari.

"Boleh. Tapi jangan sore sore pulangnya!"

"Siap, Mah. Yaudah kita pergi dulu. Assalamu'alaikum," pamit Nauvin mencium punggung tangan Tari begitu juga Nasya.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil?Nauvin memang kesini dengan mengendarai mobil.

Nauvin pun tancap gas meninggalkan pekarangan rumah Nasya.

Di dalam mobil hanya ada keheningan di antara mereka. Nasya yang tidak tahan dengan keadaan hening itu pun membuka suara.

"Vin?"

"Iyah? kenapa sayang?" tanya Nauvin lembut tanpa mengalihkan pandangannya.

"Makasih," ujar Nasya tulus membuat Nauvin mengernyit bingung.

"Untuk?" tanya Nauvin yang sama sekali tidak paham mengapa Nasya mengucapkan terima kasih secara tiba tiba?

"Untuk semuanya," jawab Nasya tersenyum membuat Nauvin ikut tersenyum.

"Kita mau kemana?" tanya Nauvin.

"Kemana aja asal sama kamu," kekeh Nasya.

"Kamu ini," ujar Nauvin diakhiri gelak tawa.

Mobil Nauvin berhenti di suatu tempat. Taman. Yah itu taman.

"Wahhh, bagus bangett. Kamu sering kesini?" ujar Nasya dengan girang.

"Ga sering sih, cuman pernah kesini aja. Gimana? kamu suka?" tanya Nauvin.

"Suka bangett, disini pemandangannya bagus banget, bunga bungannya indah!" girang Nasya sambil memutarkan tubuhnya membuat Nauvin terkekeh melihat kelakuan Nasya.

"Vin, sini."

Nauvin pun berjalan menghampiri Nasya.

"Ada apa?" tanya Nauvin saat tiba di samping Nasya.

"Kita foto berdua yuk."

"Mm, boleh deh."

Cekrek

"Bagus kan," ujar Nasya yang di angguki Nauvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagus kan," ujar Nasya yang di angguki Nauvin.

Mereka berdua pun berjalan mengelilingi taman hingga sore.

"Eh, kita pulang yuk, udah sore nih," ajak Nasya.

"Ayo."

Mereka kembali ke parkiran mobil dengan Nauvin yang menggandeng lembut tangan Nasya hingga membuat si empunya merona bak udang rebus.

Di dalam mobil, tidak ada yang membuka suara.

Nasya menguap berkali kali, Nauvin yang melihatnya pun menyuruh Nasya agar tidur.

"Ngantuk yah? tidur dulu gih," ujar Nauvin yang mendapat gelengan dari Nasya.

"Nggak. Bentar lagi juga nyampe,"

"Yaudah terserah kamu."

Nasya terus menguap berkali kali. Rasa kantuknya yang sedari tadi ia tahan, sekarang tidak bisa ia tahan. Ia mengantuk.

Nasya pun terlelap dalam tidurnya. Nauvin yang melihat itu pun tersenyum.

"Cantik," gumam Nauvin.

Sesampainya di rumah Nasya, Nasya masih terlelap. Nauvin yang ingin membangunkan nasya pun kembali mengurungkan niatnya karena tak mau mengganggu tidur Nasya.

Akhirnya Nauvin pun menggendong Nasya ala bridal style ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikum salam, loh Nasya kenapa?" panik Tari.

"Nasya ketiduran di mobil mah. Nauvin nggak tega buat banguninnya."

"Yaudah, kamu bawa aja Nasya ke kamar."

Nauvin pun mengangguk dan berjalan menuju kamar nasya.

Sesampainya di kamar, ia menidurkan Nasya dengan hati hati lalu menyelimutinya dan keluar kamar Nasya.

"Mah. Nauvin pulang dulu yah." pamit Nauvin.

"Eh iya hati hati. Makasih ya."

TBC!!
NauNa
By. arbung_

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang