Tok tok tok
Mereka semua menoleh ke arah pintu dan melihat Tari memasuki kamar Nasya.
"Ini Nasya makanan kamu, jangan lupa nanti obatnya diminum." Nasya mengangguk.
"Ini minuman buat kalian," sambung Tari.
"Makasih, Tan." ucap mereka kompak.
"Tante keluar dulu ya?"
Mereka mengangguk tanda menyetujui.
Setelah kepergian Tari, mereka semua sibuk dengan dunianya masing-masing, ada yang main ponsel, ada yang ngobrol, ada yang nonton televisi yang memang tersedia di kamar Nasya dan ada yang tatap tatapan.
"Lo makan dulu gih." suruh Nauvin yang duduk di samping kasur Nasya.
"Nanti aja, gue males."
"Lo nggak boleh kek gitu elah, biar cepet sembuh."
"Ngga mau, nanti aja."
"Mau gue suapin?"
"Ngga mau, titik." Nasya menarik selimutnya hingga menutupi seluruh badannya.
"Mau gue suapin atau gue pulang?"
Nasya yang masih ingin bersama Nauvin akhirnya memilih disuapi Nauvin daripada Nauvin pergi.
"Yaudah gue mau disuapin asal jangan banyak banyak."
Nauvin senyum kemenangan.
"Nih, buka mulut lo." Nauvin menyuapi Nasya dengan hati hati.
"Uhuk uhuk uhukkk ...."
Nauvin segera mengambil air putih lalu meminumkannya pada Nasya.
"Makannya, kalo makan jangan liatin gue mulu."
"Siapa juga yang ngliatin lo."
"Buktinya lo keselek tadi."
"Nggak."
"Iya."
"Nggak."
"Iya deh, nih makan lagi."
"Ehem, sory ganggu, kita pulang dulu ya, lo mau pulang dulu atau nanti?" ujar Rino.
"Gue disini dulu."
"Yaudah kita cabut dulu."
"Nih minum obat lo." Nauvin memberikan obat pada Nasya dan Nasya menerima obat itu walaupun terasa pait, yah obat memang pait sih.
"Besok lo berangkat kan?" tanya Nauvin.
"Iyah, gue berangkat."
"Yaudah besok gue jemput."
"Ehhh gausah."
"Udah gapapa, lagian bokap lo lagi ada tugas keluar kota sama bokap gue kan? daripada naik angkutan umum, mending gue jemput," ujar Nauvin panjang lebar.
Nasya mengangguk.
"Yaudah besok gue jemput."
"Sekarang gue pulang dulu."
Nasya mengangguk, sebenernya Nasya masih ingin Nauvin menemaninya disini, tapi ya sudahlah.
"Cepet sembuh." Nauvin mengusap kepala Nasya.
"Makasih."
Nauvin melenggang pergi keluar kamar Nasya.
***
Nasya kembali berangkat ke sekolahnya, ia menyusuri koridor bersama Nauvin menuju kelasnya. Saat memasuki kelasnya, ia disambut pelukan oleh teman temannya yang rindu sosok Nasya di sekolah.
"Nasya udah sembuh yeeee!" girang Tania dengan suara khasnya.
Nasya terkikik mendengar celotehan Tania.
"Yeeee, gue nggak sendirian lagi yeeee!" girang Farah.
Nasya membalas pelukan mereka, sedangkan Nauvin tengah tersenyum ke arah Nasya, Nasya yang melihat Nauvin tersenyum ke arahnya pun membalas senyumannya, itu membuat Nauvin semakin senang.
~~~
Bel istirahat sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu, dan mereka sudah berada di kantin, Nasya izin pergi ke toilet.
Sedangkan yang lain masih asik dengan makanannya."Eh, Vin. Lo kapan nembak Nasya?" Tanya Rino.
"Nggak tau."
"Yeee, lo kalo bener cinta sama dia tembak dong," ujar Tania.
"Keburu dia diambil orang tau rasa lo." sambung Farah.
David mengangguk menyetujui ucapan ucapan yang dilontarkan teman-temannya.
Nasya kembali bergabung dengan teman temannya.
"Sayang, mau makan lagi nggak?" Tanya Rino ke Tania.
"What what? sayang? jangan bilang kalian udah ja-"
"Iyah gue sama Tania udah jadian kemarin pas lo nggak masuk." Rino memotong ucapan Nasya.
"Yahh, ko gue nggak ngerti sih?" Nasya cemberut.
"Siapa suruh lo ga masuk kemarin." Timpal David.
"Kan gue sakit."
"Siapa suruh lo sakit?" ujar Farah. Mereka semua tertawa melihat Nasya yang menggembungkan pipinya.
"Udah jangan ngobrol terus, cepet habisin," ujar Nauvin menasehati Nasya.
~~~
Bel pulang sekolah berbunyi.
"Nas, ayo pulang." ajak Nauvin.
Nasya mengangguk. Nauvin menggenggam tangan Nasya membuat yang si empunya merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.
"Lo tunggu sini, gue ambil motor dulu."
Sambil menunggu Nauvin datang, Nasya memainkan ponselnya.
Hingga suara motor menghentikan aktivitasnya itu.
Brummm brummm
Nasya segera naik di jok belakang. Nauvin menjalankan mesinnya lalu pergi meninggalkan pekarangan sekolah.
Selama perjalanan hanya keheningan yang melanda diantara mereka, tidak ada yang membuka suara.
TBC!!
NauNa
![](https://img.wattpad.com/cover/163500262-288-k603899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NauNa [Completed]
Genç KurguPertemuan adalah hal yang wajar dalam kehidupan, semua orang mengalami itu. Namun apakah wajar jika pertemuan itu nyatanya hanya memberikan goresan luka? Entah bagaimana bisa mereka dipertemukan. Gadis itu nyatanya seolah bertahan walau nyatanya men...