Di sekeliling kita banyak kejadian tak mengenakan seperti fitnah dll. Tapi itu semua harus kita hadapi dengan sabar dan ikhlas serta yakin bahwa semuanya akan berakhir dengan pihak kebenaran yang akan menang .
***
Di hari minggu ini, Nasya habiskan dengan melakukan kegiatan bersih bersih rumah."Uhh, akhirnya selesai juga." keluh Nasya seraya berbaring di sofa ruang tengah.
"NASYA, BANTUIN MAMAH MASAK!" teriak Tari dari arah dapur.
Nasya berjalan malas ke arah mamahnya itu.
"Apa mah?" tanya Nasya sesampainya di dapur.
"Bantuin mamah potong bawang."
"Males lah mah." tolak Nasya.
"Kamu ini, bantuin orang tua sendiri ga mau, mau jadi anak durhaka kamu," ujar Tari yang di balas gelengan oleh Nasya.
"Yaudah buruan potong bawang." sambung Tari dan akhirnya Nasya memotong bawang sesekali matanya berair.
***
"SAYANG BANGUN!" teriak Tari sambil mengetok pintu kamar Nasya.
Serasa tidak ada sahutan dari dalam, Tari kembali teriak.
"SAYANG BANGUN, NANTI KAMU TELAT!"
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampakkan sosok perempuan dengan mata sayunya.
"Cepet mandi terus turun ke bawah."
Nasya mengangguk dan langsung berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.
Setelah selesai dengan penampilannya, Nasya turun menemui orang tuanya di ruang makan.
"Pah, papah yang anter aku ke sekolah ya." pinta Nasya dengan puppy eyes nya berharap papahnya itu menjawab 'ya'.
Dani menghela napas kasar lalu mengangguk.
Mereka kembali makan dalam diam.
"Ayo pah, kita berangkat." ajak Nasya.
Nasya masuk ke dalam mobil dengan Dani di kursi pengemudi.
Sesaat sampai di sekolah, Nasya pamit pada Dani dan tak lupa ia mencium punggung tangan Dani.
"Assalamu'alaikum pah."
"Waalaikum salam, belajar yang rajin."
Nasya berjalan menyusuri koridor yang ramai oleh orang orang yang berlalu lalang.
Brukk
Nasya tidak sengaja menabrak seseorang, saat Nasya mendongakkan kepalanya, dirinya menegang, matanya memanas, sosok itu yang ia sangat rindukan selama ini.
Saat ini posisi mereka berdua adalah saling tatap satu sama lain, keduanya sama sama dibaluti dengam rasa rindu, seketika keduanya sadar dari lamunan mereka.
"LO!" ujar Nauvin.
"Mm, maaf gue ga sengaja, permisi."
Nasya langsung berlari meninggalkan Nauvin yang masih berada disana.
"Nasya." panggil Farah yang melihat Nasya di ambang pintu.
Nasya pun mendekat ke arah Farah tadi.
"Gue kemarin dapet info dari Iren tentang masalah ini semua," ujar Tania seketika Farah dan Nasya menoleh ke arahnya dengan tatapan seolah olah meminta penjelasan.
"Semua masalah ini itu Yonna yang sengaja menyabotase mobil lo, dia pengen lo itu mati. Dan lagi, yang neror lo kemarin itu Yonna juga."
Flash back on
Seorang gadis berjalan melewati koridor yang sedikit sepi, tak sengaja gadis itu mendengar percakapan di dalam gudang.
Dia penasaran akhirnya membuka pintu gudang itu sedikit agar ia bisa mendengarnya."Lo yakin ini ga bakal ketauan?"
"Yakin lah, gue udah nyabotase mobil Nasya eh malah bokap Nauvin yang mati. Yaudah gue teror aja dia sampe dia mati ketakutan haha."
Gue harus rekam ini semua-batin Iren.
Setelah merekam semuanya dan mereka akan keluar, Iren cepat cepat pergi meninggalkan gudang dan mencari Nasya.
Lama tidak menemukan Nasya, Iren pun menghampiri Farah dan Tania.
"Kak tunggu hosh..."
"Loh,lo kenapa?" tanya Farah.
"Gapapa. Gue dapet ini kak," ujar Iren sembari menyerahkan benda pipih ke Farah dan Tania.
"Video?"
"Puter aja ka." yang dibalas anggukan dari keduanya.
Mata mereka melebar melihat rekaman video itu.
"Lo dapet darimana?" tanya Tania.
"Tadi gue lewat gudang ga sengaja denger suara orang ngobrol, yaudah gue intip dan gue liat siapa orangnya dan gue kaget sama apa yang mereka bicarain, gue rekam itu buat tunjukkin ke ka Nasya tapi kak Nasya gue cari ga ada yaudah mumpung ketemu kalian gue sampein ke lo berdua kak," jelas Iren panjang lebar.
"Yaudah makasih yah udah ngrekam," ujar Farah tulus yang dibalas senyuman dari Iren.
Flashback off
"Gue harus jelasin ke Nauvin yang sebenernya," ujar Nasya.
"Kita bantu lo," ujar mereka berdua kompak.
Mereka yang melihat Nauvin memasuki kelas pun memanggilnya.
"Vin," ujar Tania sambil melambaikan tangan.
TBC!!
NauNa
By. arbung_
![](https://img.wattpad.com/cover/163500262-288-k603899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NauNa [Completed]
Teen FictionPertemuan adalah hal yang wajar dalam kehidupan, semua orang mengalami itu. Namun apakah wajar jika pertemuan itu nyatanya hanya memberikan goresan luka? Entah bagaimana bisa mereka dipertemukan. Gadis itu nyatanya seolah bertahan walau nyatanya men...