15.Murid Baru

3.3K 74 2
                                    


"Tadi kenapa semalem ga jawab hm?" tanya Nauvin ketika di sekolah.

"Hehe, sorry ya Vin. aku ketiduran, abisnya ngantuk banget sih."

"Yaudah ga papa." Nauvin tersenyum hangat sembari mengusap kepala Nasya.

~~~

Bu Siti yang seharusnya mengajar di kelas dan sekaligus wali kelas mereka belum datang.

"Eh eh, katanya ada murid baru ya?" ujar Tania.

"Oh ya? cewe apa cowo?" ujar Rino.

"Katanya sih cewe, pindahan dari Bandung," balas Tania.

"Oh ya? gue jadi penasaran, secantik apa sih dia?" ujar David yang langsung mendapat tatapan tajam dari Farah.

"Ampun ampun sayang," ucap David sambil merangkul pundak Farah.

"Abis lo, Farah marah loh," kekeh Rino.

Farah tetap memasang wajah datarnya.

"Tenang aja sayang, mau secantik apa dia, tetep aja kamu yang jadi pilihan aku," ujar David seraya mengusap kelapa, eh kepala Farah. Pipi Farah langsung merah merona.

"Cie elah neng, itu pipi kenapa? ko merah?" ujar Nasya dan Nauvin bergantian. Nasya dkk dan Nauvin dkk tertawa.

Hingga akhirnya, Bu Siti datang dengan seorang perempuan yang mengekor di belakangnya, yah sepertinya itu murid baru yang dibicarakan Nauvin dkk.

"Selamat pagi!" sapa Bu Siti.

"Pagi, Bu!" jawab mereka kompak.

"Hari ini, kita kedatangan murid baru, ayo nak kenalkan diri kamu."

Sang murid baru itu tersenyum.

"Hai? kenalin, nama aku Maisha Kayonna, kalian bisa panggil aku Yonna, semoga kalian bisa menerimaku." ujar Yonna.

"Nah, Yonna ini pindahan dari Bandung, orang tuanya pindah tugas jadi Yonna di pindah kesini." jelas Bu Siti.

"Nah, Yonna kamu bisa duduk di sebelah Tania, Tania acungkan tangan kamu."

Tania mengacungkan tangannya, yah emang Tania duduk sendiri jadi bu siti mengutus Yonna duduk di sebelahnya.

"Hai, Gue Yonna." sapa Yonna sambil tersenyum.

"Gue, Tania."

~~~

Bel istirahat berbunyi, mereka semua pergi ke kantin.

"Yon, ayo ke kantin bareng kita," ajak Tania.

"Emangnya boleh?" tanya Yonna.

"Ya boleh lah" balas Tania.

Yonna melirik kearah teman teman Tania. Mereka yang mengerti dengan tatapan Yonna pun mengangguk. Yonna pun tersenyum dan ikut mereka ke kantin.

Sesampainya di kantin, mereka duduk di meja paling pojok.

"Nah, kalian belum kenalan kan, kenalan gih." usul Tania.

"Nasya."

"Farah."

"Nauvin."

"David."

"Rino."

"Gue, Yonna."

Para cogan a.k.a Nauvin dkk berkenalan biasa mengingat mereka sudah mempunyai pasangan masing masing.

Lo bakal jadi mangsa gue selanjutnya, Vin. batin Yonna.

"Kalian mau pesen apa, biar gue yang pesen," ujar Tania.

"Biasa," jawab mereka kompak.

"Lo, Yon?" tanya Tania pada Yonna.

"Emmm ... Bakso sama es teh manis deh."

"Oke tunggu."

Setelah lama mereka menunggu pesanan mereka, akhirnya Tania datang membawa makanan mereka. Mereka langsung menyantap makanan mereka dan menikmati dengan hening.

"Eh, Yon rumah lo dimana?" tanya Nasya.

"Di deket perempatan jalan itu deket taman."

"Berarti kita searah dong," ujar Nasya.

"Oh ya? berarti kita bisa pulang bareng dong." Nasya mengangguk.

"Eh, bentar lagi bel, kita ke kelas yuk." ajak Nasya. Mereka semua mengangguk menyetujui.

Setelah belajar berjam jam akhirnya bel pulang berbunyi menandakan pelajaran hari ini sudah berakhir.

Gue harus mulai permainannya hari ini, gue bakal ngancurin hubungan lo sama Nasya, Vin. batin Yonna.

"Aduhh." Yonna memegangi kepalanya, Yonna memulai permainannya dengan pura pura sakit.

"Eh eh, lo kenapa?" tanya Farah cemas.

"Ga tau, kepala gue rasanya pusing."

"Lo pulang siapa yang jemput?" tanya Farah. Yonna menggeleng.

"Ga ada yang jemput gue." jawab Yonna pura pura lemah.

"Eh, gimana ini? kalian anterin dia gih, kasian Yonna," pinta Nasya pada Rino dan David.

"Gue ga bisa, gue ada janji sama nyokapnya Tania, gue pulang dulu, ayo kita pulang." alibi Rino.

"Eh, gue gabisa, ada yang harus gue kerjain." alibi David kemudian pergi dengan Farah.

TBC!!
NauNa

NauNa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang