PART 33. CAN I ASK YOU SOMETHING?

937 62 1
                                    

Halooo
Selamat pagiii 00:03

Happy Reading^o^)/

***

Hari ini udah masuk hari ketiga Tama ngacangin gue. Semua spam chat cuma dibales singkat sama dia, telpon gak diangkat atau sengaja dia matiin.

'Salah lo juga sih, ah. Situasi kayak gini gak memungkinkan banget buat lo deket sama cowok mau apapun itu alesannya, Win. Takutnya Tama udah mikir yang ngga-ngga sama lo.' -Andin

Bahkan, dia udah mikir kayak gitu.
Tapi bisa gak kita selesain masalahnya baik-baik, jangan tiba-tiba ngilang, gue jadi bingung.

Gue tau apa yang Tama rasain, pasti dia mikir tentang gimana dia udah berusaha ngejauh dari mantannya dan ngilangin semua rasanya sama dia, tapi disini gue malah keasikan temenan sama cowok. Walaupun alesan gue dia cuma temen atau sebatas pembawa informasi tentang mami, Tama gak butuh alesan itu semua.

"Ah, makasih udah mau angkat telponnya."

'Gue juga gak bisa lama-lama nyuekin lo, Win.'

"Tama, gue mau jelasin."

'Gue udah tau semuanya, sayang. Kemarin gue emang lagi bete plus dapet kirimin foto lo lagi begitu, gue jadi pengen makan orang.'

"Lo tau darimana?"

'Winda, sebagian temen gue kan ada yang di Jakarta, kuliah atau kerja, gue punya mata-mata dong. Lo jangan macem-macem makanya.'

"Lo bisa mata-matain gue, lah gue?"

'Mata-matain gue pake mata batin makanya.'

"Ohiya lupa, kan lo makhluk tak kasat mata."

'Tapi perasaan ini nyata.'

"Nyata boongnya nih, ferguso."

'Gue cuma mau ngehibur lo, esmeralda.'

"Ngehibur tapi bikin baper, gimana?"

'Maksud lo?'

"Maaf ya, Tam. Gue jadi curigaan terus, bukannya gak percaya, tapi--

'Iya gue ngerti, Winda.'

"Soalnya lo pernah ngerasain jadi gue ya, Tam?"

***

Tepat hari ini ulang tahun Ryan, orang yang ia cari justru menjauh, orang yang ia tunggu justru pergi. Tapi tak mengubah harapan Ryan kalau Winda akan memberikan ucapan dingin dan terakhir.

Ryan terus menatap chat terakhir dari Winda, ia memilih untuk tidak membalasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryan terus menatap chat terakhir dari Winda, ia memilih untuk tidak membalasnya. Membiarkan Winda hidup seperti dulu, tanpa seorang sepertinya yang hadir di waktu yang tidak tepat. Tak apa, Ryan hanya ingin menjadi teman Winda.

(FAT)E - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang