PART 36. COMPLICATED

1K 87 5
                                    

Haiiii next lagi nih hehehe.

Awas typo bertebaran.
Kata dan kalimat yang gak nyambung
Alurnya makin gak jelas🐊

Happy Reading

***

Winda merenggangkan kedua tangannya, beberapa kali ia menguap dengan mata yang menandakan dirinya butuh istirahat. Karena keterlambatan kereta membuatnya harus memesan ulang tiket dan menunggu keberangkatan di siang hari, setelah sampai di Jakarta pun tidak ada waktu untuk sekedar merebahkan diri Winda langsung berangkat bekerja kembali menjadi seorang pelayan-- restoran.

"Mana ni oleh-olehnya?" Tanya seorang leader membuat beberapa pegawai lain ikut menuntut oleh-oleh dari Winda.

Dengan mata yang begitu sayu reflek matanya langsung membulat karena tidak membawa oleh-olehnya untuk mereka, "Saya lupa bawa kak, besok atau nanti mampir ke rumah saya dulu?"

"Winda mana sempet beli oleh-oleh atuh, kan kesana buat ketemu pacarnya yang ganteng."

Ah sial, semuanya bersorak.

Semuanya tau bagaimana wajah Tama, beberapa kali Winda ketauan memasang lockscreen ponselnya dengan foto Tama. Bahkan saat mereka tau kalau foto itu adalah pacarnya, melihat kondisi tubuh Winda yang seperti ini membuat mereka tak yakin kalau foto lockscreen itu pacarnya Winda.

Memangnya sekarang Winda masih menyebut laki-laki itu pacar? Sudahlah.

"Winwin anter ke meja nomor 7."

Winda langsung bergegas mengambil nampan yang berisi pesanan. Setelah selesai dengan tugasnya tadi bukannya masuk kembali ke dalam dapur ia justru dipanggil oleh leadernya yang tadi minta oleh-oleh.

Beribu pikiran negatifnya langsung memenuhi otaknya, sedari tadi Winda terlihat tidak begitu fokus dan menunjukkan wajah lelahnya. Memang kenyataannya seperti itu, Winda need more sleep.

"Pekerjaan ini gak bikin saya merasa terbebani. Kalau hari ini saya terlihat begitu lelah karena kereta saya datang terlambat kemarin, saya gak bisa tidur pas di kereta dan sampe Jakarta gak ada waktu untuk tidur."

Laki-laki yang bertampang begitu-- lumayan kini tersenyum. Mengambil sesuatu dari laci mejanya dan memberikannya pada Winda.

"Teman saya ada yang bekerja di sana dan jabatannya cukup tinggi untuk membawa seorang calon karyawan baru, jangan lupa untuk menghubunginya."

Rasa kantuk Winda hilang begitu saja, "Saya dikeluarin kak?"

"Iya. Saya mengeluarkan kamu untuk pekerjaan yang lebih baik, Win. "

"Tapi saya masih menyanggupi menjadi seorang pelayan disini kak, saya tidak merasa lelah at--

"Itu sebabnya saya mengajukan nama kamu untuk teman saya. Bekerja di kantor tidak cukup melelahkan, cobalah."

"Tapi kak--

"Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Selagi ada pekerjaan yang jauh lebih membantu untuk membagi waktu kuliahmu, gunakan sebaik mungkin. Saya yang akan menjelaskannya pada tim kamu, sekarang pulang dan beristirahat lah."

Ini kesempatan atau-- kenapa tiba-tiba leadernya begitu baik padanya? Dia itu kaya, punya pacar layaknya model, apa leadernya menyukai Winda? Winda satu ini memang sangat suka berhalusinasi dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi. Mungkin dari kemarin ada penilaian untuk karyawan, jadi bisa saja Winda yang terpilih karena sudah melakukan yang terbaik. Meskipun hanya part time tapi peningkatan kinerja Winda melebihi mereka yang full time. Bukan pelayan saja yang Winda kerjakan, bahkan sampai administrasi pun Winda ikut membantu seniornya setiap akhir bulan.

(FAT)E - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang