Hai hai hai
Next malem malem nih heheh
Tengah malem deh.
Akhirnya cerita ini udah berada di halaman terakhir [END]
Pokonya makasi banget yang udah baca cerita ini dari awal sampe akhir huhu💖💖
Maapin kalo bahasa/kata2nya berantakan.. nextnya lama hehe...
Pokonya maap nih :(
Maapin ye.
Yauda lah langsung aja
Happy Reading
🍂🍂🍂
✈️Flight✈️
Melbourne - Jakarta
"Tama..""Kalo kamu cuma mau bilang maaf, terimakasih aku gak mau denger."
"Ya tapikan.."
"Winda, aku cuma ngelakuin apa yang seharusnya aku lakuin ke kamu. Ini salah satu cara aku buat buktiin ke kamu."
"Kalo waktu aku gak tau bisa balesnya kayak gimana, tapi uang yang kamu keluarin jumlahnya itu.. aku bakalan ganti."
Tama memejamkan matanya sambil memijat keningnya, untuk apa Winda kuliah jauh-jauh tapi otaknya tak kunjung berjalan.
"Love is not about money."
"But love is need money. Tapi--
"Winda, aku gak tau harus ngapain lagi buat kamu stop bilang tapi, makasih, maaf, dan lainnya. Kamu maksa aku buat ngungkapin semuanya sekarang. Padahal perjalanan kita masih lama.."
Winda menatap Tama tidak mengerti.
"Be a person who stays with me all my life forever." Tama mengeluarkan kotak berwarna pink kesukaan Winda yang berisi sebuah cincin.
Winda masih terdiam tidak menyangka Tama sudah merencanakan hal ini tanpa sepengetahuannya. "Are you willing to be my wife?"
🍂🍂🍂
Tidak ada yang tau tentang akhir sebuah cerita. Setelah beberapa halaman menceritakan kebahagiaan yang tidak pernah memihak padaku, semuanya telah terjawab. Kebahagiaan bukan suatu hal yang bisa ku miliki, perasaan bahagia hanya datang sebagai penghias tak pernah bermain lama. Padahal aku sudah menunggu kehadirannya sejak lama.Tangisku makin pecah melihat tubuh Tama yang telah ditemukan kini terkulai lemah, tak bernyawa. Apakah aku harus kehilang seorang yang benar tulus padaku? Lihat, bagaimana dunia terasa tidak adil.
Jika memang kecelakaan ini akan terjadi, mengapa harus Tama yang menjadi korban?
Bahkan bumi tidak mau melihatku tersenyum.
Seharusnya kita selamat bersama..
Tanganmu meraih ku, membawaku yang tidak bisa berenang dengan baik, pernafasan ku buruk saat berada di dalam air.
Namun saat aku meraih tanganmu, seolah tubuhmu tertarik oleh orang lain yang mengajak ke dalam lautan malam yang dingin.