"Tetap seperti ini dek, percayalah. Senyummu membuat semua orang percaya, bahwa kamu baik-baik saja. Kamu bisa menipu dunia dengan senyum palsumu. Tetapi tidak dengan aku, kakakmu."
****
Hari ini Nasya tersenyum tanpa henti, bagaimana tidak? Kakaknya, Bintang Fairuz. Akan pulang ke rumah, setelah sekian lama melanjutkan study nya di london.
Masih ingat Bintang Fairuz? Fyi, kakak Nasya. Saat itu, kakak nya tiba-tiba menghilang bukan? Sebenarnya ia bukan menghilang. Tapi, sedang melanjutkan kuliahnya di london.
Saat Bintang ada, keadaan keluarga masih baik-baik saja kan tanpa ayahnya?
Disini Nasya jelaskan kembali, bahwa pada saat Bintang ada, ia, ibunya, dan kakaknya masih dengan keadaan keluarga yang utuh walaupun tanpa kehadiran seorang ayah. Namun, saat tiba-tiba pengacara datang ke rumahnya memberikan surat pembagian harta selepas perceraian orang tua nya. Ibu nya berubah. Ya, yang awalnya hanya memiliki butik biasa-biasa saja pada kenyataannya sekarang ia adalah pemilik butik ternama di indonesia. Dengan modal yang dihasilkan dari percarian mereka. Ayah dan ibu Nasya. Ayahnya memang terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan memiliki 'segalanya'.
Saat itulah ibunya berubah, ibu nya kembali menikah dengan seorang pengacara yang Nasya yakin adalah pengacara ibunya dulu.
Dulu saat semuanya tanpa harta, keluarga Nasya bisa dikatakan baik-baik saja. Karena harta lah semuanya berubah, karena tahta lah hidupnya berubah. Walaupun sekarang, ia diberikan semua fasilitas lengkap oleh ayahnya. Itu tidak akan lengkap tanpa kasih sayang keduanya.
Sosok ibu sederhana. Kini, sudah tidak ada lagi. Nasya benci perpisahan.
Namun, tanpa perpisahan kita tidak akan pernah menghargai arti keberadaan bukan?
****
Nasya masih sibuk berkutat dengan pikirannya, tatapannya sangat kosong. Banyak yang berpikiran bahwa Nasya mungkin hidup dengan bahagia, namun pada dasarnya ia tidak bahagia.
Seseorang bisa melihat dari harta, tapi Nasya benci itu. Harta merubah segalanya. Termasuk kasih sayang.
Dan Nasya benci pelacur itu.
Pelacur yang telah merenggut kebahagiannya.
Namun, sedetik kemudian Nasya tarik kembali ucapannya. Ia tak ingin membenci siapapun, bahkan pelacur itu sekalipun.
Ia menerima semuanya dengan lapang dada, karena itu sudah menjadi takdir Tuhan untuk dirinya.
Nasya menghela nafas panjang.
"DORR!!"
Nasya terlonjak kaget.
"DEMI KHONG GUAN YANG BELUM KETEMU BAPAKNYA, EMANG DASAR KALENG-KALENGG! GUA KAGET WOI BAMBANG!!" Teriak Nasya dengan kencang.
Bintang tertawa dengan lepas, hingga matanya hanya menampakan satu garis.
"Anjir dek, santai kali haha.." Sahutnya di tengah-tengah tawanya.
"Kambing emang!"
"Santai kali, lu gak kangen abang lo ini hah?" Ucap bintang. Nasya langsung memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasyaa
Teen FictionSaat senyum, adalah sebuah alasan bertahan dalam lara yang berteman. Sekedar kata hampa, rasa, dan peran utama. Sekedar pertemuan, kilasan, dan kalimat perpisahan. Tentang gadis tegar, kalimat penenang, serta segala putus asanya. Nathan Alvaro Melvi...