"Maaf, mungkin aku egois. Egois meminta agar kamu tetap disini, padahal nyatanya kamu masih kecewa."
****
"Razan, maaf." Ujar Nasya ketika, Razan melewatinya tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya.
Semua murid Galaxi menatapnya terkejut, apa Nasya tidak tahu bahwa Razan baru saja berkelahi hingga membuat siswa salah satu murid Galaxi sekarat karena ulahnya. Mereka berharap tidak terjadi sesuatu pada gadis itu. Apa Nasya tak menyadari aura dingin lelaki itu sangat menusuk. Cemas, semua orang menatap Nasya cemas. Ada beragam tatapan yang menatapnya.
Nasya menelan salivanya, ia baru menyadari bahwa lelaki di hadapannya ini sedang beruara dingin. Nasya berfikir, Razan baru berkelahi. Terlihat luka lebam di sekitar wajahnya.
"Semoga si Nasya gak mati konyol."
"Semoga aja."
"Gue malah berharap dia mati."
"Heh, kalo ngomong."
"Abisan dia, gatel."
"Nasya, lo baru ganggu singa yang baru bangun."
"Yaampun, gue harap Nasya gak kenapa-napa."
"Bagus, cekik aja tuh si Nasya. Gue ikhlas."
"Iya, bully aja."
Nasya mengutuk dirinya yang tak bisa mengetahu situasi.
Siapa yang tak mengenal Razan? Razan Al
Ghifary Dirgantara. Murid baru dengan segudang misterius. Murid yang beberapa hari lalu bersekolah disini, namun dengan parasnya yang tampan mampu membuat semua orang memujanya. Murid yang membuat kegaduhan, murid yang membuat semua orang memandangnya bak singa yang mencari mangsa. Semua orang kini tahu, bahwa Razan Dirgantara adalah sosok berbahaya. Namun, tidak berlaku bagi beberapa gadis yang haus kasih sayang. Mereka mengira bahwa sosok Razan adalah pangeran dengan pesona yang menawan.Namun, tidak bagi Nasya. Saat pertama kali ia bertemu Razan, ia rasa Razan adalah lelaki yang memiliki tingkat PD sangat tinggi, dan lelaki yang sangat menyebalkan. Terbukti 'kan saat pertama kali pertemuan mereka?
Mungkin Nasya belum mengetahui satu fakta mengenai Razan.
Razan Ghifary Dirgantara, sosok singa buas yang siap menikam semua mangsa yang mengganggu ketenangannya.
Sefamous itukah Razan di mata semua murid Galaxi? Jawabannya adalah iya. Kini, Razan adalah sosok yang paling mereka hindari di SMA Galaxi, padahal saat pertama kali Razan pindah semua orang menatapnya dengan tatapan kagum. Dasar manusia-manusia labil.
"Razan, maaf." Nasya mengulang kembali kata-katanya.
Razan masih terdiam di tempatnya berdiri, sama sekali tak berniat melangkah maupun berbalik. Emosinya kini tengah berada di puncaknya.
Berani sekali gadis itu berbicara padanya ketika ia sedang berada di puncak kembarahan.
"Gu-gue..."
"DIAM!" Bentaknya, sontak mengudang perhatian semua murid Galaxi yang berlalu-lalang.
Bentakannya sukses membuat Nasya terbungkam. Terhitung sudah berapa banyak lelaki itu membentaknya. Namun, dengan bodohnya ia kembali mengajaknya berbicara. Nasya tau lelaki di hadapannya ini memiliki mood yang berubah-ubah. Serta memilik emosi yang tak terkendali.
![](https://img.wattpad.com/cover/161884488-288-k804660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasyaa
Roman pour AdolescentsSaat senyum, adalah sebuah alasan bertahan dalam lara yang berteman. Sekedar kata hampa, rasa, dan peran utama. Sekedar pertemuan, kilasan, dan kalimat perpisahan. Tentang gadis tegar, kalimat penenang, serta segala putus asanya. Nathan Alvaro Melvi...