27. Pingsan.

4.5K 262 6
                                    

"Percuma menaruh rasa, pada orang yang tidak bisa kita miliki."

****

Brukk!

Tiba-tiba Nasya kehilangan konsentrasinya, pandangannya sudah berkunang-kunang. Hingga akhirnya menyebabkan tubuhnya terhempas mendarat di lapangan.

"Sya!" Seru Raffa. Ia langsung berlari menghampiri Nasya yang sudah terkulai lemah di lapangan.

Seseorang dari kejauhan, menatap Nasya dengan wajah terkejutnya.

Namun, sedetik kemudian ia kembali merubah raut wajahnya menjadi datar, dan berjalan pergi meninggalkan lapangan yang hanya di huni oleh dua sejoli tersebut.

"Alva.." Lirih Rachel, ketika Nathan menghempaskan dirinya di bangku kelasnya.

"Kenapa?" Tanya Nathan tanpa ekspresi.

"Pulangnya antar aku belanja ya Al? Pleasee.." Pinta Rachel.

Ia hanya mengangguk pasrah, ia hanya bisa meng-iyakan keinginan gadis ini. Untuk menolak saja ia tak mampu. Entah rasa apa yang sebenarnya ia rasakan pada Rachel; Bingung. Suka? Atau hanya sekedar sahabat dan tak lebih dari itu? Lalu bagaimana perasaanya pada Nasya?

Sial, Nasya lagi.

Berbeda dengan Rachel, ia hanya tersenyum sumringah dengan jawaban Nathan.

****

Nasya mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba mengumpulkan penuh kesadarannya.

Sosok yang pertama kali yang ia lihat adalah, Raffa.

"Lo sudah sadar?" Tanya Raffa khawatir.

"Ada yang sakit? Atau lo laper?" Tanyanya kembali.

Nasya tersenyum seraya menggeleng lemah. Mengapa Raffa bisa sangat khawatir seperti ini? Atau hanya perasaan Nasya saja? Entahlah, Nasya memang mudah baper jika sudah berada di dekat Raffa.

"Sudah mendingan belum?" Tanya Raffa.

Nasya mengembulkan senyumnya kembali, terlihat lebih manis dari biasanya.

Raffa tertegun, senyuman itu.. baru pertama kali ia melihat Nasya tersenyum begitu lembut pada dirinya.

Sial, jantungnya berpacu tidak normal jika dekat dengan Nasya seperti ini.

"Gue sudah baikkan ko ka, kakak gak ke kelas? Sebentar lagi masuk loh ka." Ucap Nasya.

"Nanti aja, lo masih lemas."

Tiba-tiba suara kerusuhan terdengar di ambang pintu UKS, menampakkan tiga perempuan yang tengah tertangkap basah menguping pembicaraannya dengan Raffa.

"Elo sih!"

"Lo anjay!"

"Gandeng lah!"

"Kalian ngapa diem disitu?" Tanya Nasya heran dengan tingah ketiga teman absurdnya ini.

Mereka menyeringai lebar, seraya menghampiri brankar Nasya.

NasyaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang