09. Keluarga?

4.4K 254 1
                                    

"Bertindak seolah dirinya sangat dicintai, bukan berati bebas menyakiti."

*****

Selama pelajaran Nasya terus saja melamun. Pikirannya masih tertuju pada gadis yang tadi pagi dibonceng oleh Nathan.

"Sya, fokus." Tegur Maura.

Jam pelajaran pun telah berakhir, sekarang waktunya semua murid Galaxi beristirahat.

"Ayo kantin, Ra!" Ajak Nasya. Maura mengangguk. Lalu mereka beranjak pergi menuju surga dunia.

"Ra, lu tau gak?"

"Enggak."

"Gue juga enggak, hehe."

"Najis."

"Nasya, Maura!" Panggil seseorang, siapa lagi kalo bukan Misel dan Manda. Nasya dan Maura menghampiri mereka.

"Kalian mau mesen apa? Biar gue pesenin." Ucap Manda.

"Gue bakso sama jus jeruk." Ucap Misel.

"Kalian?"

"Samain aja."

"Gilaa, itu siapanya Kak Nathan dah? Nempel bener." Ucap salah satu siswi Galaxi yang melihat Nathan bersama seorang gadis pagi tadi.

"Doi nya kali!"

"Aaaa dede poteq!"

"Patah sudah hati dede!"

"Sakit hati eneng, A!"


Nasya beranjak dari duduknya.
"Eh Sya, mau kemana?" Tanya Misel.

"Biasa, mau samperin Kak Nathan, hehe." Jawabnya, lalu melenggang pergi.

"Hai, Kak Nathan!" Sapa Nasya. Seperti biasa Nathan hanya mengacuhkannya.

"Heh cewek centil, lo siapa?" Tanya Rachel.

"Oh saya Kak? Nama saya Nasya, Kak."

"Oh, mending lu jauh-jauh deh. Gak usah kecentilan!"

"Sendirinya aja kecentilan." Sindir Nasya. Kedua teman Nathan Reno dan Rian hanya tertawa puas.

"Lo bilang apa hah?!"

"Enggak kok."

"Pergi lo!"

"Gak mau, lagian ya ka gue kesini tuh mau nyamperin kak Nathan!"

"Songong juga lu."

"Harus dong, hehe."

"Alva, usir dia!!" Rengek Rachel pada Nathan. Rian dan Reno menatapnya jijik.

"Pergi lo,"

"Gak mau."

"Lu punya telinga kan? Pergi dari sini, gue gak suka sama lo!" Nathan berujar.

NasyaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang