Aku pernah melihat
sebaris kata membelah gunung.
Langit hanya menutup mata
di saat gunung itu dibelah.
Hanya renyai-renyai
yang merakam kejadian itu.
Degupan sungai menjadi lebih kencang
mendalamkan segala lubuk yang pernah wujud.
Aku pernah melihat sebaris kata
membelah
gunung;
yang masih berdiri hari ini
membina teduh dengan sebaris kata
yang selalu-selalu
membelahnya.

YOU ARE READING
Sejarah Dari Mata Pengalah
PoetryKumpulan puisi dan prosa tulisan M. Firdaus Kamaluddin.