Pasir

19 2 0
                                    

Pasir pantai keemasan petang ini melingkari jari kakimu yang mungil. Kau katakan kepadaku kau takut, tidak selesa malahan mahu pulang di saat kita baru saja sampai.

Sayangku,

Pasir ini tidaklah menakutkan seperti yang kau sangka. Halusnya menyelinap dan bersembunyi di celahan kakimu. Mereka menumpang ruang itu agar mereka bisa berjalan dan melihat dunia.

Sepanjang hidupmu, aku pasti ramai juga yang manusia seperti pasir. Melekat padamu dan pergi mencari haluan sendiri. Namun kau masih di sini menjadi sekuntum bunga mekar di halamanmu.

Pasir setia menunggu ombak. Pasir adalah kiblat untuk sebuah ombak menemukan jalan pulang dan menyapa lembut pasir pantai, membasahi mereka yang kekeringan. Memberikan rasa hidup sekali lagi.

Usah takut, sayangku.

Kau adalah rumah bagi pasir dan ombak. Kau adalah rumah bagi dirimu.

Kau adalah dirimu, sepanjang hidupmu. 

Sejarah Dari Mata PengalahWhere stories live. Discover now