Alunan piano kedengaran sumbang malam ini
gara-gara pemain piano seperti
tidak mahu lagi memetik not-not yang tersusun di pehanya.
Alunan piano kedengaran bimbang malam ini
gara-gara senyuman hampa
terukir di wajah pemain piano muda.
Senyuman juita terlakar paksa
gara-gara kelangsungan hidup memaksa
menjadi pemuas nafsu sang tua.
Asmara berputik di antara
pemain piano dan juita muda
gara-gara petikan not sepi menyentuh
sukma juita buat pertama kalinya.
Malam ini hanya not sepi yang sudi menemani.
Malam ini cinta perlahan-lahan mati dalam sepi.

YOU ARE READING
Sejarah Dari Mata Pengalah
PoetryKumpulan puisi dan prosa tulisan M. Firdaus Kamaluddin.