Terty Faif

3.1K 150 14
                                        

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca❤️

Ig:yuni_wulandari1964

.

.

.

Happy reading❤️

•••

Alodia masuk ke dalam rumah dengan perasaan kesal. Kenapa harus ada makhluk seperti Kevin? Sangat menyebalkan bukan?

Baru beberapa langkah ia memasuki rumah, terdengar suara ketukan pintu dan membuat gadis berambut kecoklatan itu harus putar balik ke arah pintu.

"Hai pacar! Lagi apa?" Kevin menyangga kedua tangannya pada kusen pintu. Tak lupa senyum menyebalkan tercetak di bibirnya.

"Pergi!"

"Jangan galak-galak dong! Nanti gue makin suka-"

Brakkk...

Ucapan Kevin terhenti saat Alodia menutup pintu rumahnya dengan keras, sehingga menimbulkan bunyi yang amat memekakkan telinga.

Tal berselang lama, pintu kembali diketuk. Membuat Alodia menghela napas berat dan kembali melangkahkan kaki ke pintu depan rumahnya.

"PERGI-"

"Permisi Mbak, ada paket," ucap seorang kurir.

"Oh, maaf mas." Alodia tersenyum canggung.

Dia merasa malu karena berteriak tepat di wajah sang kurir. Sebelumnya, Alodia kira yang mengetuk pintu rumahnya adalah Kevin. Makanya dia berteriak seperti itu.

"Iya, gak apa-apa Mbak. Ini paketnya," Alodia menerima sebuah kotak yang terbungkus kertas berwarna kopi.

"Silahkan tanda tangan disini," Alodia menerima kertas yang disodorkan sang kurir dan menandatanganinya.

"Ini dari siapa ya Mas?" Tanya Alodia. Pasalnya nama pengirim paket tersebut tak terdapat di atasnya.

"Oh, maaf Mbak. Pengirim minta namanya untuk dirahasiakan," ujar Mas kurir. "Terima kasih,"

Alodia mengangguk, "iya,"

Gadis itu membawa dirinya bersama paket tersebut ke ruang TV, dimana terdapat Adit yang sedang menonton sebuah film horor.

"Apaan tuh La?" Tanya Adit, melirik ke arah tangan Alodia.

"Paket," Alodia mendaratkan bokongnya di sofa, tepat di samping Adit.

"Wih, dari siapa tuh? Dari cowok tadi? Yaampun ternyata Adik gue laku ya," ujar Adit, mengundang tatapan tajam dari Alodia.

Tak mau menanggapi ucapan mengolok yang Adit lontarkan kepadanya, Alodia membuka paket yang saat ini berada di pangkuannya.

Alodia melempar paket itu ke sembarang arah, membuat Adit sontak menoleh ke arah Adiknya. Kedua kakinya naik ke atas sofa.

"Kenapa?" Tanya Adit, cemas.

"Iiii-iitu isinya..." Alodia menunjuk ke paket yang telah ia lempar beberapa detik lalu.

"Isinya apa?"

Alodia menggeleng dan memeluk kedua lututnya. Seluruh badannya gemetar, Alodia menangis dalam diam.

Merasa ingin tahu, kenapa Adiknya sampai melempar paket yang baru saja ia dapat, Adit mendekat dan mengambil kotak paket yang tergeletak di lantai dengan keadaan setengah terbuka.

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang