Forty Tri

3.1K 139 24
                                    

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca❤️

Ig:yuni_wulandari1964
.

.

.

Happy reading❤️

•••

Cup

Kedua bola mata Alodia membulat sempurna. Air mukanya berubah, dari yang ceria menjadi terkejut.

"Lo ngapain?" Tanya Alodia.

Kevin menjauhkan bibirnya yang menempel tepat di tangan kanan lelaki itu. Ya, Kevin memang memegang kedua tangan Alodia, namun anehnya ia malah mencium punggung tangannya sendiri.

"Ada Alfa sama Syifa." Kevin menunjuk ke arah restoran yang berada kurang lebih hanya 2 meter dari tempat mereka saat ini dengan kedua bola matanya.

Alodia mengikuti arah pandangan Kevin dan tak sengaja pandangannya dan Alfa bertemu selama beberapa detik. Selanjutnya Alodia kembali membuang muka ke arah semula.

"Terus ... kalau ada mereka kenapa?"

"Tadi Alfa ngeliat kesini. Gue pengen liat aja, sebenernya dia tuh cinta sama lo apa enggak. Kalau dia cemburu, pasti cinta," ujar Kevin.

"Bodo amat. Gue gak peduli," acuh Alodia. Namun, hatinya merasa sakit saat melihat Alfa merangkul bahu Syifa.

"Halah, gak usah bohong deh. Gue tahu kok, mungkin mulut lo ngomong kek gitu, tapi dalam hati lo pasti rasanya kayak kebakar. Sakit rasanya kalau ngelihat orang yang kita sayang malah kelihatan lebih bahagia sama orang lain." Kevin menatap Alodia dengan serius.

"Gue mau pulang!" Alodia bangkit dan berjalan mendahului Kevin. Meninggalkan lelaki itu yang masih setia memandangi langit.

"Dasar tukang ngelak," gumam Kevin.

•••

Beberapa minggu kemudian...

Hari ini hari terakhir Alodia menjalani terapi. Syukurlah, Alodia tak menyangka jika 'Dia' akhirnya perlahan menghilang. Demi apapun, Alodia tak percaya.

Minggu demi minggu telah berlalu, selama ini Alodia selalu ditemani Kevin untuk menjalankan terapi. Ya, Kevin sudah tahu perihal penyakit yang diderita Alodia. Begitu juga dengan Fio dan Riadley.

Dari situ Riadley tahu bahwa yang waktu itu marah-marah kepadanya bukan Alodia, melainkan Anelka. Dan Riadley hanya bisa memaklumi.

Semenjak terapi itu juga, Alodia dan Kevin semakin dekat. Jujur, menurut Alodia, ternyata Kevin itu pribadi yang asyik. Dia salah mengira, memang benar dengan adanya pribahasa Don't judge book by it's cover.

Pagi ini Alodia sedang duduk di bangku samping Fio. Bel pertanda istirahat telah berbunyi nyaring sejak beberapa menit yang lalu, namun keduanya memutuskan untuk berdiam di kelas.

"GILA!" Fio berseru heboh, membuat Alodia yang tengah fokus pada benda pipih di genggamannya menoleh.

"Kenapa?"

Fio menyodorkan ponselnya ke arah Alodia. "Lihat nih!"

Alodia diam, saat melihat sebuah berita yang sedang diperbincangkan di grup sekolah.

"Ini beneran? Alfa jadian sama Syifa?! Demi apa sih? Gila tuh cowok gak mikir banget. Sebenarnya dia itu suka sama lo apa sama si Syifa sih? Gedek gue jadinya," Alodia diam, tak bergeming.

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang